Judul yang mungkin mengejutkan, bahkan mungkin membangkitkan sesuatu yang bisa bangkit atau bahkan mungkin menjijikkan. Jika demikian, maka penulis mohon maaf, karena bukan itu yang menjadi tujuan.
Tujuan penulis, menarik perhatian pembaca sehingga terdorong oleh keingin-tahuannya sehingga membaca tulisan ini, yang pada gilirannya mendapatkan sesuatu yang bermanfaat baginya dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis tiada lain hendak menyampaikan hadits yang sarat dengan ajaran yang penting, bahkan termasuk salah Al Jawami’ul kalim (ungkapan singkat namun padat makna). Berikut ini haditsnya :
وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ : اَلْفَمُ وَالْفَرْجُ رَوَاهُ التِّرْمِذِىُّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, 'Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang perkara yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga, maka beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Taqwa kepada Allah dan akhlak mulia'. Beliau juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan orang masuk neraka, maka beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Mulut dan kemaluan'". (HR. At-Tirmidzi dan ia berkata, "Hadits Hasan Shahih').
Dengan memahami hadits beliau shallallahu alaihi wa sallam di atas, bisa ditarik dua kesimpulan :
1- Taqwa dan akhlak mulia, paling banyak mendorong orang masuk surga.
2- Mulut dan kemaluan, paling banyak menceburkan orang ke dalam neraka.
Hendaknya, setiap muslim dan muslimah selalu meningkatkan ketaqwaan dan akhlak mulia, atau mu’amalah ma’allah dan mu’amalah ma’al khalq secara terus-menerus, karena keduanya memasukkan kita ke dalam surga. Dan hendaknya setiap muslim dan muslimah selalu memelihara dan menjaga kemaluan dan mulut, agar apa-apa yang dilakukan dengan keduanya hanya ibadah dan bukan suatu dosa.
Taqwa dan akhlak mulia adalah kebaikan an-sich, sedangkan kemaluan dan mulut bisa menghasilkan dosa karena melakukan kemaksiatan dan juga bisa menghasilkan pahala karena melakukan ibadah. Contoh : Mulut bisa untuk mengucapkan ucapan-ucapan keji dan kotor, dan bisa juga untuk membaca ayata-ayat Al Qur’an atau dzikir. Kemaluan bisa melakukan jima’ yang haram (zina) dan juga bisa melakukan jima’ dengan izin dan ridha Allah. Bagaimana ? Wallahu a’lam bish shawab.
*****
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar