WASPADA ! PENGARUH NEGATIF GLOBALISASI
Globalisasi, laksana pisau bermata dua. Dengan kata lain, maju kena mundurpun kena. Ada keuntungan yang ditimbulkan, ada pula kerugian yang akan didapatkan. Namun bagaimana mendapatkan keuntungan yang ditimbulkan ? Waspadailah pengaruh negatif globalisasi yang bakal muncul.
Dr. Abdul Qadir Muhammad Atha Shaufi, di dalam buku yang ia tulis dalam seri “Da’watul haq” edisi 215 menjelaskan hal itu dengan gamblang. Dia menulis bahwa globalisasi mempengaruhi aqidah, norma-norma dan menjauhkan kaum muslimin – terutama para pemuda – dari agama, syari’at dan hukum Islam.
Dalam bukunya, dia juga menegaskan bahwa globalisasi mempengaruhi aqidah para pemuda, terutama pada hal-hal berikut :
1. Memunculkan rasa ragu terhadap agama, sumber-sumbernya, hukum-hukum dan syari’atnya. Sehingga sangat mudah menyerang dan mencelanya.
2. Dalam iman kepada hal-hal ghaib secara umum. Kepada Allah Azza wa Jalla, para malaikat, kitab-kitab Allah, para rasul, hari akhir dan lain sebagainya. Muncul pada kaum muslimin rasa ragu, kurang yakin, kelemahan iman kepada hari perhitungan, tidak peduli munculnya akibat yang buruk dan sembarangan kepada hal-hal yang halal atau yang haram.
3. Khususnya keimanan kepada Qadha dan Qadar. Para propagandis globalisasi selalu sibuk menyeru kaum muslimin untuk melontarkan penghinaan kepada Islam, dan khususnya kepada keimanan kepada Qadar yang harus bertanggungjawab atas adanya kondisi stagnan, diam dan negatif dalam kehidupan kaum muslimin di zaman modern ini. Telah nampak jelas pengaruh itu dengan munculnya pendapat tentang Jabr (manusia hanya wayang yang tidak bertanggungjawab atas semua perbuatannya karena dimainkan oleh Allah). Demikian juga, ketika kaum muslimin beralasan dengan menggunakan qadar untuk melegitimasi semua kemunkaran yang dilakukannya atau ketaatan yang ditinggalkannya. Dengan demikian ia merasa tidak perlu bertanggungjawab ata apa-apa yang ia lakukan.
4. Dalam aqidah berkenaan dengan walaa’ dan barraa’ (loyalitas dan antipati). Globalisasi akan membinasakan keduanya sedikit demi sedikit. Karena seorang muslim yang latah mengikuti orang kafir, secara perlahan dan tersembunyi, telah terpengaruh oleh keyakinan-keyakinan mereka yang rusak.
Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sudi kiranya memelihara kaum muslimin dari berbagai keburukan dari musuh-musuh mereka. Sesungguhnya Dia Maha Dermawan dan Maha Mulia. Wallahu a’lam bish shawab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar