Minggu, 17 Mei 2009

HIKMAH WAFAT SEMUA PUTRA NABI

HIKMAH DARI
WAFAT SEMUA PUTRA RASULULLAH SAW

Sering menjadi pertanyaan banyak orang, kenapa semua putra Rasulullah SAW tidak ada yang berumur panjang.
Jawab pertanyaan ini : Putra seorang Nabi harus dan pasti menjadi Nabi pula. Jika putra beliau menjadi Nabi, maka batallah bahwa beliau itu penutup para nabi dan para rasul.
Hal itu tentu tidak mengurangi anugerah Allah SWT yang diberikan kepada beliau SAW dan beliau tidak rugi. Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (Qs. Al Kautsar : 1-3).
Artinya : Bagaimana beliau rugi, padahal Allah telah meninggikan nama beliau di dalam adzan, iqamah dan di dalam surah Al Insyirah. Bagaimana beliau rugi, sednagkan Allah sudah menjamin bagi beliau Al Kautsar, sebuah sungai yang ada di dalam surga. Beliau adalah penutup para nabi dan para rasul.
Bahkan, status beliau sebagai penutup para nabi dan para rasul telah ditegaskan oleh Allah SWt di dalam surah Al Ahzab ayat : 40,
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. (Qs. Al Ahzab : 40).
Orang yang rugi (Al Abtar) yang hakiki adalah orang yang selalu menekan Rasulullah SAW dengan mengatakan bahwa beliau orang rugi karena tidak dikaruniai anak laki-laki yang mencapai usia dewasa. Orang yang berkelakukan demikian tempat kembalinya adalah neraka Jahannam dan dia akan kekal di dalamnya.
Kematian putra-putra nabi mengandung hikmah lain, yaitu : bala. Beliau adalah manusia yang paling berat ujiannya dibandingkan semua manusia hingga kiamat tiba. Ayah beliau wafat sebelum beliau lahir. Ibu beliau wafat ketika beliau masih kecil. Paman yang selalu melindungi beliau meninggal yang disusul oleh istri beliau yang paling dicintai dan paling gigih membela beliau. Kemudian wafat juga semua putra beliau. Namun demikian, beliau menjadi manusia yang paling sabar menghadapi segala macam bala hingga dipuji oleh Allah SWT :
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Qs. Al Qalam : 4).

*****

Dari : Koran العالم الإسلامى edisi : 2007, Senin : 3 Desember 2007, halaman : 8 dengan sedikit editing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar