Kamis, 29 Desember 2011

TAKSHIL BERBAGAI "IBADAH"

KOREKSI BERBAGAI MACAM "IBADAH"

HANYA AL QUR'AN DAN AS SUNNAH PEGANGAN KITA
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ [البقرة : 147]
Kebenaran itu dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Al Baqarah : 147, didukung oleh Ali Imran : 60, Yunus : 94, Hud : 17, Al Hajj : 54 dan As Sajdah 3).
كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ (الحجر : 90-91)
Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi.
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا [الحشر : 7]
….apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa saja yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.

APA HARUS YASIN PD MALAM JUM'AT ?
فتح المعين - (2 / 89)
( و ) سَنَّ ( قراءةَ ) سورة ( كهفٍ ) يومَ الجمعة وليلتَها لأحاديث فيها وقراءتها نهارا آكد وأولاه بعد الصبح مسارعة للخير وأن يكثر منها ومن سائر القرآن فيهما .
Dan disunnahkan membaca surah Al Kahfi pada siang hari Jum'at dan malamnya karena adanya sejumlah hadits berkenaan dengan hal itu. Membacanya di siang harinya lebih ditekankan. Paling utamanya adalah setelah shubuh karena dalam rangka bersegera dalam kebaikan. Dan hendaknya memperbanyak membacanya dan surah-surah lain dalam Al Qur'an di siang atau malam Jum'at.

صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 180)
736 - ( صحيح ) .
عن أبي سعيد الخدرى رضى الله عنه أن النبى صلى الله عليه وسلم قال : من قرأ سورة الكهف فى يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين .
رواه النسائي والبيهقي مرفوعا والحاكم مرفوعا وموقوفا أيضا وقال : صحيح الإسناد
Barangsiapa membaca surah Al Kahfi pada siang hari Jum'at maka dia akan diterangi oleh cahaya selama antara dua hari Jum'at.

مشكاة المصابيح مع شرحه مرعاة المفاتيح - (7 / 500)
قال الشوكاني : معنى إضاءة النور له ما بين الجمعتين إنه لا يزال عليه أثرُها وثوابُها فى جميع الأسبوع .


مرعاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح - (7 / 249)
قوله: (أضاء له) أي فى قلبه أو قبره أو يوم حشره فى الجمع الأكبر ، قاله القارى (النور) قيل أى نور السورة أو نور أجرها. وقيل أى نور الهداية والإيمان . (ما بين الجمعتين) أي مقدار ما بينهما من الزمان.

السلسلة الصحيحة الكاملة – (3 / 481)
1407 – " أكثروا الصلاة علي يومَ الجمعة و ليلةَ الجمعة ، فمن صلى علي صلاةً صلى الله عليه عشرا " .
قال الألباني في " السلسلة الصحيحة " 3 / 397 :
Perbanyaklah oleh kalian shalawat kepadaku pada siang dan malam Jum'at. Barangsiapa bershalawat satu kali kepadaku maka Allah akan bershalawat sepuluh kali kepadanya.

HARAM MENGGANGGU DG SUARA BACAAN AL QUR'AN
السلسلة الصحيحة - مختصرة - (1 / 498)
250 - ( صحيح )
وعن أبي سعيد الخدري أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (لا ضرر ولا ضرار ) وزاد : من ضار ضاره الله ومن شاق شاقه الله .
Dari Abu Sa'id Al Khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jangan membuat bahaya dan jangan membalas orang yang berbuat bahaya dengan bahaya". Ditambah, "Barangsiapa membuat bahaya maka Allah akan membuat bahaya baginya, dan barangsiapa membuat kesulitan maka Allah akan membuat kesulitan baginya".

فتح المعين - (2 / 89)
ويكره الجهر بقراءة الكهف وغيره إن حصل به تأذٍّ لمصلٍّ أو نائمٍ كما صرح النووى في كتبه . وقال شيخنا في شرح العباب : ينبغى حرمةُ الجهر بالقراءة في المسجد .
Dan dimakruhkan bersuara keras dalam membaca surah Al Kahfi atau surah-surah lainnya jika menimbulkan gangguan bagi orang shalat atau orang tidur. Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Imam Nawawi di dalam kitab-kitabnya. Sedangkan syaikh kami di dalam kitabnya Syarhul 'abab mengatakan, "Harus dinyatakan haram suara keras dalam membaca Al Qur'an di dalam masjid".

BACA DZIKIR ATAU DOA DISPEAKER MENENTANG AL QUR'AN
قُلِ ادْعُوا اللهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً (الإسراء : 110) .
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً. (الأنعام : 63).
Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut…". (Qs. Al An’am : 63).

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (الأعراف : 55).
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Qs. Al A’raf : 55).

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَاْلآَصَالِ وَلاَ تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (الأعراف : 205).
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Qs. Al A’raf : 205).
Dengan memahami ayat-ayat di atas maka dapat disimpulkan bahwa cara dzikir yang disebut-sebut oleh Allah SWT dengan empat hal, yaitu :
1- Dengan rendah diri.
2- Dengan suara yang lembut.
3- Dengan rasa takut kepada Allah SWT.
4- Tidak dengan mengeraskan suara.
Lebih dari empat ketentuan itu adalah tindakan berdoa atau berdzikir dengan cara yang melampaui batas. Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang suka melampaui batas.
Rasulullah SAW juga menegaskan sebagai berikut,
عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ هَلَّلْنَا وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ . (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَغَيْرُهُ) .
Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu anhu berkata, “Kami bepergian bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Jika kami mendekati suatu lembah maka kami bertahlil dan bertakbir dengan suara yang sangat keras, sehingga Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, rendahkan suara kalian, sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli atau tidak ada, sesungguhnya Dia bersama kalian, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha dekat. Maha Suci asma-Nya dan Maha Mulia”. (HR. Al Bukhari dan lain-lain dari Al Maktabatus syamilah).

HIDANGAN UNTUK ORANG MENINGGAL
مشكاة المصابيح - (1 / 373)
( صحيح )
وعن عوف بن مالك قال : صلَّى رسولُ الله صلى الله عليه وسلم على جنازة فحَفِظْتُ من دعائه وهو يقول : " اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه....". قال : حتى تمنيتُ أن أكون أنا ذلك الميت . رواه مسلم .
Dari Auf bin Malik ia berkata, "Rasulullah SAW menshalatkan sesosok jenazah sehingga aku menghafal salah satu doa yang beliau ucapkan, yang artinya, "Ya Allah, ampunilah dia, sayangilah dia, baguskanlah dia dan maafkanlah dia…….dst". Perawi hadits mengatakan bahwa Auf sampai berkata, "Hingga aku berangan-angan aduhai jika aku menjadi mayit itu". HR. Muslim.
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (6 / 444)
2497 - إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول : أنى لي هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك .
تخريج السيوطي : عن أبي هريرة .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) .
Seorang pria ditinggikan derajatnya di dalam surga, sehingga ia berkata, "Kenapa aku ini begini". Maka dikatakan kepadanya, "Ini karena istighfar anakmu untukmu".

TIDAK BISA "USHALLI" LALU TIDAK SHALAT GERHANA
فتح المعين - (1 / 21)
هى شرعا : أقوال وأفعال مخصوصة مفتتحة بالتكبير مختتمة بالتسليم .
Shalat itu menurut istilah adalah sejumlah ucapan dan amalan khusus yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

DIBACAKAN AL QUR'AN LALU MENGUCAPKAN "ALLAH"
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ . [الأعراف : 204 ]
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

أيسر التفاسير للجزائرى - (2 / 28)
{ فاستمعوا له وانصتوا } : أى اطلبوا سماعَه وتكلفوا له ، وانصتوا عند ذلك أى اسكتوا حتى تسمعوا سماعاً ينفعكم .

MENUNDA SHALAT ISYA' - SEKALIAN TAHAJJUD -
HINGGA DI ATAS PUKUL 24.00.
1) السلسلة الصحيحة - مختصرة - (ج 4 / ص 272)
1696 - ( صحيح )
إن للصلاة أولا وآخرا وإن أول وقت صلاة الظهر حين تزول الشمس وآخر وقتها حين يدخل وقت العصر وإن أول وقت صلاة العصر حين يدخل وقتها وإن آخر وقتها حين تصفر الشمس وإن أول وقت المغرب حين تغرب الشمس وإن آخر وقتها حين يغيب الأفق وإن أول وقت العشاء الآخرة حين يغيب الأفق وإن آخر وقتها حين ينتصف الليل وإن أول وقت الفجر حين يطلع الفجر وإن آخر وقتها حين تطلع الشمس . ( صحيح )
Sesungguhnya shalat itu memiliki awal dan akhir waktu. Awal waktu shalat zhuhur ketika matahari tergelincir dan akhir waktunya ketika masuk waktu ashar. Awal waktu ashar adalah ketika masuk waktunya dan akhir waktunya ketika ketika matahari menguning. Awal waktu maghrib adalah ketika matahari terbenam dan akhir waktunya adalah ketika hilang mega merah. Awal waktu isya' terakhir adalah ketika hilang mega merah dan akhir waktunya adalah ketika pertengahan malam. Dan awal waktu shalat shubuh (fajar) adalah ketika fajar menyingsing dan akhir waktunya adalah ketika terbit matahari.
Didukung oleh 4 buah hadits lainnya yang juga dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani.

JANGAN SAMPAI MASUK KATEGORI INI
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلاَ نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (الكهف : 103-105).
Katakanlah: "Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka putuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

وَقُلْ إِنِّى أَنَا النَّذِيرُ الْمُبِينُ كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ (الحجر : 89-91) .
Dan Katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan", sebagaimana (Kami telah memberi peringatan). Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang [Yahudi & Nasrani] yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi.

******

Senin, 14 November 2011

SEBAGIAN POKOK-POKOK DALAM NASIHAT PERKAWINAN

PATOKAN HIDUP (KITAB DAN SUNNAH) :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (النحل : 97) (6 آيات)
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ (البقرة : 147) (6 آيات)
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا (الحشر : 7)
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْىٌ يُوحَى (النجم : 3-4)
Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا (الأحزاب : 21)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

DOA JIMAK :
مشكاة المصابيح - (2 / 44)
2416 - [ 1 ] ( متفق عليه )
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لو أن أحدكم إذا أراد أن يأتى أهله قال : بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا ، فإنه إن يُقْدَرْ بينهما ولدٌ في ذلك لم يضره شيطان أبدا .

MENDIDIK AGAMA UNTUK ANAK :
الجامع الصغير وزيادته - (1 / 250)
2497 - إن الرجل لتُرفع درجتُه في الجنة فيقول : أنى لى هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك . عن أبي هريرة . قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) .

MENDIDIK KONSUMERISTIK UNTUK ANAK :
تخريج أحاديث شرح العقيدة الطحاوية - (1 / 453)
( صحيح )
أن رجلا جاء إلى النبى صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله ما لى إن قتلتُ فى سبيل الله ؟ قال : " الجنة " ، فلما ولى قال : " إلا الدين سارنى به جبرائيل آنفا " .

TIGA (3) HAL HARUS DIWASPADAI :
الجامع الصغير وزيادته - (1 / 534)
5338 - ثلاث جدهن جد و هزلهن جد : النكاح والطلاق والرجعة .
عن أبي هريرة . قال الشيخ الألباني : ( حسن ) .

AWAS DENGAN KAWIN CERAI (IBLIS) :
صحيح الترغيب والترهيب - (2 / 215)
2017 - ( صحيح )
وعن جابر رضى الله عنه عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : إن إبليس يضع عرشه على الماء ثم يبعث سراياه فأدناهم منه منزلة أعظمهم فتنة . يجيء أحدهم فيقول : فعلتُ كذا وكذا ، فيقول : ما صنعتَ شيئا ، ثم يجئ أحدهم فيقول : ما تركتُه حتى فرقتُ بينه وبين امرأته ، فيدنيه منه ويقول : نعم أنت ، فيلتزمه . رواه مسلم وغيره .

*****

Kamis, 10 November 2011

ULASAN HADITS (PRESTASI IBLIS PALING PRESTISIUS DI DUNIA MEREKA)

صحيح الترغيب والترهيب - (2 / 215)
2017 - ( صحيح )
وعن جابر رضى الله عنه عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : إن إبليس يضع عرشه على الماء ثم يبعث سراياه ، فأدناهم منه منزلة أعظمهم فتنة ، يجيء أحدهم فيقول : فعلت كذا وكذا ، فيقول : ما صنعتَ شيئا ، ثم يجئ أحدهم فيقول : ما تركتُه حتى فرقتُ بينه وبين امرأته ، فيدنيه منه ويقول : نعم أنت فيلتزمه . رواه مسلم وغيره .
Dari kitab : Shahihuttarghib wattarhib, jilid : 2 halaman : 215.
Derajat hadits nomor 2017 : Shahih (menurut Syaikh Al Albani rahimahullah).
Dari Jabir RA dari Nabi SAW beliau bersabda : Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu dari sana dia menyebarkan pasukannya. Pasukan paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Salah sati dari mereka datang menghadap lalu berkata : "Aku telah lakukan demikian dan demikian". Iblis (ketua) menjawab : "Ah, engkau belum lakukan apa-apa". Lalu satu Iblis yang lain datang dan berkata : "Aku tidak membiarkannya hingga aku pisahkan antara dirinya dengan istrinya". Maka Iblis ketua meraihnya dan mendekatkan kepada dirinya lalu berkata : "Sungguh hebat engkau". Lalu dia mendekap dan merangkulnya. (HR. Muslim dan lain-lain).
Maka ikhwah dan akhawat rahimakumullah :
1. Pupuk terus kemesraan dengan pasangan (suami istri).
2. Jangan biarkan penyebab paling kecil pertikaian antara suami dan istri tanpa penyelesaian.
3. Sekecil apapun amal demi membangun keharmonisan keluarga adalah ibadah, apalagi upaya yang besar demi hal yang sama.
4. Jangan dukung perbuatan Iblis sekecil apapun juga.
5. Iblis musuh kita yang nyata.
6. Pertikaian dengan suami/istri, no.
7. Tukang kawin cerai adalah penyokong Iblis paling besar.
8. Keberhasilan Iblis menggoda manusia sehingga membunuh, berzina, mencuri, merampok, korupsi, curang, sumpah jabatan atau lainnya palsu, memperkosa anak sendiri atau perempuan lain dan lain-lain, tidak lebih prestisius di dunia mereka daripada keberhasilan menggoda manusia sehingga menceraikan istrinya.

*****

Kamis, 03 November 2011

KONSEP KHUTBAH JUM'AT (QOLBUN SALIM UNTUK MASUK SURGA ALLAH YANG KEKAL ABADI)


INGAT ! KITA LAGI DI BULAN HARAM
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ... (التوبة : 36)
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…".
(Rajab, Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan Muharram)
تفسيرالقرطبى) خصّ الله تعالى الأربعةَ الأشهرَ الحُرُمَ بالذكر ونهى عن الظلم فيها تشريفاً لها، وإن كان منهيّاً عنه فى كل الزمان )

DZUL HIJJAH & FADHILAHNYA
صحيح الترغيب والترهيب - (2 / 15)
1149 - ( صحيح )
وعن عبد الله يعنى ابن مسعود رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما من أيام العمل الصالح فيها أفضل من أيام العشر ، قيل ولا الجهاد فى سبيل الله ؟ قال : ولا الجهاد في سبيل الله . رواه الطبراني بإسناد صحيح

الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1074)
10735 - ما من يوم أكثر من أن يعتق الله فيه عبدا أو أمة من النار من يوم عرفة وإنه ليدنو ثم يباهي بهم الملائكة فيقول : ماذا أراد هؤلاء ؟
عن عائشة . قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) .
المفهم لما أشكل من تلخيص كتاب مسلم - (11 / 13)
وقوله : ماذا أراد هؤلاء ؛ أي : إنما حملهم على ذلك ، حتى خرجوا عن أوطانهم ، وفارقوا أهليهم ولذَّاتهم ، ابتغاء مرضاتي ، وامتثال أمرى. والله أعلم.


AKHERAT KEKAL, DUNIA SEMENTARA
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِىَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (العنكبوت : 64) .
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ (غافر/المؤمن : 39) .
(Orang mukmin dari kaum Fir'aun berkata) Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.


AKHERAT LEBIH UTAMA
وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأُولَى (الضحى : 4) ،
Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik bagimu daripada sekarang (dunia).
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ (الأنعام : 32)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

TAPI SIKAP MANUSIA TERBALIK
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (الأعلى : 16-17) .
Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
كَلاَّ بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَتَذَرُونَ الآخِرَةَ (القيامة : 20-21)
Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia, dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا .... (القصص : 77) .
Dan upayakanlah apa-apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia…...

AKIBATNYA
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (هود : 15-16)
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.

HASIL USAHA MENDAPATKAN AKHERAT
وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا (الإسراء : 19)
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.

QOLBUN SALIM IBRAHIM AS
وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لإِبْرَاهِيمَ ، إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ . (الصافات : 83-84) .
Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.

وَلاَ تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ ، يَوْمَ لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُونَ ، إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ . (الشعراء : 87-89)
Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak lelaki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang suci .
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ شَاكِرًا لأَنْعُمِهِ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ وَآتَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَإِنَّهُ فِى الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ (النحل : 120-122)
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif [843]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
[843] Hanif Maksudnya: seorang yang selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya.
*** تفسير : تيسير العلى القدير لاختصار تفسير ابن كثير - (1 / 1843)
{ قَلْب سَلِيم } أى سالم من الدنس والشرك ، قال ابن سيرين : القلب السليم (1-A ) أن يعلم أن الله أحق ، (1-B) وأن الساعة آتية لا ريب فيها ، (1-C) وأن الله يبعث من في القبور ، (2) وقال ابن عباس : القلب السليم أن يشهد أن لا إله إلاّ لله ، (3) وقال مجاهد والحسن : { بِقَلْبٍ سَلِيمٍ } يعنى من الشرك ، (4) وقال سعيد بن المسيب : القلب السليم هو القلب الصحيح ، وهو قلب المؤمن لأن قلب الكافر والمنافق مريض ، قال الله تعالى : { فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ } [ البقرة : 10 ] (5) قال أبو عثمان النيسابورى : هو القلب السالم من البدعة ، المطمئن إلى السنّة .

JADI…CIRI2 QOLBUN SALIM :
1. Mengerti bahwa :
1) Allah adalah Dzat yang paling haq.
2) Kiamat pasti terjadi.
3) Allah akan membangkitkan ahli kubur.
2. Harti yang bersyahadat.
3. Hati yang bersih dari syirik.
4. Hati yang sehat/hati seorang mukmin.
5. Hati yang bersih dari bid'ah dan tenang dengan Sunnah Nabi SAW.

*****

Senin, 17 Oktober 2011

PILKADA BANTEN 2011

Seorang mukmin adalah seseorang yang memiliki komitmen yang kuat dan berpegang teguh hanya kepada apa yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, baik dalam sabda atau amalan beliau. Apa saja yang dia lakukan tidak pernah lepas dari petunjuk Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Sesungguhnya orang-orang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu… (QS. Al Hjurat : 15).
Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya… (QS. An-Nuur : 62).
Seorang mukmin adalah orang yang selalu membangun keimanan, karena hanya amalan yang berlandaskan iman yang shahihlah yang bermanfaat baginya. Sebanyak dan sebaik apapun amal ibadah seseorang, ketika tidak berlandaskan iman, tidak ada manfaat dan guna sama sekali. Hakikat orang yang banyak amal baiknya namun dia bukan seorang mukmin adalah seorang yang merugi selama-lamanya.
…barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. (QS. Al Maidah : 5).
Seorang mukmin anti memilah-milah antara amal duniawi dan amal ukhrawi. Karena dia tahu bahwa sikap demikian itu bersumber dari ajaran kristen. Disebut dengan prinsip skularisasi. Semua amal yang baik adalah bagian dari kehidupan ini dan menjadi ibadah. Dinilai dan dihargai dalam Islam. Prinsip yang dia adopsi adalah penuh perhatian kepada urusan akhirat dengan tidak melupakan bagiannya di dunia.
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…. (QS. Al Qashash : 77).
Seorang mukmin benar-benar memiliki totalitas hidup yang lillah (hanya karena, demi dan untuk Allah). Dia pahami dan dalami doa iftitah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam shalat beliau, yang merupakan salah satu di antara dua belas doa iftitah beliau yang dinyatakan shahih oleh para ulama, yang menunjukkan keteladanan beliau dalam totalitas hidup yang hanya difokuskan kepada Allah. Kadang-kadang beliau shallallahu alaihi wa sallam berdoa iftitah di dalam shalatnya yang artinya sebagai berikut :
"Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan seluruh lapisan langit dan bumi dengan lurus, dalam keadaan muslim dan aku bukan termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya demi Allah Rabb alam semesta. Tiada sekutu bagiNya dan untuk yang demikian itulah aku diperintah dan aku adalah orang yang mula-mula sebagai seorang muslim". (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan lain-lain).
Seorang mukmin hatinya sangat tertarik dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala karena isinya berkenaan dengan perkara pemimpin. Sebagaimana firmanNya dalam surah An-Nisa : 59 yang artinya :
Hai orang-orang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu….
Setiap mukmin wajib mentaati semua perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala termasuk ayat di atas. Mengamalkan isi ayat di atas adalah ibadah dan mengabaikan pengamalannya adalah kemaksiatan kepadaNya. Ketaatan dalam Islam, yang paling penting adalah kepada Allah, RasulNya dan ulul amri. Taat kepada ulul amri adalah perintah Allah dan perintah RasulNya. Karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda, "Barangsiapa taat kepadaku maka dia telah taat kepada Allah dan barangsiapa maksiat kepadaku maka dia telah maksiat kepada Allah. Dan barangsiapa taat kepada gubernurku maka dia telah taat kepadaku dan barangsiapa maksiat kepada gubernurku maka dia telah maksiat kepadaku".
"Gubernurku" adalah wakil atau perpanjangan tangan beliau shallallahu alaihi wa sallam. Dia adalah seorang ulul amri. Lantas siapakah ulul amri itu?
Dalam tafsir Ath-Thabari disebutkan bahwa ulul amri adalah "umara". Dalam tafsir Al Qurthubi ulul amri adalah "pemimpin atau komandan perang". Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa ulul amri adalah "umara yang ulama". Tafsir Fi Dzilalil Qur'an ditulis bahwa ulul amri adalah "pemimpin dari kalangan kaum mukmin". Sedangkan di dalam tafsir Al Jalain ulul amri adalah Al Wulat (para pemimpin).
Dengan demikian maka ulul amri disepakati oleh para ahli tafsir adalah "pemimpin" dengan kriterea yang sudah demikian jelas. Layak berfungsi sebagai wakil Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sehingga dia harus seorang alim Islam (Ibnu Katsir) dan dan baik iman dan Islamnya (Fi Dzilalil Qur'an). Siap dan terampil serta cekatan menjalankan fungsi sebagai komandan perang (Al Qurthubi).
Mentaati dan menghormati seorang pemimpin adalah ibadah wajib, jika memang layak diperlakukan baik sedemikian itu. Maka memilih pemimpin adalah pengamalan ibadah, dan golput adalah sebaliknya. Dengan kata lain maksiat kepada Allah dan dosa besar. Salah pilih dalam memilih pemimpin adalah perkara yang dimaafkan, tetapi memilih pemimpin dengan cara licik, adalah kedustaan di hadapan Allah dan dusta yang mencelakan diri sendiri. Mari kita simak sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berikut :
Dari Abu Hurairah RA dengan derajat marfu' beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Akan memimpin kalian sepeninggalku para pemimpin yang bajik dengan kebajikannya dan para pemimpin pendosa dengan gelimang dosanya. Maka dengar dan patuhi mereka dalam hal-hal yang sejalan dengan kebenaran dan shalat-makmumlah di belakang mereka. Jika mereka berbuat baik maka kalian dan mereka beruntung. Sedangkan jika mereka jahat maka kalian beruntung dan mereka celaka". Ditakhrij oleh Ad-Daruquthni dan Ibnu Hibban dari jalur sanad Abdullah bin Muhammad bin Yahya bin Urwah dari Hisyam bin Urwah dari Abu Shalih As-Saman dari Abu Hurairah RA.
Pemimpin jahat akan rugi sedangkan orang-orang yang memilihnya dengan serius tetap beruntung karena dia telah melakukan pemilihan seorang pemimpin.
Seorang mukmin sangat besar perhatiannya kepada firman Allah dalam surah Al Baqarah 247 bahwa seorang pemimpin yang baik sama sekali tidak ditentukan oleh banyaknya harta yang dia miliki, akan tetapi justeru Allah menyatakan bahwa ilmu yang luas dan keperkasaan fisiklah yang menjadi syarat seorang pemimpin yang baik.
Memilih pemimpin adalah perkara ketaatan kepada Allah dan RasulNya. Suatu amalan yang sangat serius dalam Islam. Maka wanti-wanti, memilih pemimpin tidak boleh serampangan, karena mentaatinya adalah wajib secara mutlak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
Dengar dan taatilah dia (pemimpin) sekalipun dia seorang budak asal Habasyah (berkulit hitam) dengan semua anggota tubuh buntung.
Taat kepada pemimpin, selama perintah dan larangannya tidak bertentangan dengan Islam, adalah ketaatan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Taat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala (QS. An-Nisa : 80).
Anda seorang mukmin ? jika memilih pemimpin haram golput dan haram dengan cara sembarangan. Pilih seorang pemimpin sesuai ketentuan-ketentuan Islam seperti di atas. Jangan ikuti siapapun, seorang kyaipun, jika dia menganjurkan atau mengajak agar anda memilih pemimpin dengan dasar nafsu (iming-iming uang, baju kaos, baju koko, rumah, mobil dan lain-lain) atau mengintimidasi anda karena anda memilih pemimpin sebisa mungkin sesuai dengan Islam. Jangan gadaikan keimanan dengan keduniaan. Wallahu a'lam bish shawab.

*****

Kamis, 29 September 2011

KONSEP KHUTBAH JUM'AT

QOLBUN SALIM UNTUK MASUK SURGA ALLAH

* وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأُولَى (الضحى : 4) ،
Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik bagimu daripada sekarang (dunia).

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (الأعلى : 16-17)،
Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

* الجامع الصغير وزيادته - (1 / 551)
عن النعمان بن بشير .
5504 - ....ألا وإن في الجسد مضغة، إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا و هى القلب .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) .

* وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لإِبْرَاهِيمَ ، إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ . (الصافات : 83-84) .
Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.

وَلاَ تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ ، يَوْمَ لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُونَ ، إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ . (الشعراء : 87-89)
Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang suci .

* تفسير : تيسير العلي القدير لاختصار تفسير ابن كثير - (1 / 1843)
وقوله : { وَلاَ تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ } أي أجرني من الخزي (kehinaan) يوم القيامة ، يومَ يبعث الخلائق أولُهم وآخرُهم .

وقوله : { يَوْمَ لاَ يَنفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُونَ } أي لا يقى المرءَ من عذاب الله مالُه ولو افتدى بملء الأرض ذهباً { وَلاَ بَنُونَ } أي ولو افتدى بمن على الأرض جميعاً ولا ينفع يومئذٍ إلاّ الإيمان بالله ، وإخلاص الدين له . ولهذا قال : { إِلاَّ مَنْ أَتَى الله بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} أي سالم من الدنس والشرك ، قال ابن سيرين : القلب السليم (1-A ) أن يعلم أن الله أحق ، (1-B) وأن الساعة آتية لا ريب فيها ، (1-C) وأن الله يبعث من في القبور ، (2) وقال ابن عباس : القلب السليم أن يشهد أن لا إله إلاّ لله ، (3) وقال مجاهد والحسن : { بِقَلْبٍ سَلِيمٍ } يعنى من الشرك ، (4) وقال سعيد بن المسيب : القلب السليم هو القلب الصحيح ، وهو قلب المؤمن لأن قلب الكافر والمنافق مريض ، قال الله تعالى : { فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ } [ البقرة : 10 ] (5) قال أبو عثمان النيسابوري : هو القلب السالم من البدعة ، المطمئن إلى السنّة .

*****

Selasa, 27 September 2011

FIQIH MUSYAWARAH DAN SYURA

1) فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (آل عمران : 159) .
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

*) تيسير العلي القدير لاختصار تفسير ابن كثير - (1 / 414)
ولهذا قال تعالى : { فاعف عَنْهُمْ واستغفر لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمر } . ولذلك كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يشاور أصحابه في الأمر إذا حدث ، تطييباً لقلوبهم ، ليكون أنشط لهم فيما يفعلونه ،
كما شاورهم يوم بدر في الذهاب إلى العير ، فقالوا : يا رسول الله لو استعرضت بنا عرض البحر لقطعناه معك ، ولو سرت بنا إلى برك الغماد لسرنا معك ، ولا نقول لك كما قال قوم موسى لموسى : اذهب أنت وربك فقاتلا إنا هاهنا قاعدون ، ولكن نقول : اذهب فنحن معك وبين يديك وعن يمينك وعن شمالك مقاتلون .
وشاورهم أيضاً أين يكون المنزل ، حتى أشار المنذر بن عمرو بالتقدم أمام القوم ، وشاورهم في أُحُد فى أن يقعد في المدينة أو يخرج إلى العدوّ ، فأشار جمهورهم بالخروج إليهم ، فخرج إليهم ،
وشاورهم يوم الخندق في مصالحة الأحزاب بثلث ثمار المدينة عامئذ فأبى ذلك عليه السعدان ، سعد ابن معذ وسعد بن عبادة ، فترك ذلك ، وشاورهم يوم الحديبية في أن يميل على ذراري المشركين ، فقال له الصديق : إنا لمن نجيء لقتال أحد وإنما جئنا معتمرين ، فأجابه إلى ما قال ، فكان صلى الله عليه وسلم يشاورهم في الحروب ونحوها .
وروينا عن ابن عباس في قوله تعالى : { وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمر } قال : نزلت في أبي بكر وعمر ، وكانا حواري رسول الله صلى الله عليه وسلم ووزيريه وأبوي المسلمين ، وقد روى الإمام أحمد عن عبد الرحمن بن غنم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لأبي بكر وعمر : « لو اجتمعتما في مشورة ما خالفتكما » .
وروى ابن مردويه ، عن علي بن أبي طالب قال : سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن العزم؟ فقال : « مشاورة أهل الرأي ثم اتباعهم » ، وقد قال ابن ماجة عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « المستشار مؤتمن » .
وقوله تعالى : { فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى الله } ، أي إذا شاورتهم في الأمر وعزمت عليه فتوكل على الله فيه .

*) تفسير القرطبي - (4 / 249)
قال ابن عطية: والشورى من قواعد الشريعة وعزائم الأحكام، من لا يستشير أهل العلم والدين فعزله واجب. هذا ما لا خلاف فيه. وقد مدح الله المؤمنين بقوله:" وَأَمْرُهُمْ شُورى بَيْنَهُمْ" [الشورى: 38] . قال أعرابي: ما غبنت (خسر ؟) قط حتى يغبن قومي، قيل: وكيف ذلك؟ قال لا أفعل شيئا حتى أشاورهم. وقال ابن خويز منداد: واجب على الولاة مشاورة العلماء فيما لا يعلمون، وفيما أشكل عليهم من أمور الدين، ووجوه الجيش فيما يتعلق بالحرب، ووجوه والناس فيما يتعلق بالمصالح، ووجوه الكتاب والوزراء والعمال فيما يتعلق بمصالح البلاد وعمارتها. وكان يقال: ما ندم من استشار . وكان يقال: من أعجب برأيه ضل. الثالثة- قوله تعالى: (وَشاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ) يدل على جواز الاجتهاد في الأمور والأخذ بالظنون مع إمكان الوحي، فإن الله أذن لرسوله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في ذلك. واختلف أهل التأويل في المعنى الذي أمر الله نبيه عليه السلام أن يشاور فيه أصحابه، فقالت طائفة: ذلك في مكايد الحروب، وعند لقاء العدو، وتطييبا لنفوسهم، ورفعا لأقدارهم، وتألفا على دينهم، وإن كان الله تعالى قد أغناه عن رأيهم بوحيه. روي هذا عن قتادة والربيع وابن إسحاق والشافعي. قال الشافعي: هو كقوله (والبكر تستأمر) تطيبا لقلبها، لا أنه واجب. وقال مقاتل وقتادة والربيع: كانت سادات العرب إذا لم يشاوروا في الامر شق عليهم: فأمر الله تعالى، نبيه عليه السلام أن يشاورهم في الامر: فإن ذلك أعطف لهم عليه وأذهب لاضغانهم، وأطيب لنفوسهم. فإذا شاورهم عرفوا إكرامه لهم. وقال آخرون: ذلك فيما لم يأته فيه وحي. روي ذلك عن الحسن البصري والضحاك قالا: ما أمر الله تعالى نبيه بالمشاورة لحاجة منه إلى رأيهم، وإنما أراد أن يعلمهم ما في المشاورة من الفضل، ولتقتدى به أمته من بعده. وفي قراءة ابن عباس:" وشاورهم في بعض الامر" . في أبيات . والشورى بركة. وقال عليه السلام: (ما ندم من استشار ولا خاب من استخار). وروى سهل بن سعد الساعدي عن رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (ما شقي قط عبد بمشورة وما سعد باستغناء رأي). وقال بعضهم: شاور من جرب الأمور، فإنه يعطيك من رأيه ما وقع عليه غاليا وأنت تأخذه مجانا. وقد جعل عمر بن الخطاب رضي الله عنه الخلافة- وهي أعظم النوازل- شورى. قال البخاري: وكانت الأئمة بعد النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يستشيرون الأمناء من أهل العلم في الأمور المباحة ليأخذوا بأسهلها. وقال سفيان الثوري: ليكن أهل مشورتك أهل التقوى والأمانة، ومن يخشى الله تعالى. وقال الحسن: والله ما تشاور قوم بينهم إلا هداهم لأفضل ما يحضر بهم. وروي عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال : قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (ما من قوم كانت لهم مشورة فحضر معهم من اسمه أحمد أو محمد فأدخلوه في مشورتهم إلا خير لهم). السادسة- والشورى مبنية على اختلاف الآراء، والمستشير ينظر في ذلك الخلاف، وينظر أقربها قولا إلى الكتاب والسنة إن أمكنه، فإذا أرشده الله تعالى إلى ما شاء منه عزم عليه وأنفذه متوكلا عليه، إذ هذه غاية الاجتهاد المطلوب، وبهذا أمر الله تعالى نبيه في هذه الآية. السابعة- قوله تعالى: (فَإِذا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ) قال قتادة: أمر الله تعالى نبيه عليه السلام إذا عزم على أمر أن يمضي فيه ويتوكل على الله، لا على مشاورتهم. والعزم هو الامر المروي المنقح، وليس ركوب الرأي دون روية عزما، إلا على مقطع المشيحين من فتاك العرب .



2) وَمَا عِنْدَ اللهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ . وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ . وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ . وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ (الشورى : 36-39) .
36. …… dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. 37. Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. 38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. 39. Dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.

صحيح البخاري - (22 / 357)
بَاب قَوْلِ اللهِ تَعَالَى : { وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ } { وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ }
وَأَنَّ الْمُشَاوَرَةَ قَبْلَ الْعَزْمِ وَالتَّبَيُّنِ لِقَوْلِهِ : { فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ } فَإِذَا عَزَمَ الرَّسُولُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ لِبَشَرٍ التَّقَدُّمُ عَلَى اللهِ وَرَسُولِهِ . وَشَاوَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصْحَابَهُ يَوْمَ أُحُدٍ فِي الْمُقَامِ وَالْخُرُوجِ فَرَأَوْا لَهُ الْخُرُوجَ . فَلَمَّا لَبِسَ لَأْمَتَهُ وَعَزَمَ قَالُوا أَقِمْ فَلَمْ يَمِلْ إِلَيْهِمْ بَعْدَ الْعَزْمِ وَقَالَ : لاَ يَنْبَغِي لِنَبِيٍّ يَلْبَسُ لَأْمَتَهُ (أدوات الحرب من الدرع وأنواع السلاح) فَيَضَعُهَا حَتَّى يَحْكُمَ اللهُ .

فقه السيرة - (1 / 250)
( صحيح )
ما ينبغي لنبي لبس لأمته أن يضعها حتى يحكم الله بينه وبين عدوه .

KESIMPULAN-KESIMPULAN :
1. Segala sesuatu, menurut Islam harus dimusyawarahkan.
2. Terdapat nilai penting (ibadah) dan strategis (sangat bermanfaat) dalam musyawarah.
3. Muhammad SAW adalah suri-tauladan dalam hal musyawarah.
4. Muhammad SAW penerima wahyu, tapi menjalankan musyawarah untuk menunjukkan pentingnya musyawarah itu kepada umatnya sepeninggalnya.
5. Azam setelah musyawarah, bukan meragukan atau mengacak-acaknya.
6. Tawakkal kepada Allah SWT ketika berazam.
7. Jika qiadah sudah azam dan tawakkal, tidak boleh yang lain menghalangi atau merintanginya atau meragukannya dan mengacaknya.
8. Mengacak hasil musyawarah secara sepihak, tindakan kontra dengan syari'at Islam dan tentunya dosa jika dengan sengaja dan dengan ilmu.
9. Tidak ada "hak veto" dalam Islam dari pihak manapun juga. Hal itu diteladankan oleh Muhammad SAW.
10. Fiqih musyawarah harus dipahami secara utuh dan sempurna.

*****

Kamis, 15 September 2011

JAWABAN PERTANYAAN BU AYU FATAH

1. Daftar haji dengan uang hasil meminjam bagaimana hukum hajinya ? Hukum hajinya shah asal orang yang berhaji tersebut dalam kategori "mampu" menunaikan haji. Jika biayanya dari pinjaman, asal tidak ada masalah dalam pengembalian, dan hanya masalah waktu saja, misalnya deadline daftar haji yang sudah dekat lalu uang cash untuk melunasi ONH belum ada, dan akan ada beberapa hari lagi, maka yang demikian tidak masalah dengan hajinya. Jika memaksakan hutang karena memaksakan diri untuk menunaikan ibadah haji dan tidak jelas bagaimana pengembalian hutangnya itu, maka yang demikian tidak masuk kategori "mampu".
2. Hukum haji ketika orang tua masih min sekalipun telah dinafkahi. Nafkah kepada orang tua yang sudah udzur adalah wajib atas anaknya. Jika masih belum mampu mencukupi kebutuhan dasar orang tua yang sudah udzur yang wajib atas anaknya, maka jika anaknya mengutamakan ibadah haji adalah tidak benar karena harus mengutamakan orang tua yang sudah udzur dengan segala kekurangan akan kebutuhan dasarnya. Jazakillah semoga bermanfaat.

Rabu, 24 Agustus 2011

KHUTBAH IDUL FITRI 1432 H (SERI MEMILIH PEMIMPIN)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / لا إله إلا الله والله أكبر / الله أكبر ولله الحمد .
إِنَّ اْلحَمْدَ ِللهِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ . وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شرَيِْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ) (آل عمران:102)
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً) (الأحزاب:70- 71)
أَلاَ وَإِنَّ أَصْدَقَ اْلكَلاَمِ كَلاَمُ اللهِ تَعَالىَ وَخَيْرَ اْلهُدَي هُدَي مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فيِ النَارِ ، أما بعد :
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah untuk meraih ridha-Nya di dunia dan di akhirat. Hanya dengan taqwa kepada Allah, ridha-Nya dapat dicapai. Di antaranya adalah dengan mendawamkan berbagai macam ibadah yang telah kita biasakan selama bulan Ramadhan kemarin ini. Yang wujudnya adalah amal-amal shalih, yaitu : Puasa sunnah, shalat tahajjud/qiyamullail, shalat witir, berinfaq, tilawah Al Qur'an, dzikir, thalabul ilmi (menuntut ilmu agama), berbicara santun, dan lain-lainnya.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Marilah kita tingkatkan kwalitas dan kwantitas amal shalih kita. Kunci amal shalih adalah, jika seseorang ilmunya shahih, maka amalnya pasti shalih, sebaliknya jika seseorang tidak memiliki ilmu sama sekali atau ilmunya salah maka amalnya tidak mungkin shalih, tetapi thalih.
Syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji tidak akan menjadi shalih, melainkan jika ilmu yang berkenaan dengan semua itu shahih. Semua ibadah di atas menjadi rusak/batal dan sia-sia ketika diamalkan bukan dengan dasar ilmu yang shahih. Sikap kepada orang tua, saudara, guru, kawan, lawan dan setan, tidak akan menjadi shalih melainkan ilmu berkenaan dengan semua itu shahih.
Pokoknya, semua ibadah dan amalan seseorang tidak akan menjadi shalih dan diterima oleh Allah SWT, melainkan jika dijalankan dengan dasar ilmu yang shahih. Ilmu yang shahih adalah ilmu yang bersumber kepada Al Qur'an, As-Sunnah dan sirah Salaf shalih melalui syarah-syarahnya dari para ulama yang mu'tabar dalam dunia Islam Sunni. Tidak akan diterima ibadah atau amal seseorang yang dasar pengamalannya karena ikut-ikutan, rasa malu kepada orang lain, tanpa dasar ilmu, asal selesai, tanpa unsur dzikir, pikir, khusyu', tawadhu' dan ikhlas. Ibadah yang demikian ditolak, dan amal yang demikian tidak bisa menjadi ibadah dan juga ditolak dan sia-sia.
Kedudukan ilmu dalam Islam sangat menentukan besar kecilnya pahala dan diterima atau ditolaknya ibadah atau amal. Sehingga ibadah thalabul ilmi adalah ibadah paling besar dalam Islam, melebihi besarnya ibadah syahadat, shalat, zakat, puasa, haji, berkeluarga, mencari nafkah dan lain sebagainya, karena semuanya tergantung kepada ilmu. Bahkan matipun harus dengan ilmu yang shahih dan na'udzu billah jika mati dengan ilmu yang salah. Demikian juga mengurus dan mensikapi orang mati, apalagi orang hidup. Semuanya mutlak harus dengan ilmu yang shahih agar apapun yang kita amalkan layak menjadi ibadah dan diterima di sisi Allah SWT serta tidak sia-sia belaka.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Berkenaan dengan ilmu yang shahih, kita tidak boleh lupa bahwa memilih pemimpin yang beberapa bulan lagi akan kita lakukan adalah termasuk amal yang ada ilmu shahihnya, baik dari Al Qur'an maupun dari Al Hadits. Sehingga memilih pemimpin adalah amal ibadah yang berkaitan dengan pahala dan dosa kepada Allah SWT. Dalam hal ini Allah telah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِى الأَمْرِ مِنْكُمْ .... (النساء : 59)
Hai orang-orang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu…..
Untuk menjelaskan kata ulul amri, khatib coba jelajah kitab mukhtashar tafsir Ibnu Katsir. Di dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menukil sejumlah pendapat para sahabat Rasulullah SAW berkenaan dengan ulul amri. Ibnu Abbas RA misalnya, menyatakan bahwa ulul amri adalah seorang ahli fiqih dan ahli agama. Mujahid dan Atha' menyatakan bahwa ulul amri adalah ulama. Lalu Ibnu Katsir sendiri menyatakan bahwa ulul amri itu umum, yang mencakup ulama dan umara. Dan pastilah seorang yang alim dan amir (pemimpin yang alim) adalah yang bersifat rabbani (Al Maidah : 63), ahludz dzikr (An-Nahl : 43) dan memerintahkan ketaatan kepada Allah SWT.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Seorang pemimpin memiliki posisi yang sangat strategis. Apalagi jika dia seorang pemimpin suatu wilayah atau negara. Dia adalah seorang koordinator pengelolaan berbagai potensi dan sumber daya untuk meraih cita-cita bersama, kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jika demikian maka seorang pemimpin haruslah seorang yang benar-benar paham cita-cita bersama itu, bukan paham keinginan hawa-nafsunya sendiri, keluarga dan kroninya saja. Pemimpin harus orang yang kuat fisik dan akalnya. Pemimpin harus orang yang luas pengetahuan dan jaringannya. Pemimpin harus orang yang ilmunya shahih sehingga semua amalnya dalam memimpin dan bertindak shalih.
Allah SWT menegaskan ketika orang-orang Yahudi meminta seorang pemimpin kepada nabi mereka dan Allah SWT menjadikan Thalut/Dawud sebagai pemimpin mereka :
قَالَ إِنَّ اللهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ .... (البقرة : 247)
Nabi mereka berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa……".
Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah SWT adalah seorang pemimpin yang telah Allah SWT lengkapi dengan keluasan ilmu dan kekuatan fisik. Khatib tegaskan bahwa ilmu Allah SWT adalah ilmu yang shahih, sehingga pemimpin pilihan Allah SWT adalah seorang pemimpin yang amal-amalnya senantiasa shalih karena ilmunya shahih. Tidak berani khianat, tidak mungkin melakukan kecurangan, tidak bisa aniaya kepada rakyat, langsung atau tidak langsung, tidak juga aniaya kepada dirinya sendiri. Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah adalah pemimpin yang dengan ketangguhan fisiknya, dia siap memimpin peperangan sekalipun. Tidak pengecut dan tidak ciut. Mahir menunggang kuda dan mengayunkan senjata. Tajam menatap masa depan yang lebih baik. Tidak gentar membela semua yang wajib ia bela. Tidak loyo memperjuangkan cita-cita bersama. Selalu siap menjadi koordinator dalam berbagai kegiatan demi kemajuan bersama. Tidak menghabiskan waktu untuk 'membangun jiwanya dan badannya' hanya demi kepentingan dirinya sendiri, dan bukan untuk kemajuan bersama. Selalu penuh taggungjawab mengenai apa saja yang ia lakukan.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Pasti, seorang pemimpin harus tangguh dan teguh dalam memeluk agamanya sehingga tahu 'jimat' apa yang ia mempankan ketika menghadapi godaan setan. Pemimpin harus paham bahasa setan yang langsung menyeruak di dalam hati dan langsung dipahami, sekalipun bahasa setan itu tidak pernah ada namanya. Karena setan ngomong langsung di dalam hati seseorang dan orang tersebut langsung paham apa yang setan maksud. Godaan setan itu sangat strategis, karena penggoda (setan), orang yang digoda (seorang pemimpin misalnya) dan proses bujuk-rayu setan tidak pernah diketahui oleh orang lain. Sehingga pemimpin sangat rentan dan sangat mudah tergiur mengikuti apa maunya setan, karena apa yang dibisikkan oleh setan adalah demi kepuasannya sendiri dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Ingat, baik dia itu setan dari jenis manusia maupun setan dari jenis jin (شياطين الإنس والجن) (Al An'am : 112).
Ketika seorang pemimpin sudah demikian, maka sesungguhnya dia mulai kehilangan kendali dirinya. Agama sudah dianggap hanya pemantas belaka. Baginya agama tidak penting dan cenderung membatasi gerak bebas dirinya. Akhirnya, benar-benar kehilangan agama sebagai pengendalinya. Dan semua tindakannya adalah tindakan-tindakan yang thalih dan sama sekali tidak shalih.
Padahal seorang pemimpin adalah gubernur (amir) Rasulullah SAW. Beliau bersabda dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya :
عن أبي هريرة رضى الله عنه ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : من أطاعنى فقد أطاع الله ، ومن عصانى فقد عصا الله ، ومن أطاع أميرى فقد أطاعنى ومن عصا أميرى فقد عصانى .
Dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, "Barangsiapa taat kepadaku maka dia telah taat kepada Allah dan barangsiapa maksiat kepadaku maka dia telah maksiat kepada Allah. Dan barangsiapa taat kepada gubernurku maka dia telah taat kepadaku dan barangsiapa maksiat kepada gubernurku maka dia telah maksiat kepadaku".
Pemimpin adalah orang yang wajib ditaati selama perintah dan larangannya sejalan dengan Islam. Kalau seorang pemimpin lemah agamanya, maka perintah dan larangannya tidak mungkin ia kontrol apakah sesuai dengan Islam atau tidak. Lantas apa dasar kebijakannya bila demikian? Hawa nafsu. Jika demikian maka Rasulullah SAW telah berpesan kepada umatnya :
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (28 / 49)
13477 - لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق .
تخريج السيوطي : عن عمران والحكم بن عمرو الغفارى .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) .
Mutlak tidak boleh ada ketaatan kepada sesama makhluk dalam perintah maksiat kepada Sang Khaliq (Pencipta).
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Jika pilihan rakyat adalah pemimpin yang buruk, tidak sesuai dengan kreterea yang diberikan oleh Allah SWT, maka tidak lama lagi rakyat terpaksa harus menyadari bahwa mereka hanya dibodohi dengan sejumlah uang, iming-iming dan janji-janji yang tidak kalah menariknya dengan janji-janji setan kepada manusia. Mereka sesungguhnya diajak untuk membinasakan wilayah yang ada di bawah kepemimpinannya dengan semua isinya. Mereka diajak mengorbankan rakyat dan semua potensi negara atau daerahnya. Dan ironinya, semua itu hanya demi kepentingan pemimpin tersebut. Mereka telah dibawa kepada kesengsaraan dunia dan penderitaan kekal abadi yang sangat berat di akhirat. Rasulullah SAW telah bersabda yang harus selalu dicamkan isinya :
عن أبي هريرة مرفوعا : سَيَلِيْكُمْ بَعْدِى وُلاَةٌ فَيَلِيْكُمُ الْبَرُّ بِبِرِّهِ وَالْفَاجِرُ بِفُجُوْرِهِ ، فَاسْمَعُوْا لَهُمْ وَأَطِيْعُوْا فِيْمَا وَافَقَ الْحَقَّ ، وَصَلُّوْا وَرَاءَهُمْ ، فَإِنْ أَحْسَنُوْا فَلَكُمْ وَلَهُمْ ، وَإِنْ أَسَاؤُوْا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ . أخرجه الدارقطني وابن حبان من طريق عبد الله ابن محمد بن يحيى بن عروة عن هشام بن عروة عن أبى صالح السمان عنه .
Dari Abu Hurairah RA dengan derajat marfu' beliau bersabda, "Akan memimpin kalian sepeninggalku para pemimpin yang bajik dengan kebajikannya dan para pemimpin pendosa dengan gelimang dosanya. Maka dengar dan patuhi mereka dalam hal-hal yang sejalan dengan kebenaran dan shalat-makmumlah di belakang mereka. Jika mereka berbuat baik maka kalian dan mereka untung. Sedangkan jika mereka jahat maka kalian untung dan mereka celaka". Ditakhrij oleh Ad-Daruquthni dan Ibnu Hibban dari jalur sanad Abdullah bin Muhammad bin Yahya bin Urwah dari Hisyam bin Urwah dari Abu Shalih As-Saman dari Abu Hurairah RA.
Pemimpin adalah koordinator semua upaya dengan semua potensi dan sumber daya dalam meraih cita-cita bersama. Pemimpin adalah pilihan rakyat, maka rakyat harus cerdas memilihnya. Pemimpin adalah imam dalam shalat, maka harus memenuhi syarat-syarat seorang imam dalam shalat. Pemimpin harus ditaati, maka bagaimana jika dia banyak memerintahkan atau menuntut hal-hal yang bertentangan dengan Islam. Pemimpin adalah panglima perang, maka harus kuat fisik, pemberani, alim dan teguh dalam beragama.
Pemimpin pilihan Allah SWT tidak musti orang yang banyak hartanya. Mengukur kelayakan dan kelaikan seseorang menjadi pemimpin hanya dari aspek harta saja adalah bani Israil yang salah dalam memilih pemimpin dan akhirnya dimurkai oleh Allah SWT (Al Baqarah : 247).
Sekali lagi, memilih seorang pemimpin adalah ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT. Perihal pemimpin dan kepemimpinan banyak difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al Qur'an dan disabdakan oleh Rasulullah SAW di dalam Hadits. Oleh sebab itu harus diamalkan dengan dasar ilmunya yang shahih agar amal memilih pemimpin itu dan hasilnya shalih untuk semuanya.
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ، ونفعنى وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم ، وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم ، وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ ، وَارْضَ اَللَّهُمَّ عَنِ الصَحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إَلَى يَوْمِ الدِيْنِ .
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَك َأَعْدَاءَ الدِيْنِ .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ َاْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ .
اللهم اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم .
اَلَّلهُمَّ أَعِنَّا عَلىَ ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ .
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَ قِيَامَنَا وَ قِرَاءَتَنَا وتلاوتنا وَزَكَاتَنَا وَعِبَادَاتِنَا كُلَّهاَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ . وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ .
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا .
رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قَنَا عَذاَبَ النَارِ .
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ .
والحمد لله رب العالمين .

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته .

REFERENSI :
1. Al Qur'anul Karim.
2. Mukhtashoru Tafsiri Ibni Katsir di dalam Al Maktabatussyamilah.
3. Kitab-kitab hadits tahqiq Syaikh Nashiruddin Al Albani di dalam Al Maktabatussyamilah.
4. Kitab "Al Ahkamus Sulthaniah", karya : Al Mawardi.

*****

Minggu, 21 Agustus 2011

BUKTI BUKTI ZAKAT MEMBAWA KESEHATAN LAHIR DAN BATIN

BUKTI : 1
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا..... (التوبة : 103) .
Ambillah sebagian dari harta mereka sebagai shadaqah (wajib) (zakat) yang berfungsi membersihkan dan mensucikan mereka….
تُطَهِّرُ dalam bahasa arab sering dipakai untuk menjelaskan makna suci tetapi pada aspek lahir. Contohnya firman Allah SWT :
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ (المدثر : 4) .
Dan pakaianmu bersihkanlah.
طَهِّرْ di dalam ayat di atas digunakan untuk menunjukkan makna mensucikan pakaian, dan pakaian adalah benda lahir.
Sedangkan تُزَكِّى dalam bahasa arab sering dipakai untuk menunjukkan makna suci tetapi pada aspek batin. Contohnya firman Allah SWT :
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (الشمس : 9-10) .
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Kata ganti dalam ayat ini kembali kepada jiwa dan jiwa adalah sesuatu yang batin. Dengan demikian maka زَكَّى dalam ayat ini digunakan untuk menunjukkan makna mensucikan jiwa, dan jiwa adalah sesuatu yang batin.
Demikianlah, fungsi zakat adalah untuk mensucikan aspek lahir dan batin seorang muzakki (pembayar zakat). Jika seseorang telah disucikan lahir dan batinya, tentu secara fisik dan psikis dia menjadi sehat dengan izin Allah SWT.

BUKTI : 2
تعريف الزكاة : ( اصطلاحا ) : اسم لما يخرجه الإنسان من حق الله تعالى إلى الفقراء .
Definisi zakat secara terminologis : Sebuah nama untuk apa-apa yang dibayarkan oleh orang berupa hak Allah untuk orang-orang fakir.
Yang bisa dipahami dari definisi zakat di atas bahwa zakat adalah sejumlah harta, dikeluarkan oleh seorang manusia. Dan yang paling pokok dalam definisi tersebut adalah bahwa zakat adalah hak Allah SWT, dan salah besar jika dikatakan bahwa zakat adalah hak ashnaf yang delapan macam. Apalagi jika ada orang mengatakan misalnya, "Ini bagian zakat untuk janda atau yatim". Yang demikian itu salah besar, karena janda atau yatim bukan sebutan dalam ashnaf penerima zakat, dan sesungguhnya zakat adalah hak Allah SWT. Janda dan yatim menerima zakat dari Allah SWT lewat amil jika mereka termasuk ke dalam ashnaf.
Orang yang tidak membayar zakat, baik zakat fitrah atau zakat maal, maka berarti hak Allah pun dia lahab juga. Perbuatan demikian bisa mengundang kemurkaan Allah SWT sehingga dia menjadi sakit karena murka Allah SWT atas dirinya. Sedangkan jika orang membayar zakat, maka dia tidak melahab hak Allah SWT dan menyerahkannya kepada Allah SWT lantaran amil. Dengan demikian dia jauh dari penyakit yang diturunkan oleh Allah SWT kepadanya karena tidak memancing kemurkaan-Nya.

BUKTI : 3

 مشكاة المصابيح - (1 / 410)
 1823 - [ 3 ] ( صحيح )

وَعَنْ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ بْنِ رَبِيْعَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَاتِ إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ وَإِنَّهَا لاَ تَحِلُّ لِمُحَمَّدٍ وَلاَ لِآلِ مُحَمَّدٍ " . رواه مسلم .
Dari Abdul Muthallib bin Rabi'ah ia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya shadaqah-shadaqah ini benar-benar merupakan kotoran/sampah dari manusia, dan sungguh semua itu tidak halal bagi Muhammad dan keluarga Muhammad". HR. Muslim.
Hadits di atas adalah sebuah shahih menurut tahqiq Syaikh Al Albani rahimahullah Ta'ala yang diriwayatkan oleh Muslim. Dari hadits ini dapat dipahami bahwa shadaqah dan zakat adalah sampah yang muncul dari manusia, menurut Rasulullah SAW. Bisa kita logikakan bahwa orang yang tidak membayar zakat, artinya dia memakan apa yang sesungguhnya adalah sampah. Pertanyaannya, sehatkah badan orang yang suka makan sampah ? Jawabannya : tidak akan sehat. Jika orang menghindari makan sampah, inilah orang yang menghindari penyakit, dan dengan izin Allah SWT dia akan menjadi sehat. Wallahu a'lam bish shawab………

*****

Pesan :
- Sebarkan artikel ini seluas-luasnya dalam rangka dakwah.

Kamis, 11 Agustus 2011

SHALAT YANG AFDHAL BAGI SEORANG WANITA

مشكاة المصابيح - (1 / 234)
1063 - [ 12 ] ( صحيح )
وعن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " صلاة المرأة في بيتها أفضل من صلاتها في حجرتها وصلاتها في مخدعها أفضل من صلاتها في بيتها " . رواه أبو داود
Dari Ibnu Mas'ud dari Rasulullah SAW bersabda, "Shalat seorang wanita di tempat ia tidur lebih utama daripada shalatnya di kamarnya, dan shalatnya di tempatnya yang paling tersembunyi lebih utama daripada shalatnya di dalam ruang rumahnya". HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani.
صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 82)
342 - ( حسن )
وعنها رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صلاة المرأة في بيتها خير من صلاتها في حجرتها وصلاتها في حجرتها خير من صلاتها في دارها وصلاتها في دارها خير من صلاتها في مسجد قومها .
رواه الطبراني في الأوسط بإسناد جيد .
Darinya RA (salah seorang istri Rasul SAW) berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Shalat seorang wanita di tempat tidurnya lebih baik daripada shalatnya di kamarnya, shalatnya di kamarnya lebih baik daripada shalatnya di ruang dalam rumahnya, dan shalat di ruang dalam rumahnya lebih baik daripada shalatnya di masjid kaumnya". HR. Ath-Thabrani dengan sanad Jayyid (bagus) dan dinyatakan oleh Syaikh Al Albani derajatnya hasan.

Mohon maaf baru hanya 2 buah hadits yang diangkat dari sangat banyak hadits lain yang senada. Semoga bermanfaat.

Rabu, 10 Agustus 2011

IKUTI PETUNJUK ALLAH DALAM MEMILIH PEMIMPIN

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang hidupnya selalu berjamaah. Itulah tabiat asli manusia yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Tidak mungkin manusia bisa hidup dengan tidak berjamaah. Bahkan dipastikan manusia akan punah bila hidupnya tidak berjamaah. Bandingkan kehidupan manusia dengan kehidupan sebatang pohon, misalnya. Pohon memiliki tabiat hidup yang sama sekali berbeda dengan manusia. Pohon bisa saja mempertahankan hidupnya sendirian. Karena dia berbunga lalu dari bunganya sendiri menghasilkan biji yang menjadi benih baginya. Biji yang muncul dari satu batang pohon akan menjadi pelanjut eksistensi pohon itu hingga hari kiamat. Atau dari daunnya dia mengembangkan keturunannya dan eksistensinya dengan demikian bisa dipertahankan. Ada pula, dari dahan atau rantingnya yang gugur menjadi bibit baginya. Bahkan ada tumbuh-tumbuhan yang mempertahankan eksistensinya hanya dengan akarnya. Sedangkan manusia, harus mempertahankan eksistensinya dengan pernikahan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan atau lebih.
Bahkan manusia dalam mempertahankan eksistensinya harus saling tolong menolong di antara mereka. Apalagi ketika menusia ternyata makhluk berbudaya. Karena Allah SWT telah memberinya akal yang selalu mendorong dirinya untuk melakukan berbagai eksperimen dan inovasi dalam segala hal. Akhirnya, karena adanya anugerah akal, sebagian orang lebih maju daripada sebagian yang lain. Sebagian kelompok sosial lebih berbudaya daripada yang lain. Kondisi demikian memicu semangat berlomba di antara mereka para manusia. Mereka berlomba dalam kemajuan budaya dan kemajuan sosial. Semua manusia menginginkan kemajuan dalam segala hal.
Semua tujuan mereka harus dicapai secara bersama. Mereka harus kompak untuk mencapai kemajuan itu. Mereka harus terkoordinir dalam melakukan berbagai upaya guna mencapai kemajuan yang mereka idam-idamkan bersama-sama. Kekuatan modal, semangat dan potensi-potensi lain yang mereka miliki harus diorganisir di bawah seorang pemimpin yang mumpuni. Sehingga arah jamaah focus kepada apa-apa yang menjadi tujuan mereka.
Pemimpin yang mengorganisir mereka harus seorang yang benar-benar paham tujuan bersama, bukan paham tujuan hawa-nafsunya sendiri, keluarga dan kroninya saja. Pemimpin harus orang yang kuat fisik dan akalnya. Pemimpin harus orang yang luas pengetahuan dan jaringannya. Pemimpin harus orang yang ilmunya shahih sehingga semua amalnya dalam memimpin shalih. Kalau ilmu yang dia miliki tidak shahih atau tidak memiliki ilmu sama sekali, tidak mungkin amal-amalnya menjadi shalil. Amalnya hanya thalih. Pemimpin harus tangguh dan teguh dalam memeluk agamanya sehingga tahu 'jimat' apa yang ia mempankan ketika menghadapi godaan setan. Pemimpin harus paham bahasa setan yang langsung menyeruak di dalam hati dan langsung dipahami, sekalipun bahasa setan itu tidak pernah ada namanya. Karena setan ngomong langsung di dalam hati seseorang dan orang tersebut langsung paham apa yang setan maksud. Godaan setan itu sangat strategis, karena penggoda (setan), orang yang digoda (seorang pemimpin misalnya) dan proses bujuk-rayu setan tidak pernah diketahui oleh orang lain. Sehingga pemimpin sangat rentan dan sangat mudah tergiur mengikuti apa maunya setan, karena merasa dia memenuhi apa yang dibisikkan oleh setan adalah demi kepuasannya sendiri dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Ingat, baik dia setan dari golongan jin atau setan dari golongan manusia.
Ketika seorang pemimpin sudah demikian, maka sesungguhnya dia mulai kehilangan kendali dirinya. Agama sudah dianggap hanya pemantas belaka. Baginya agama tidak penting dan cenderung membatasi gerak bebas dirinya. Akhirnya, benar-benar kehilangan agama sebagai pengendalinya. Dan semua tindakannya adalah tindakan-tindakan yang thalih dan sama sekali tidak shalih.
Ketika pemimpin yang demikian adalah pilihan rakyat, maka rakyat mulai menyadari bahwa mereka hanya dibodohi dengan sejumlah uang, iming-iming dan janji-janji yang tidak kalah menariknya dengan janji-janji setan kepada manusia. Mereka sesungguhnya diajak untuk menjungkir balikkan wilayah yang ada di bawah kepemimpinannya. Mereka diajak mengorbankan rakyat dan semua potensi negara atau daerahnya. Dan ironinya, semua itu hanya demi kepentingan pemimpin tersebut.
Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah SWT adalah seorang pemimpin sebagaimana yang dijelaskan oleh-Nya di dalam surah Al Baqarah ayat 247. Seorang pemimpin yang dipilihkan oleh Allah SWT untuk memenuhi permintaan Bani Israil adalah pemimpin yang telah Allah SWT lengkapi dengan keluasan ilmu dan kekuatan fisik. Sekali lagi, bahwa ilmu Allah SWT adalah ilmu yang shahih, sehingga pemimpin pilihan Allah SWT adalah seorang pemimpin yang amal-amalnya senantiasa shalih karena ilmunya shahih. Tidak berani khianat, tidak mungkin melakukan kecurangan, tidak bisa aniaya kepada rakyat, langsung atau tidak langsung, tidak juga aniaya kepada dirinya sendiri. Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah adalah pemimpin yang siap memimpin peperangan sekalipun. Tidak pengecut dan tidak ciut. Mahir menunggang kuda dan mengayunkan senjata. Tajam menatap masa depan yang lebih baik. Tidak gentar membela semua yang wajib ia bela. Tidak loyo memperjuangkan cita-cita bersama. Selalu siap menjadi koordinator dalam berbagai kegiatan demi kemajuan bersama. Tidak menghabiskan waktu untuk 'membangun jiwa dan badan' hanya demi kepentingan dirinya sendiri, dan bukan untuk kemajuan bersama.
Pemimpin pilihan Allah SWT bukan hanya orang yang banyak hartanya. Mengukur kelayakan dan kelaikan seseorang menjadi pemimpin hanya dari aspek harta saja adalah Yahudi kuno.
Semua rakyat mempunyai cita-cita : kemajuan negara dan daerah dalam segala aspek. Maju secara bersama-bersama. Tidak boleh ada yang ditinggal atau dirugikan. Semua potensi negara atau daerah harus ke sana arah penggunaannya agar negara atau daerah ini menjadi negara atau daerah yang thoyyibatun wa Rabbun ghafur, gemah ripah, lohjinawi, toto, titi, tentrem, kerto raharjo. Tidak ada jalan yang binasa, gedung sekolah yang baru dibangun langsung ambruk, gedung sekolah yang lama tidak dibangun sampai ambruk, rakyat miskin sampai kekurangan gizi, rakyat tidak bisa masuk sekolah karena biaya tidak ada, rakyat mati sia-sia karena tidak mampu berobat, para pemuda yang pesimis sehingga hanya bisa hura-hura dan membuat huru-hara, paham agama yang sangat rendah sehingga budayanya hanya beda tipis dengan pola yang ada di dunia binatang.
Jangan sampai rakyat rela dipimpin oleh seorang pemimpin yang menjadikan rakyatnya sebagai mesin produksi suara. Rakyat tidak boleh pintar dan luas wawasan, karena dianggap akan menjadi rival baginya. Jangan sampai rakyat rela dipimpin oleh seorang pemimpin yang menjadikan rakyatnya sebagaimana pepatah Arab yang artinya : Buatlah anjingmu kelaparan sehingga akan tunduk patuh kepadamu. Rakyat hanya dijadikan pekerja-pekerja yang memberikan keuntungan kepadanya. Semua potensi hanya diarahkan penggunaannya hanya demi kepentingannya sendiri, keluarga dan kroninya. Rakyat harus memilih pemimpin dengan kriteria sebagaimana yang Allah SWT sudah paparkan di dalam Al Qur'an. Rakyat harus paham dan yakin bahwa jika negara atau daerah ini dikelola oleh seorang pemimpin yang memiliki integritas tinggi, akan memberikan kemajuan yang jauh dari kondisi sekarang ini. Rakyat tidak akan diberi jalan yang bolong-bolong, lingkungan yang penuh sampah, udara penuh pencemaran, air kotor dan terkontaminasi, kota-kota yang pengab di siang hari, tidak rapi, di sana sini pengemis dan orang gila telanjang, trotoar-trotoar menjadi tempat mengais rezeki bagi pedang kaki lima dan gelap di malam hari, budaya penuh gusur-menggusur, pasar yang dipenuhi bau busuk menusuk, pembangunan fisik marak hanya di akhir masa jabatan dan lain sebagainya.
Semoga Allah SWT membantu rakyat yang taat kepada-Nya dalam memilihkan seorang pemimpin yang Rabbani, demi kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Amin ya Rabbal alamien.

******

Senin, 01 Agustus 2011

TAKKID DAN PERSAKSIAN

ANDA SEORANG MUSLIM/MUSLIMAH ?
1. AMALAN KITA HARUS DARI REFERENSI AL QUR'AN DAN AS-SUNNAH SAJA, BUKAN DARI "DAWUH" KYAI ATAU AJENGAN ATAU ULAMA YANG TIDAK BERSUMBER DARI AL QUR'AN ATAU AS-SUNNAH YANG SHAHIHAH.
2. PUASA YANG KITA AMALKAN HARUS PUASA SUNNAH ATAU WAJIB YANG SYAR'I, BUKAN PUASA YANG DIANJURKAN OLEH MANUSIA BIASA, SEPERTI : PUASA PATI GENI, MUTIH, NGROWOT, PADANG ATI DAN LAIN SEBAGAINYA.
3. PUASA YANG SYAR'I, BAIK YANG WAJIB ATAU YANG SUNNAH TUJUANNYA ADALAH "AGAR KALIAN MENJADI BERTAQWA", SEDANG PUASA YANG TIDAK SYAR'I TUJUANNYA 'AGAR KALIAN MENJADI KEBAL, DUKUN, AHLI PELET" DAN LAIN-LAIN.
4. TUJUAN PUASA YANG TIDAK SYAR'I ADALAH DUNIAWI, KESOMBONGAN, BERSAHABAT DENGAN JIN DAN SETAN.
5. PUASA YANG TIDAK SYAR'I DENGAN TUJUAN YANG BISA DIIZINKAN OLEH ALLAH NAMUN PASTI TIDAK DIRIDHAI, SEPERTI ORANG MALING BERHARAP SELAMAT DALAM MELANCARKAN AKSI, DIIZINKAN OLEH ALLAH DAN SELAMAT, NAMUN KESELAMATANNYA TIDAK MENUNJUKKAN HALALNYA APA YANG IA LAKUKAN, AKAN TETAPI TETAP MALING TIDAK DIRIDHAI OLEH ALLAH.
6. SEMUA AMALAN KITA HARUS YANG DIRIDHAI OLEH ALLAH DAN BUKAN HANYA DIIZINKAN OLEHNYA.

JAZAKUMULLAH ATAS PERHATIAN DAN PEMAHAMAN ANTUM SEMUA ATAS POIN POIN PENTING DI ATAS, SEMOGA ALLAH MERIDHAI SELURUH AMAL KITA DAN SELALU MENCURAHKAN PETUNJUKNYA KEPADA KITA. AMIN.

POKOK-POKOK KHUTBAH TTG PERSIAPAN MENGHADAPI BULAN RAMADHAN 1432 H

PERSIAPAN MENGHADAPI RAMADHAN 1432 H
1- Persiapan umum dari bulan Rajab dan Sya'ban dengan memperbanyak ibadah (puasa sunnah, shalat gerhana, shalat tahajjud, shalat rawatib, shadaqah).
2- Persiapan khusus meliputi :
 Persiapan ruhy : Semangat beribadah dan berdoa.
 Persiapan jasady : Fisik kuat demi menjalankan ibadah yang lebih banyak dan shahihah.
 Persiapan maly : Zakat fitrah, zakat maal, shadaqah.
 Persiapan ilmy : Ilmu yang shahih melahirkan amal shalih.
3- Bimbingan Rasul berkenaan dengan puasa :
1) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 730)
7294صيام المرء في سبيل الله يبعده من جهنم مسيرة سبعين عاما .
عن أبي الدرداء .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح )

2) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1128)
11275 - من صام يوما في سبيل الله باعد الله بذلك اليوم حر جهنم عن وجهه سبعين خريفا .
عن أبي سعيد .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح )

3) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1128)
11272 - من صام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه .
عن أبي هريرة .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6326 في صحيح الجامع

4) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 279)
2788 - إن الله تعالى يقول : إن الصوم لي و أنا أجزي به إن للصائم فرحتين : إذا أفطر فرح و إذا لقي الله تعالى فجزاه فرح ، والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك .
عن أبي هريرة وأبي سعيد معا .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1907 في صحيح الجامع
4- Jangan lupa zakat fitrah dan shadaqah :
1) مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللهِ بَاقٍ (النحل : 96)

2) صحيح ابن ماجة - (1 / 306)
حدثنا حفص بن عمرو حدثنا عبد الرحمن بن مهدي حدثنا مالك بن أنس عن نافع عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه و سلم صدقة الفطر صاعا (2،04 كغ عند الجمهور و3،25 كغ عند الحنفية) من شعير أو صاعا من تمر على كل حر أو عبد ، ذكر أو أنثى من المسلمين .
( صحيح ) صحيح أبي داود ، وأخرجه البخاري ومسلم .

3) صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 263)
1085 - ( حسن )
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم صدقة الفطر طهرة للصائم من اللغو (الكلام غير المعقود عليه) والرفث (والرَّفَثُ أَيضاً الفُحْشُ من القول وكلام النساءِ في الجماع) وطعمة للمساكين فمن أداها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة ومن أداها بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقة .
رواه أبو داود وابن ماجه والحاكم وقال : صحيح على شرط البخاري
5- Jangan sampai 10 hari terakhir ramadhan / malam Al Qadar : Masjid sepi, pasar ramai.

******

Selasa, 24 Mei 2011

SEKITAR AMALSHALIH

PERBANYAK AMAL SHALIH
1) Kenapa kita perbanyak amal shalih ?
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (النحل : 97)
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" .
(مختصر تفسير ابن كثير) هذا وعد من الله تعالى لمن عمل صالحاً ، وهو العمل المتابع لكتاب الله تعالى وسنة نبيّه صلى الله عليه وسلم ، من ذكر أو أنثى من بني آدم وقلبه مؤمن بالله ورسوله ، بأن يحييه الله حياة طيبة في الدنيا ، وأن يجزيه بأحسن ما عمله في الدار الآخرة . والحياة الطيبة تشمل وجوه الراحة من أي جهة كانت .

2) Apakah amal shalih/kebajikan itu.
• الحديث 27 : [عن النواس بن سمعان رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ( البر حسن الخلق، والإثم ما حاك في نفسك وكرهت أن يطلع عليه الناس ) رواه مسلم .
• الحديث 27 : وعن وابصةَ بنِ معبدٍ رضى الله تعالى عنه قال: أتيتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : ( أتيتَ تسأل عن البر؟ قلت: نعم، قال: استفت قلبك، البر ما اطمأنت إليه النفس، واطمأن إليه القلب، والإثم ما حاك في النفس، وتردد في الصدر، وإن أفتاك الناس وأفتوك ) حديث حسن .
• (مختصر تفسير ابن كثير) العمل الصالح : وهو العمل المتابع لكتاب الله تعالى وسنة نبيّه .

3) Amal shalih adalah ketaatan dan ketaatan adalah segala kebajikan.
• (شرح الأربعين النووية – عبد الله إبراهيم الأنصارى ، الحديث 25) : الطاعات فى الإسلام ليست قاصرة على بعض المناسك فقط ، بل تشمل كل خير .
• (شرح الأربعين النووية – عبد الله إبراهيم الأنصارى ،الحديث 26) : إن الأعمال الصالحة لا تقتصر على الإنسان نفسه ، بل كل عمل فيه نصح للناس ففيه أجر .
• (شرح الأربعين النووية – عبد الله إبراهيم الأنصارى ،الحديث 1) : وشرعت النية لتمييز العادة من العبادة .
4) Contoh2 amal shalih :
1- Infaq harta = Zakat wajib atau shadaqah.
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللهِ بَاقٍ (النحل : 96)
"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal".
2- Kalimah thayyibah : Tasbih, takbir, tahmid, tahlil, ta'awwudz, tahawwul, istirja' dll.
3- Amal sosial : Amar ma'ruf, nahi munkar, mengakurkan dua muslim berseteru, membantu membawakan barang, membuang sesuatu yang berbahaya dari jalanan dll.
4- Amal mandiri : Berjalan menuju masjid untuk shalat jamaah, berpikir ulang sebelum berbuat, menjauhi amal yang membuat hati guncang, melakukan amal yang menenangkan hati, dll.
5- Bina keluarga : Jima'.
(شرح الأربعين النووية – عبد الله إبراهيم الأنصارى ، الحديث 25) : اعلم ، أن شهوة الجماع شهوة أحبها الأنبياء والصالحون ، قالوا : لما فيها من المصالح الدينية والدنيوية من غض البصر وكسر الشهوة عن الزنا وحصول النسل التى تتم بها عمارة الدنيا وتكثر الأمة إلى يوم القيامة . قالوا : وسائر الشهوة يقسى تعاطيها القلب إلا هذه ، فإنها ترقق القلب .

*****

Kamis, 24 Maret 2011

KONSEP KHUTBAH JUM'AT (NIKMAT DICINTAI ALLAH DAN CARA MERAIH CINTANYA)

(Jumat, 15 R. Awwal 1432 H/18 Pebruari 2011 M Pajak)

1. Khutbah berkaitan dengan bulan Maulid.
2. Mencari cinta dan ampunan Allah di bulan Maulid.
3. Resep iman agar manis.
4. Bagaimana caranya ?
مشكاة المصابيح - (1 / 2)
8 - [ 7 ] (متفق عليه)
وعن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ثلاث من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان : من كان الله ورسوله أحبَّ إليه مما سواهما، ومن أحب عبدا لا يحبه إلا لله، ومن يكره أن يعود في الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره أن يُلقَى في النار.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا (الأحزاب : 21)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ....(آل عمران : 31)
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(ابن كثير) هذه الآية الكريمة حاكمة على كل من ادعى محبة الله، وليس هو على الطريقة المحمدية فإنه كاذب في دعواه في نفس الأمر، حتى يتبع الشرع المحمدي والدين النبوي في جميع أقواله وأحواله، كما ثبت في الصحيح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: "مَنْ عَمِلَ عَمَلا لَيْسَ عليه أمْرُنَا فَهُوَ رَدُّ". ولهذا قال: { قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ } أي: يحصل لكم فوق ما طلبتم من محبتكم إياه وهو محبته إياكم، وهو أعظم من الأول، كما قال بعض الحكماء العلماء: ليس الشأن أن تُحِبّ، إنما الشأن أن تُحَبّ .

(معنى حب الله للعبد) في صحيح مسلم عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الله إذا أحب عبداً دعا جبريلَ فقال : إني أُحِبُّ فلاناً فأحِبه ، قال : فيحِبه جبريلُ ثم ينادي في السماء فيقول : إنّ الله يحب فلاناً فأحِبوه ، فيحِبه أهل السماء ، قال : ثم يوضع له القبول في الأرض، وإذا أبغض عبداً دعا جبريلَ فيقول : إني أبغض فلاناً فأبغِضه ، قال : فيبغِضه جبريلُ ثم ينادِي في أهل السماء : إن الله يُبغِض فلاناً فأبغضوه، قال : فيبغِضونه ثم توضع له البغضاءَ في الأرض .

صحيح وضعيف الجامع الصغير - (ج 7 / ص 160)
2713 - إن الله ورسوله حرم بيع الخمر والميتة والخنزير والأصنام .
تخريج السيوطي : ( حم ق 4 ) عن جابر .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1832 في صحيح الجامع .

مسند أبي يعلى الموصلي - (ج 10 / ص 365)
4979 - حدثنا محمد بن أبي بكر ، حدثنا عبد العزيز ، حدثنا منصور ، عن أبي الضحى ، عن مسروق ، عن عبد الله قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن أشد الناس عذابا يوم القيامة المصورون .
__________
(1) المصور : صانع الأصنام .
(2) الصنم : الصورة بلا جثة .
(3) الوثن : ما كان له جُثَّة من خشب أَو حجر أَو فضة يُنْحَت ويُعْبَد .

KESIMPULAN :
1. Cara mencintai Allah, menurut Allah sendiri adalah, dengan ittiba’ kepada Rasulullah.
2. Maka ittiba’ kepada Rasulullah adalah bukti cinta kepada Allah.
3. Balasan orang ittiba’ kepada Rasulullah (cinta Allah) adalah dicintai oleh Allah dan diampuni dosa-dosanya.
4. Orang yang dicintai Allah akan dicintai oleh semua penghuni langit.
5. Cinta Allah dan cinta Rasulullah adalah salah satu penyebab rasa manis dalam keimanan.
6. Tidak masuk akal mencintai Rasulullah tetapi justeru melakukan apa-apa yang beliau larang melakukannya.

******

KONSEP KHUTBAH JUM'AT (SIKAP TERHADAP NABI MUHAMMAD SAW)

SIKAP TERHADAP NABI MUHAMMAD SAW

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا (الأحزاب : 21)
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Kesimpulan :
1. Seutuhnya kehidupan Rasulullah adalah suri tauladan yang baik,
2. Orang yang meneladani beliau adalah orang yang selalu mengharap ridha Allah,
3. Orang yang meneladani beliau adalah orang yang selalu mengharap datangnya hari akhir dan,
4. Orang yang meneladani beliau adalah orang yang selalu memperbanyak dzikir kepada Allah.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ...(آل عمران : 31)
31. Katakanlah (wahai Muhammad) : "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kesimpulan :
1. Cara mencintai Allah menurut Allah adalah dengan ittiba' kepada Rasulullah.
2. Orang ittiba' kepada Rasulullah adalah orang yang dicintai oleh Allah dan diampuni dosa-dosanya.

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا (النساء : 80)
80. Barangsiapa mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan kepada Rasul), maka Kami (Allah) tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka[321].
[321] Rasul tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat kesalahan.
Kesimpulan :
1. Orang sudah dikatakan taat kepada Allah, ketika dia taat kepada Rasulullah.
2. Rasulullah tidak dituntut tanggungjawab atas orang-orang yang tidak mau taat kepada beliau.

فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (النساء : 65)
65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Kesimpulan :
1) Di antara ciri-ciri seorang mukmin adalah selalu menjadikan Rasulullah sebagai hakim dalam berbagai perselisihannya,
2) Tidak ada rasa keberatan dengan keputusan apapun dari Rasulullah, dan
3) Menerima dengan sepenuh hati keputusan dari Rasulullah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (النساء : 59)
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Kesimpulan :
1. Di antara ciri-ciri orang beriman adalah selalu taat kepada Allah, Rasulullah dan Ulul amri.
2. Perselisihan harus dikembalikan kepada Allah dan RasulNya.
3. Yang demikian itu bukti seseorang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir.
4. Sikap demikian itulah yang baik akibatnya.

لاَ تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا قَدْ يَعْلَمُ اللهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (النور : 63)
63. Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.
Kesimpulan :
1. Rasulullah harus dimuliakan dengan memanggilnya Ya Rasulallah atau Ya Nabiyyallah, tidak memanggilnya dengan Ya Abal Qasim.
2. Orang yang menyelinap keluar masjid ketika Rasulullah berkhutbah Jum'at telah diketahui oleh Allah dan dia seorang munafiq.
3. Orang yang menyelisihi perintah Rasulullah akan ditimpa adzab yang sangat pedih.

TERHADAP RASULULLAH SEORANG MUSLIM HARUS :
1. Mengidolakan dan meneladani segala aktifitas hidup beliau.
2. Selalu ittiba' (meneladani dan meniru) beliau sebagai wujud rasa cinta kepada Allah.
3. Selalu mentaatti Rasulullah sebagai wujud ketaatan kepada Allah.
4. Segala perselisihan dengan orang lain, selalu dikembalikan kepada Allah (Al Qur'an) dan kepada Rasulullah (Sunnah).
5. Tidak merasa keberatan dan menerima sepenuhnya semua keputusan dari Rasulullah di dalam Sunnahnya.
6. Di antara ciri-ciri seorang muslim adalah selalu taat kepada Allah, Rasulullah dan Ulul amri.
7. Rasulullah harus dimuliakan dengan panggilan yang baik, misalnya : Ya Rasulallah atau Ya Nabiyyallah.
8. Semua sikap di atas adalah sikap-sikap kepada Rasulullah khususnya yang baik akibatnya nanti.

AKIBAT-AKIBAT BAIK ITU ADALAH :
1. Mendapatkan ridha Allah.
2. Kuat imannya kepada hari akhir.
3. Dicatat sebagai orang yang banyak dzikir kepada Allah.
4. Dicintai oleh Allah.
5. Diampuni segala dosanya.
6. Dinyatakan telah taat kepada Allah ketika taat kepada Rasulullah.
Jangan sekali-kali mengkultuskan Rasulullah, beliau telah bersabda :
مشكاة المصابيح - (3 / 61)
4897 - [ 5 ] ( متفق عليه )
وعن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لا تُطرُوني (أحسن الثناء)كما أَطْرَتِ النَّصَارَى ابن مريم فإنما أنا عبده فقولوا : عبد الله ورسوله " .
INGAT : Orang yang menyelisihi perintah Rasulullah akan ditimpa adzab yang sangat pedih di dalam neraka.

*****

Rabu, 09 Februari 2011

MULUDAN YANG BENAR DENGAN TADABBUR BUKAN SLAMETAN

NIKMAT DICINTAI ALLAH DAN CARA MERAIH CINTANYA

1. Khutbah berkaitan dengan bulan Maulid.
2. Mencari cinta dan ampunan Allah di bulan Maulid.
3. Bagaimana caranya ?
مشكاة المصابيح - (1 / 2)
8 - [ 7 ] (متفق عليه)
وعن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ثلاث من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان : من كان الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، ومن أحب عبدا لا يحبه إلا لله، ومن يكره أن يعود في الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره أن يلقى في النار.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (آل عمران : 31)
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(ابن كثير) هذه الآية الكريمة حاكمة على كل من ادعى محبة الله، وليس هو على الطريقة المحمدية فإنه كاذب في دعواه في نفس الأمر، حتى يتبع الشرع المحمدي والدين النبوي في جميع أقواله وأحواله، كما ثبت في الصحيح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: "مَنْ عَمِلَ عَمَلا لَيْسَ عليه أمْرُنَا فَهُوَ رَدُّ". ولهذا قال: { قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ } أي: يحصل لكم فوق ما طلبتم من محبتكم إياه وهو محبته إياكم، وهو أعظم من الأول، كما قال بعض الحكماء العلماء: ليس الشأن أن تُحِبّ، إنما الشأن أن تُحَبّ .

(معنى حب الله للعبد) في صحيح مسلم عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الله إذا أحب عبداً دعا جبريلَ فقال : إني أُحِبُّ فلاناً فأحِبه ، قال : فيحِبه جبريلُ ثم ينادي في السماء فيقول : إنّ الله يحب فلاناً فأحِبوه ، فيحِبه أهل السماء ، قال : ثم يوضع له القبول في الأرض، وإذا أبغض عبداً دعا جبريلَ فيقول : إني أبغض فلاناً فأبغِضه ، قال : فيبغِضه جبريلُ ثم ينادِي في أهل السماء : إن الله يُبغِض فلاناً فأبغضوه، قال : فيبغِضونه ثم توضع له البغضاءَ في الأرض .

******

KAIDAH USHULIAH

Ikhwan dan akhawat, kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Dengan ini saya hendak menyhebar-luaskan sebuah pengetahuan di bidang ilmu ushul fiqih. Para ulama ushul menetapkan dua buah kaidah ushuliah yang sangat penting untuk kita camkan. Kaidah ushuliah yang pertama adalah :
الأصل فى العبادات التحريم إلا ما دل الدليل على خلافه
Artinya : Pada dasarnya hukum segala macam ibadah adalah haram kecuali ada dalilnya yang menunjukkan hukum sebaliknya.
Kaidah di atas dapat kita pahami bahwa hukum semua macam ibadah adalah haram. Apakah itu shalat, zakat, puasa, haji, birrulwalidain, wudhu', jihad dan lain sebagainya. Kecuali jika ada dalil yang menunjukkan hukum sebaliknya, apakah mubah atau wajib atau sunnah. Maka dengan demikian sikap yang kita ambil dan kita amalkan berkenaan dengan berbagai macam ibadah adalah tidak mengamalkannya kecuali ada dalil yang jelas yang menunjukkan bahwa kita memang diperintah oleh Allah atau Rasulullah agar mengamalkannya. Sebagai contoh : Shalat tolak bala pada hari Rabu terakhir di bulan Safar (Rabu wekasan). Hukumnya pasti haram, kecuali kalau ada nash Qur'an atau Sunnah yang memerintahkan atau menganjurkan agar diamalkan. Sekalipun sejuta orang kyai menganjurkan agar mengamalkannya, karena mereka bukan Allah dan bukan Nabi/Rasul Allah, maka perintah/anjurannya tidak menjadikan shalat tolak bala tersebut ibadah yang masyru' dalam Islam, kecuali memang ada dalilnya yang menunjukkan bahwa kita harus mengamalkannya.
Kaidah ushuliah ke 2 adalah :
الأصل فى كل شئ الإباحة إلا ما دل الدليل على خلافه
Artinya : Pada dasarnya hukum segala sesuatu adalah mubah (boleh) kecuali jika ada dalil yang menunjukkan hukum sebaliknya.
Dapat kita pahami dari kaidah ushuliah di atas bahwa segala sesuatu yang bukan ibadah (khusus) hukumnya adalah mubah, boleh dilakukan. Berzina, mencuri, membunuh, menipu, korupsi, curang, sombong, pacaran, ikut valentine day dan lain-lain adalah perbuatan-perbuatan yang boleh saja diamalkan, hanya saja karena ada dalil-dalil yang menegaskan bahwa hukum semua itu haram atau dilarang, maka semuanya baru menjadi haram diamalkan.
Dengan demikian, semua amalan yang bernuansa ibadah harus lebih kuat untuk tidak kita amalkan sebelum jelas dalilnya, sedangkan segala macam amalan yang bukan ibadah khusus, harus jelas dulu ada dalil yang mengharamkannya atau tidak untuk tidak langsung kita amalkan begitu saja.
Semoga bermanfaat untuk memurnikan ibadah kita kepada Allah SWT. Wallahu a'lamu bishshawab.

Senin, 03 Januari 2011

PROMO EBOOK HADITS TEMATIK 4 SERI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, mari kita, paling tidak berniat untuk membangun kehidupan yang sesuai dengan tatanan dalam agama kita, Islam.
Apalagi kalau kita sudah komit untuk mempola hidup kita, keluarga kita dan masyarakat kita sesuai dengan pola dalam Islam, sungguh itu akan menjadi sumber kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Karena yang demikian itu adalah ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan lagi.
Untuk itu kami telah siapkan bahan-bahan dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang telah dinyatakan shahih oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani dalam bentuk ebook. Semua hadits disusun sesuai dengan temanya, mulai dari makan hingga tertawa, mulai dari buang air besar hingga cara bersuka-ria yang syar’i, dengan sistimatika sebagai berikut : Pemaparan hadits dengan artinya, penjelasan singkat derajat hadits, syarah hadits dan ditutup dengan kesimpulan yang sangat praktis. Terdiri dari empat (4) jilid dengan jumlah total haidts 376 buah. Ebook ini kami tulis berseri sehingga akan terus berkembang jumlah ebook dan haditsnya. Kali ini baru seri 1 hingga seri 4. Yang berminat maka,

Infaq untuk seri 1 Rp. 55.000,- (55 buah hadits dalam 39 halaman).
Infaq untuk seri 2 Rp. 75.000,- (79 buah hadits dalam 58 halaman).
Infaq untuk seri 3 Rp. 135.000,- (138 buah hadits dalam 45 halaman).
Infaq untuk seri 4 Rp. 100.000,- (104 buah hadits 52 halaman).

- Kirim dana ke nomor rekening BCA : 6510082751 a/n : Drs. Asmuni.
- Konfirmasi tranfer dana SMS ke : 0812 888 1591
- Kirim alamat email ke : asmuni_drs@yahoo.com

DANA DIKIRIM, EBOOK DIEMAIL

Atas perhatian kaum muslimin dan muslimat, kami haturkan terimakasih dan Jazakumullah.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Serang, 03 Januari 2011
TTD
Drs. Asmuni.