Diposting tanggal : 03 Juni 2009.
Penulis : Pak De.
Judul :
STUDI ILMIAH : OTAK MANUSIA MENGANDUNG
PUSAT-PUSAT KEIMANAN KEPADA ALLAH
Seorang profesor asal Amerika, Jordan Gerafman di dalam koran العالم الإسلامى edisi 2070 yang terbit pada hari Senin, 11 Mei 2009 mengatakan bahwa dirinya menemukan sejumlah tempat di dalam otak manusia yang khusus berkaitan dengan keyakinan beragama. Semua itu adalah pusat-pusat yang ada di dalam otak semua manusia sepanjang sejarah dan dengan latar belakang budaya apapun juga. Profesor ini telah mempublikasikan kajiannya di dalam majalah ilmiah khusus.
Dokumen yang menunjukkan bahwa dalam otak manusia terdapat pusat-pusat iman adalah penemuan yang telah sangat lama. Pada tanggal 29 Oktober 1997 koran Los Angeles Times, pada halaman ilmiah khusus telah menulis sebuah berita bahwa telah selesai upaya untuk menunjukkan tempat keimanan kepada Allah, yang disebut dengan God’s spot di dalam otak manusia. Sesuatu yang disebut sebagai dasar biologis bagi tingkah-laku manusia dalam hal aqidah. Para ulama yakin bahwa pusat-pusat itu berada pada wilayah yang sangat luas di dalam otak yang posisinya di atas kedua telinga. Salah seorang pemilik teori ini adalah profesor Filayaner Ramasyandran dari Universitas Columbia Amerika. Dia telah langsungkan sejumlah uji coba kepada sejumlah orang yang sedang mengalami sakit pada pusat otak yang posisinya di atas pelipis dengan membacakan kepada mereka ungkapan-ungkapan keagamaan di dalam suatu pembicaraan. Hasilnya, ditemukan umpan balik instinktif yang sangat tinggi ketika mendengar ungkapan-ungkapan keagamaan, dan hal yang sama dalam skala yang rendah ketika mendengar ungkapan yang lain.
Sedangkan profesor Michael Persinjer, dari Universitas Lauren yang berada di Ontario telah melangsungkan sebuah percobaan dengan mengenakan pakaian keagamaan tertentu kepada sejumlah orang yang ternyata memiliki pengaruh khusus pada bagian otak di atas pelipis. Seorang profesor ini berpendapat bahwa dengan demikian maka dia telah melakukan percobaan rekayasa yang berkaitan dengan perasaan keagamaan, sebagaimana ditegaskan oleh sejumlah orang yang menjadi relawan percobaannya bahwa mereka memiliki perasaan rohani, di mana mereka merasakan kebahagiaan yang alami yang telah datang kepada mereka. Profesor Michael Persinjer telah menerbitkan kesimpulannya bahwa 8 dari 10 relawan menyampaikan bahwa mereka mendapatkan perasaan keagamaan setelah mengenakan pakaian keagamaan.
Semua percobaan tersebut belum baku secara ilmiah dan masih sekedar percobaan yang bersifat perorangan yang diliputi oleh para pengamat secara intens di antara para pakar dalam bidang ini. Akan tetapi seorang profesor asal Amerika, Gerafman yang beriman kepada Allah itu mengatakan bahwa pembahasannya yang telah ia publikasikan, secara tegas menentukan bahwa bukan satu tempat saja, akan tetapi sejumlah pusat yang ada di dalam otak manusia yang bertanggungjawab akan akidah/keyakinan dengan segala kegiatan yang menjadi konsekwensinya. Gerafman juga menegaskan bahwa selama pengetahuan kita tentang semesta kurang, dan akan selalu demikian, maka harus beriman kepada Allah, yaitu iman bahwa Dia memiliki wujud biologis di dalam tubuh kita. Wallahu a’lambish-shawab.
*****
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar