وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلاَّ الْحُسْنَى وَاللهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ لاَ تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (التوبة :107-108)
107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang yang telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu[660]. Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan". Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
108. Janganlah kamu shalat di dalamnya untuk selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
[660] yang dimaksudkan dengan orang yang telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu ialah seorang pendeta Nasrani bernama Abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syiria untuk bersembahyang di masjid yang mereka dirikan itu, serta membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslimin. Akan tetapi kedatangan Abu 'Amir ini tidak jadi karena ia mati di Syiria dan masjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan atas perintah Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan wahyu yang diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.
Poin-poin penting ayat:
1. Allah mengabadikan kisah masjid dhirar yang dimurkai Allah.
2. Masjid dhirar adalah masjid yang digunakan untuk kedurhakaan kepada Allah (bahaya, kekufuran dan pemecah-belah).
3. Haram hukum shalat di dalam masjid yang masuk kategori dhirar.
4. Masjid yang diridhai Allah adalah yang dibangun berdasarkan taqwa kepada Allah.
5. Orang yang suka memakmurkan masjid yang diridhai Allah adalah orang-orang yang ingin membersihkan diri lahir dan batin.
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ (التوبة : 18)
18. Orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Poin-poin penting ayat :
1. Ciri-ciri orang yang memiliki dorongan untuk beribadah di dalam masjid yang diridhai Allah adalah :
1) Memiliki iman kepada Allah.
2) Beriman kepada hari akhir.
وروى الترمِذي عن أبي سعيد الخُدْرِيّ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا رأيتم الرجل يعتاد المسجد فاشهدوا له بالإيمان (حسن غريب) . (من تفسير القرطبى)
3) Suka melakukan shalat, utamanya shalat 5 waktu secara berjamaah.
4) Suka membayar zakat fitrah maupun maal.
5) Tidak memiliki rasa takut selain kepada Allah.
المعنى ولم يخش إلاَّ الله : مما يُعبد ، المعنى الآخر : لم يخف في باب الدِّين إلاَّ الله . (من تفسير القرطبى)
6) Orang yang memiliki ciri-ciri di atas adalah orang yang mendapatkan petunjuk bukan orang sesat.
و «عسى» من الله واجبة؛ عن ابن عباس وغيره . وقيل : عسى بمعنى خليق (جدير)؛ أي فخليق . (من تفسير القرطبى)
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar