إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ (التوبة : 36)
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram [640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri [641] kalian dalam bulan yang empat itu”.
[640] maksudnya : bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[641] maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ (الحج : 32)
“…dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah [990], maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”.
[990] Syi'ar Allah ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya.
(القرطبى) { فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } (maka janganlah kamu menganiaya diri kalian sendiri di dalamnya) على قول ابن عباس راجع إلى جميع الشهور. وعلى قول بعضهم إلى الأشهر الحُرُم خاصّةً .
ثم قيل : في الظلم قولان : أحدهما لا تظلموا فيهن أنفسكم بالقتال ، ثم نسخ بإباحة القتال في جميع الشهور. قاله قَتادة وعطاء الخُرساني والزُّهريّ وسفيان الثَّوريّ . وقال ابن جُريج : حلف بالله عطاء بن أبي رَباح أنه ما يحل للناس أن يغزوا في الحَرَم ولا في الأشهر الحرم إلا أن يقاتلوا فيها ، وما نُسخت . والصحيح الأوّل؛ لأن النبيّ صلى الله عليه وسلم غزا هوازِن بحنين وثقيفاً بالطائف وحاصرهم في شوّال وبعض ذي القَعدة .
الثاني لا تظلموا فيهنّ أنفسكم بارتكاب الذنوب؛ فيضاعف فيها العقاب بالعمل السيّء كما يضاعف الثواب بالعمل الصالح . فإنّ من أطاع الله في الشهر الحرام في البلد الحرام ليس ثوابه ثوابَ من أطاعه في الشهر الحلال في البلد الحرام . ومن أطاعه في الشهر الحلال في البلد الحرام ليس ثوابه ثوابَ من أطاعه في شهر حلال في بلد حلال .
خصّ الله تعالى الأربعة الأشهر الحُرُم بالذكر، ونهى عن الظلم فيها تشريفاً لها ، وإن كان منهيّاً عنه في كل الزمان .
(ابن كثير) وقال تعالى: { فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } (maka janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri di dalamnya)أي: في هذه الأشهر المحرمة؛ لأنه آكد وأبلغ في الإثم من غيرها، كما أن المعاصي في البلد الحرام تضاعف، لقوله تعالى: { وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ } [الحج: 25] (…dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih). قال علي بن أبي طلحة، عن ابن عباس قوله: { إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا }...{ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } في كلِّهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعَظم حُرُماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.
وقال قتادة في قوله: { فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } إن الظلم في الأشهر الحرم أعظم خطيئة ووزرًا من الظلم فيما سواها، وإن كان الظلم على كل حال عظيما .
وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ (الطلاق : 1)
“Dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri”.
Kesimpulan :
1. Kezhaliman atas diri sendiri adalah melakukan perbuatan dosa dan melampaui batasan-batasan Allah.
2. Zhalim atas diri sendiri adalah dosa besar dalam semua bulan dalam setahun, dan akan dilipat-gandakan dosanya pada bulan-bulan haram (Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab).
3. Demikian juga amal salih di bulan-bulan haram, akan dilipatgandakan pahalanya.
4. Ketentuan-ketentuan di atas adalah ketentuan Allah, maka haram mengabaikannya dan mengabaikannya merupakan perbuatan zhalim atas diri sendiri.
*****
Kamis, 02 Desember 2010
Senin, 29 November 2010
KAJIAN KRITIS SHALAWAT BADAR
صَلاَةُ اللهِ سَلاَمُ الله
عَلَى طَهَ رَسُوْلِ الله
صَلاَةُ اللهِ سَلاَمُ الله
عَلَى يَاسِيْن حَبِيْبِ الله
تَوَسَّلْنَا بِبِاسْمِ الله
وَبِالْهَادِى رَسُوْلِ الله
وَكُلِّ مُجَاهِدٍ لِلَّه
بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اَلله
إِلَهِى سَلِّمِ اْلأُمَّة
مِنَ الآفَاتِ وَالنِّقْمَة
وَمِنْ هَمٍّ وَمِنْ غُمَّة
بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اَلله
Shalawat dan salam dari Allah
Atas Thaha Rasulullah
Shalawat dan salam dari Allah
Atas Yasin kekasih Allah
Kami bertawassul dengan Nama Allah
Juga dengan sang pemberi petunjuk, Rasulullah
Juga dengan semua mujahid demi Allah
Yaitu ahli Badar, ya Allah
Wahai Tuhanku selamatkan ummat
Dari segala bencana dan kesialan
Dari kesedihan dan nestapa
Dengan ahli Badar, ya Allah
KAJIAN KRITIS :
Bait pertama “is ok” tidak ada masalah yang dipersengketakan. Isi yang dikandung adalah harapan agar shalawat dan salam selalu dicurahkan kepada Thaha dan Yasin. Keduanya adalah nama lain bagi Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Isi bait kedua berkenaan dengan praktik “tawassul”. Sebuah cara mendapatkan “katebelece” atau “jalan belakang” yang lebih dekat untuk menuju Allah. Ada dua pendapat berkenaan dengan praktik tawassul : Boleh bertawassul dengan asma husna Allah atau dengan amal shalih sebagaimana yang dilakukan oleh tiga pemuda yang terkunci di dalam gua dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Pendapat kedua, tidak boleh bertawassul kepada selain yang disebutkan di pendapat pertama, termasuk kepada orang-orang yang sudah meninggal dunia.
Di bait kedua, tawassul pertama dengan nama Allah, ini “is ok”. Tapi kedua dan ketiga dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan ahli Badar, mungkin yang dimaksud adalah para syuhada’ perang Badar. Jumlah mereka adalah 13 orang. Lihat di dalam kitab Ar-Rahiqul makhtum” Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri. Di sini menjadi sumber persengketaan sejumlah ulama. Ada sejumlah ulama yang tidak setuju dengan praktik tawassul kepada orang meninggal. Baik itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam atau para syuhada’ dan ada pula yang setuju. Bagi yang setuju alasannya adalah bahwa para syuhada’, menurut mereka tetap hidup sebagaimana manusia hidup pada umumnya dan mendapatkan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala (QS. Al Baqarah : 154 dan Ali Imran : 169). Tanpa membedakan antara kehidupan mereka dengan kehidupan manusia yang masih ada di dunia.
Namun demikian, jika diperhatikan secara seksama, bait kedua ini menunjukkan ketidak-adilan sikap orang yang bershalawat Badar dan bertawassul kepada para syuhada’ Badar. Lepas dari praktik tawassul kepada orang meninggal itu syar’i atau bid’ah, tetapi kenapa justru orang-orang yang bershalawat Badar itu tidak bertawassul pula kepada ahli Uhud, yang jelas-jelas jumlahnya jauh lebih banyak daripada syuhada’ Badar. Jumlah mereka 70 orang syuhada’ sedangkan jumlah syuhada’ Badar hanya 13 orang. Lihat referensi yang sama. Kalau kuantitas lebih besar lebih menjamin efektifitas tawassul, tentu tawassul kepada ahli Uhud lebih efektif. Namun para peshalawat Badar sama sekali tidak pernah memasukkan ahli Uhud di dalam shalawat mereka. Aneh rasanya kan ? Malah shalawat mereka diberi nama shalawat Badar. Sama sekali tidak pernah terdengar adanya shalawat Uhud. Jika demikian, adilkah sikap mereka kepada para syuhada’ ????? Embuh…….
Sedangkan bait ketiga “is ok”. Isinya adalah doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sudi kiranya menyelamatkan umat, mungkin umat Islam yang dimaksud, dari segala macam bencana, kesialan, kesedihan dan duka nestapa. Yang diakhiri dengan praktik tawassul. Lagi-lagi hanya dengan ahli Badar.
Hanya saja, banyak peshalawat latah yang tidak mengerti bahasa Arab dan tidak pernah melihat tulisannya yang benar salah ucap. Mengucapkan “niqmah” dengan “ni’mah”. Padahal niqmah adalah lawan kata ni’mah. Kalau Allah mengabulkan doa salah ini, pasti bukan keselamatan yang didapat, tetapi malapetaka yang turun, seperti sekarang ini, sangat banyak malapetaka yang terjadi, seperti bencana alam yang terjadi di Wasior, Merapi, Mentawai, Bromo. Bencana ketololan seperti : salah tembak, malpraktik, salah tangkap, kesialan nasabah bank Century, kemunduran negara Indonesia yang tambun ini dibidang olahraga, perindustrian, pertanian, kehutanan, kelautan, munculnya Gayus dan lain sebagainya. Maka jika bershalawat, jangan hanya enak lantunannya saja, tapi juga wajib bisa menghayatinya dan benar caranya.
Peshalawat latah yang tidak mengerti bahasa Arab dan tidak pernah melihat tulisannya yang benar juga sering salah ucap dalam mengucapkan “ghummah” dengan “ummah”. Padahal ghummah adalah kesedihan yang merundung hati sedangkan umah adalah kelompok manusia. Jika salah sedemikian rupa, maka bukan bahaya yang muncul seperti pada kesalahan sebelumnya di atas, tetapi doanya menjadi tidak bisa dipahami alias rusak dan binasa.
Semoga saja kajian ini menambah “ngeh” semua pembaca tentang shalawat Badar yang sangat populer di kalangan kaum muslimin Indonesia lalu bisa menilainya dengan benar dan menentukan sikap yang tepat terhadapnya. Amin…..
******
عَلَى طَهَ رَسُوْلِ الله
صَلاَةُ اللهِ سَلاَمُ الله
عَلَى يَاسِيْن حَبِيْبِ الله
تَوَسَّلْنَا بِبِاسْمِ الله
وَبِالْهَادِى رَسُوْلِ الله
وَكُلِّ مُجَاهِدٍ لِلَّه
بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اَلله
إِلَهِى سَلِّمِ اْلأُمَّة
مِنَ الآفَاتِ وَالنِّقْمَة
وَمِنْ هَمٍّ وَمِنْ غُمَّة
بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اَلله
Shalawat dan salam dari Allah
Atas Thaha Rasulullah
Shalawat dan salam dari Allah
Atas Yasin kekasih Allah
Kami bertawassul dengan Nama Allah
Juga dengan sang pemberi petunjuk, Rasulullah
Juga dengan semua mujahid demi Allah
Yaitu ahli Badar, ya Allah
Wahai Tuhanku selamatkan ummat
Dari segala bencana dan kesialan
Dari kesedihan dan nestapa
Dengan ahli Badar, ya Allah
KAJIAN KRITIS :
Bait pertama “is ok” tidak ada masalah yang dipersengketakan. Isi yang dikandung adalah harapan agar shalawat dan salam selalu dicurahkan kepada Thaha dan Yasin. Keduanya adalah nama lain bagi Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Isi bait kedua berkenaan dengan praktik “tawassul”. Sebuah cara mendapatkan “katebelece” atau “jalan belakang” yang lebih dekat untuk menuju Allah. Ada dua pendapat berkenaan dengan praktik tawassul : Boleh bertawassul dengan asma husna Allah atau dengan amal shalih sebagaimana yang dilakukan oleh tiga pemuda yang terkunci di dalam gua dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Pendapat kedua, tidak boleh bertawassul kepada selain yang disebutkan di pendapat pertama, termasuk kepada orang-orang yang sudah meninggal dunia.
Di bait kedua, tawassul pertama dengan nama Allah, ini “is ok”. Tapi kedua dan ketiga dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan ahli Badar, mungkin yang dimaksud adalah para syuhada’ perang Badar. Jumlah mereka adalah 13 orang. Lihat di dalam kitab Ar-Rahiqul makhtum” Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri. Di sini menjadi sumber persengketaan sejumlah ulama. Ada sejumlah ulama yang tidak setuju dengan praktik tawassul kepada orang meninggal. Baik itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam atau para syuhada’ dan ada pula yang setuju. Bagi yang setuju alasannya adalah bahwa para syuhada’, menurut mereka tetap hidup sebagaimana manusia hidup pada umumnya dan mendapatkan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala (QS. Al Baqarah : 154 dan Ali Imran : 169). Tanpa membedakan antara kehidupan mereka dengan kehidupan manusia yang masih ada di dunia.
Namun demikian, jika diperhatikan secara seksama, bait kedua ini menunjukkan ketidak-adilan sikap orang yang bershalawat Badar dan bertawassul kepada para syuhada’ Badar. Lepas dari praktik tawassul kepada orang meninggal itu syar’i atau bid’ah, tetapi kenapa justru orang-orang yang bershalawat Badar itu tidak bertawassul pula kepada ahli Uhud, yang jelas-jelas jumlahnya jauh lebih banyak daripada syuhada’ Badar. Jumlah mereka 70 orang syuhada’ sedangkan jumlah syuhada’ Badar hanya 13 orang. Lihat referensi yang sama. Kalau kuantitas lebih besar lebih menjamin efektifitas tawassul, tentu tawassul kepada ahli Uhud lebih efektif. Namun para peshalawat Badar sama sekali tidak pernah memasukkan ahli Uhud di dalam shalawat mereka. Aneh rasanya kan ? Malah shalawat mereka diberi nama shalawat Badar. Sama sekali tidak pernah terdengar adanya shalawat Uhud. Jika demikian, adilkah sikap mereka kepada para syuhada’ ????? Embuh…….
Sedangkan bait ketiga “is ok”. Isinya adalah doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sudi kiranya menyelamatkan umat, mungkin umat Islam yang dimaksud, dari segala macam bencana, kesialan, kesedihan dan duka nestapa. Yang diakhiri dengan praktik tawassul. Lagi-lagi hanya dengan ahli Badar.
Hanya saja, banyak peshalawat latah yang tidak mengerti bahasa Arab dan tidak pernah melihat tulisannya yang benar salah ucap. Mengucapkan “niqmah” dengan “ni’mah”. Padahal niqmah adalah lawan kata ni’mah. Kalau Allah mengabulkan doa salah ini, pasti bukan keselamatan yang didapat, tetapi malapetaka yang turun, seperti sekarang ini, sangat banyak malapetaka yang terjadi, seperti bencana alam yang terjadi di Wasior, Merapi, Mentawai, Bromo. Bencana ketololan seperti : salah tembak, malpraktik, salah tangkap, kesialan nasabah bank Century, kemunduran negara Indonesia yang tambun ini dibidang olahraga, perindustrian, pertanian, kehutanan, kelautan, munculnya Gayus dan lain sebagainya. Maka jika bershalawat, jangan hanya enak lantunannya saja, tapi juga wajib bisa menghayatinya dan benar caranya.
Peshalawat latah yang tidak mengerti bahasa Arab dan tidak pernah melihat tulisannya yang benar juga sering salah ucap dalam mengucapkan “ghummah” dengan “ummah”. Padahal ghummah adalah kesedihan yang merundung hati sedangkan umah adalah kelompok manusia. Jika salah sedemikian rupa, maka bukan bahaya yang muncul seperti pada kesalahan sebelumnya di atas, tetapi doanya menjadi tidak bisa dipahami alias rusak dan binasa.
Semoga saja kajian ini menambah “ngeh” semua pembaca tentang shalawat Badar yang sangat populer di kalangan kaum muslimin Indonesia lalu bisa menilainya dengan benar dan menentukan sikap yang tepat terhadapnya. Amin…..
******
Sabtu, 13 November 2010
FIQIH QURBAN
MUKADIMAH :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (الكوثر : 1-2)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36) لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (الحج : 37) .
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.
37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا . رواه الترمذى والحاكم وابن ماجه .
“Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika Idul Adhha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu bahagiakanlah dirimu dengannya”.
DEFINISI:
الأضحية والضحية اسم لما يذبح من الإبل والبقر والغنم يوم النحر وأيام التشريق تقربا إلى الله تعالى .
HUKUM :
1- Sunnah muakkadah.
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره . رواه مسلم .
2- Wajib bagi yang mampu (sebagian ulama Hanafiah).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا . رواه أحمد وابن ماجه .
3- Sunnah ‘ain bagi tiap individu muslim dan sunnah kifayah bagi setiap keluarga muslim. (Menurut jumhur ulama).
1) حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِي عُمَارَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَال : سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ يَقُولُ سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ : كَيْفَ كَانَتْ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ فَصَارَتْ كَمَا تَرَى . قَالَ أَبُو عِيسَى : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ . رواه الترمذى .
2) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ : شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِيَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ وَقَالَ : بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي . رواه الترمذى وأبو داود والحاكم .
QURBAN BERSERIKAT :
عن جابر رضي الله عنه قال : ....فأمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نشترك في الإبل والبقر كلَّ سبعة منا في بدنة . رواه مسلم .
WAKTU :
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : ضَحَّى خَالٌ لِي يُقَالُ لَهُ أَبُو بُرْدَةَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ عِنْدِي دَاجِنًا جَذَعَةً مِنْ الْمَعَزِ . قَالَ : اذْبَحْهَا وَلَنْ تَصْلُحَ لِغَيْرِكَ . ثُمَّ قَالَ : مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّمَا يَذْبَحُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ . (رواه الشيخان) .
Menyembelih hewan qurban boleh siang atau malam. Namun siang lebih baik.
HEWAN QURBAN :
Hewan qurban adalah binatang ternak (Al An’am) berupa : Unta, sapi/kerbau, kambing/domba berdasarkan firman Allah,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (الحج : 34)
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.
UMUR HEWAN QURBAN :
NO
HEWAN
UMUR MINIMAL
1
Onta
5 tahun
2
Sapi
2 tahun
3
Kambing jawa
1 tahun
4
Domba/kambing gembel
6 bulan
CACAT :
Ada 3 macam cacat :
1. Cacat penyebab tidak shahnya qurban. (Buta, sakit, pincang, kurus).
2. Cacat penyebab makruh untuk berqurban. (Telinganya terpotong, tanduknya pecah).
3. Cacat yang tidak mempengaruhi ibadah qurban. (Ompong, buntung ekor, bunting, tidak berhidung).
MANA LEBIH BAIK : IKUT PATUNGAN SAPI/ONTA ATAU SATU KAMBING ?
Sebagian para ulama berpendapat bahwa berqurban dengan seekor kambing lebih baik daripada patungan sapi/onta. Patungan berqurban sapi lebih baik daripada patungan berqurban unta.
APAKAH HARUS JANTAN ?
Tidak ada beda antara jantan dan betina.
عَنْ أُمِّ كُرْزٍ قَالَتْ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحُدَيْبِيَةِ أَسْأَلُهُ عَنْ لُحُومِ الْهَدْيِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ : عَلَى الْغُلاَمِ شَاتَانِ وَعَلَى الْجَارِيَةِ شَاةٌ لاَ يَضُرُّكُمْ ذُكْرَانًا كُنَّ أَمْ إِنَاثًا .
LARANGAN BAGI YANG HENDAK BERQURBAN (KHUSUS KEPALA KELUARGA) :
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره وبشره شيئا . رواه مسلم .
TEMPAT :
Yang paling afdhal adalah lapangan tempat shalat ied, tapi boleh menyembelih qurban di mana saja yang disukai.
PENYEMBELIH QURBAN :
Yang paling afdhal adalah pequrban, namun boleh diwakilkan kepada orang lain.
TATA-CARA MENYEMBELIH :
1. Sebaiknya dilakukan oleh pequrban.
2. Jika diwakilkan, sebaiknya pequrban menyaksikan penyembelihannya.
3. Alat harus tajam.
4. Menyembelih unta (nahr) pada labbah (pangkal leher dekat badan) sedangkan selain unta (dzabh) pada pangkal leher dekat kepala.
5. Unta yang disembelih dalam posisi berdiri dan lutut kiri depan terikat.
6. Selain unta dibaringkan pada lambung kirinya dan dihadapkan ke kiblat.
7. Hewan qurban harus digiring ke tempat penyembelihan dengan lemah-lembut dan diberi minum.
8. Doa menyembelih :
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان . اللهم تقبل من فلان بن فلان .
9. Tidak boleh mengucapkan shalawat ketika menyembelih karena tidak ada dalilnya dan bisa Muhammad yang terbayang ketika menyembelih.
PEMANFAATAN DAGING QURBAN :
1. Dimakan sendiri dan keluarga.
2. Disedekahkan kepada orang yang membutuhkan.
3. Dihadiahkan kepada orang kaya.
4. Disimpan sebagai cadangan ketika tidak terjadi krisis pangan.
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ ضَحَّى مِنْكُمْ فَلاَ يُصْبِحَنَّ بَعْدَ ثَالِثَةٍ وَبَقِيَ فِي بَيْتِهِ مِنْهُ شَيْءٌ . فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ نَفْعَلُ كَمَا فَعَلْنَا عَامَ الْمَاضِي ؟ قَالَ : كُلُوا وَأَطْعِمُوا وَادَّخِرُوا فَإِنَّ ذَلِكَ الْعَامَ كَانَ بِالنَّاسِ جَهْدٌ فَأَرَدْتُ أَنْ تُعِينُوا فِيهَا .
MEMBERIKAN DAGING QURBAN KEPADA ORANG KAFIR :
1. Boleh : Kepada orang kafir mu’ahid (kafir yang terikat perjanjian damai) (Lajnah daimah/Majlis Ulama Saudi).
2. Haram : Jika dari daging qurban wajib karena nadzar misalnya (Syafi’iah).
3. Makruh : Jika dari daging qurban sunnah (Syafi’iah).
4. Makruh mutlak (Malikiah).
MEMPERJUAL-BELIKAN HASIL QURBAN :
Tidak boleh memperjual-belikan bagian apapun dari binatang qurban.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من باع جلد أضحيته فلا أضحية له . هذا حديث صحيح رواه الحاكم والبيهقى حسنه الشيخ الألبانى .
LARANGAN MENGUPAH JAGAL DENGAN BAGIAN DARI BINATANG QURBAN :
عن علي قال : أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقوم على بُدْنِهِ وأن أتصدق بلحمها وجلودها وأجلتها وأن لا أعطي الجزار منها . قال : نحن نعطيه من عندنا .
Tetapi boleh menerima bagian tersebut apapun bentuknya asal bukan sebagai upah. Upah harus dari luar binatang qurban.
SATU KAMBING UNTUK MAKAN-MAKAN PANITIA ? ATAU PANITIA MENDAPAT JATAH KHUSUS ?
Tidak boleh. Tetapi jatahnya sama dengan jamaah pada umumnya.
QURBAN UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL :
1. Orang yang sudah meninggal bukan pequrban utama, tetapi mengikuti keluarganya yang masih hidup yang berqurban.
2. Berqurban mutlak untuk orang yang telah meninggal dunia, dipersengketakan, ada yang menganggap baik dan ada yang menganggap sebagai sebuah bid’ah.
3. Berqurban untuk orang yang telah meninggal dunia karena wasiat atau nadzar.
SOLUSI MASALAH KULIT DAN LAIN-LAIN :
1. Semua kulit, kepala dan kaki dikumpulkan dan tunjuk sejumlah orang miskin sebagai penerimanya.
2. Serahkan kulit dan lain-lain kepada yayasan sosial Islam. (Fatwa Lajnah daimah membolehkan).
******
Dari tulisan Ammi Nur Baits
www.muslim.or.id
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (الكوثر : 1-2)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36) لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (الحج : 37) .
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.
37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا . رواه الترمذى والحاكم وابن ماجه .
“Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika Idul Adhha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu bahagiakanlah dirimu dengannya”.
DEFINISI:
الأضحية والضحية اسم لما يذبح من الإبل والبقر والغنم يوم النحر وأيام التشريق تقربا إلى الله تعالى .
HUKUM :
1- Sunnah muakkadah.
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره . رواه مسلم .
2- Wajib bagi yang mampu (sebagian ulama Hanafiah).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا . رواه أحمد وابن ماجه .
3- Sunnah ‘ain bagi tiap individu muslim dan sunnah kifayah bagi setiap keluarga muslim. (Menurut jumhur ulama).
1) حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِي عُمَارَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَال : سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ يَقُولُ سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ : كَيْفَ كَانَتْ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ فَصَارَتْ كَمَا تَرَى . قَالَ أَبُو عِيسَى : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ . رواه الترمذى .
2) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ : شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِيَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ وَقَالَ : بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي . رواه الترمذى وأبو داود والحاكم .
QURBAN BERSERIKAT :
عن جابر رضي الله عنه قال : ....فأمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نشترك في الإبل والبقر كلَّ سبعة منا في بدنة . رواه مسلم .
WAKTU :
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : ضَحَّى خَالٌ لِي يُقَالُ لَهُ أَبُو بُرْدَةَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ عِنْدِي دَاجِنًا جَذَعَةً مِنْ الْمَعَزِ . قَالَ : اذْبَحْهَا وَلَنْ تَصْلُحَ لِغَيْرِكَ . ثُمَّ قَالَ : مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّمَا يَذْبَحُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ . (رواه الشيخان) .
Menyembelih hewan qurban boleh siang atau malam. Namun siang lebih baik.
HEWAN QURBAN :
Hewan qurban adalah binatang ternak (Al An’am) berupa : Unta, sapi/kerbau, kambing/domba berdasarkan firman Allah,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (الحج : 34)
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.
UMUR HEWAN QURBAN :
NO
HEWAN
UMUR MINIMAL
1
Onta
5 tahun
2
Sapi
2 tahun
3
Kambing jawa
1 tahun
4
Domba/kambing gembel
6 bulan
CACAT :
Ada 3 macam cacat :
1. Cacat penyebab tidak shahnya qurban. (Buta, sakit, pincang, kurus).
2. Cacat penyebab makruh untuk berqurban. (Telinganya terpotong, tanduknya pecah).
3. Cacat yang tidak mempengaruhi ibadah qurban. (Ompong, buntung ekor, bunting, tidak berhidung).
MANA LEBIH BAIK : IKUT PATUNGAN SAPI/ONTA ATAU SATU KAMBING ?
Sebagian para ulama berpendapat bahwa berqurban dengan seekor kambing lebih baik daripada patungan sapi/onta. Patungan berqurban sapi lebih baik daripada patungan berqurban unta.
APAKAH HARUS JANTAN ?
Tidak ada beda antara jantan dan betina.
عَنْ أُمِّ كُرْزٍ قَالَتْ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحُدَيْبِيَةِ أَسْأَلُهُ عَنْ لُحُومِ الْهَدْيِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ : عَلَى الْغُلاَمِ شَاتَانِ وَعَلَى الْجَارِيَةِ شَاةٌ لاَ يَضُرُّكُمْ ذُكْرَانًا كُنَّ أَمْ إِنَاثًا .
LARANGAN BAGI YANG HENDAK BERQURBAN (KHUSUS KEPALA KELUARGA) :
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره وبشره شيئا . رواه مسلم .
TEMPAT :
Yang paling afdhal adalah lapangan tempat shalat ied, tapi boleh menyembelih qurban di mana saja yang disukai.
PENYEMBELIH QURBAN :
Yang paling afdhal adalah pequrban, namun boleh diwakilkan kepada orang lain.
TATA-CARA MENYEMBELIH :
1. Sebaiknya dilakukan oleh pequrban.
2. Jika diwakilkan, sebaiknya pequrban menyaksikan penyembelihannya.
3. Alat harus tajam.
4. Menyembelih unta (nahr) pada labbah (pangkal leher dekat badan) sedangkan selain unta (dzabh) pada pangkal leher dekat kepala.
5. Unta yang disembelih dalam posisi berdiri dan lutut kiri depan terikat.
6. Selain unta dibaringkan pada lambung kirinya dan dihadapkan ke kiblat.
7. Hewan qurban harus digiring ke tempat penyembelihan dengan lemah-lembut dan diberi minum.
8. Doa menyembelih :
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان . اللهم تقبل من فلان بن فلان .
9. Tidak boleh mengucapkan shalawat ketika menyembelih karena tidak ada dalilnya dan bisa Muhammad yang terbayang ketika menyembelih.
PEMANFAATAN DAGING QURBAN :
1. Dimakan sendiri dan keluarga.
2. Disedekahkan kepada orang yang membutuhkan.
3. Dihadiahkan kepada orang kaya.
4. Disimpan sebagai cadangan ketika tidak terjadi krisis pangan.
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ ضَحَّى مِنْكُمْ فَلاَ يُصْبِحَنَّ بَعْدَ ثَالِثَةٍ وَبَقِيَ فِي بَيْتِهِ مِنْهُ شَيْءٌ . فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ نَفْعَلُ كَمَا فَعَلْنَا عَامَ الْمَاضِي ؟ قَالَ : كُلُوا وَأَطْعِمُوا وَادَّخِرُوا فَإِنَّ ذَلِكَ الْعَامَ كَانَ بِالنَّاسِ جَهْدٌ فَأَرَدْتُ أَنْ تُعِينُوا فِيهَا .
MEMBERIKAN DAGING QURBAN KEPADA ORANG KAFIR :
1. Boleh : Kepada orang kafir mu’ahid (kafir yang terikat perjanjian damai) (Lajnah daimah/Majlis Ulama Saudi).
2. Haram : Jika dari daging qurban wajib karena nadzar misalnya (Syafi’iah).
3. Makruh : Jika dari daging qurban sunnah (Syafi’iah).
4. Makruh mutlak (Malikiah).
MEMPERJUAL-BELIKAN HASIL QURBAN :
Tidak boleh memperjual-belikan bagian apapun dari binatang qurban.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من باع جلد أضحيته فلا أضحية له . هذا حديث صحيح رواه الحاكم والبيهقى حسنه الشيخ الألبانى .
LARANGAN MENGUPAH JAGAL DENGAN BAGIAN DARI BINATANG QURBAN :
عن علي قال : أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقوم على بُدْنِهِ وأن أتصدق بلحمها وجلودها وأجلتها وأن لا أعطي الجزار منها . قال : نحن نعطيه من عندنا .
Tetapi boleh menerima bagian tersebut apapun bentuknya asal bukan sebagai upah. Upah harus dari luar binatang qurban.
SATU KAMBING UNTUK MAKAN-MAKAN PANITIA ? ATAU PANITIA MENDAPAT JATAH KHUSUS ?
Tidak boleh. Tetapi jatahnya sama dengan jamaah pada umumnya.
QURBAN UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL :
1. Orang yang sudah meninggal bukan pequrban utama, tetapi mengikuti keluarganya yang masih hidup yang berqurban.
2. Berqurban mutlak untuk orang yang telah meninggal dunia, dipersengketakan, ada yang menganggap baik dan ada yang menganggap sebagai sebuah bid’ah.
3. Berqurban untuk orang yang telah meninggal dunia karena wasiat atau nadzar.
SOLUSI MASALAH KULIT DAN LAIN-LAIN :
1. Semua kulit, kepala dan kaki dikumpulkan dan tunjuk sejumlah orang miskin sebagai penerimanya.
2. Serahkan kulit dan lain-lain kepada yayasan sosial Islam. (Fatwa Lajnah daimah membolehkan).
******
Dari tulisan Ammi Nur Baits
www.muslim.or.id
FIQIH QURBAN
MUKADIMAH :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (الكوثر : 1-2)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36) لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (الحج : 37) .
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.
37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا . رواه الترمذى والحاكم وابن ماجه .
“Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika Idul Adhha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu bahagiakanlah dirimu dengannya”.
DEFINISI:
الأضحية والضحية اسم لما يذبح من الإبل والبقر والغنم يوم النحر وأيام التشريق تقربا إلى الله تعالى .
HUKUM :
1- Sunnah muakkadah.
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره . رواه مسلم .
2- Wajib bagi yang mampu (sebagian ulama Hanafiah).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا . رواه أحمد وابن ماجه .
3- Sunnah ‘ain bagi tiap individu muslim dan sunnah kifayah bagi setiap keluarga muslim. (Menurut jumhur ulama).
1) حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِي عُمَارَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَال : سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ يَقُولُ سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ : كَيْفَ كَانَتْ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ فَصَارَتْ كَمَا تَرَى . قَالَ أَبُو عِيسَى : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ . رواه الترمذى .
2) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ : شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِيَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ وَقَالَ : بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي . رواه الترمذى وأبو داود والحاكم .
QURBAN BERSERIKAT :
عن جابر رضي الله عنه قال : ....فأمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نشترك في الإبل والبقر كلَّ سبعة منا في بدنة . رواه مسلم .
WAKTU :
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : ضَحَّى خَالٌ لِي يُقَالُ لَهُ أَبُو بُرْدَةَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ عِنْدِي دَاجِنًا جَذَعَةً مِنْ الْمَعَزِ . قَالَ : اذْبَحْهَا وَلَنْ تَصْلُحَ لِغَيْرِكَ . ثُمَّ قَالَ : مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّمَا يَذْبَحُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ . (رواه الشيخان) .
Menyembelih hewan qurban boleh siang atau malam. Namun siang lebih baik.
HEWAN QURBAN :
Hewan qurban adalah binatang ternak (Al An’am) berupa : Unta, sapi/kerbau, kambing/domba berdasarkan firman Allah,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (الحج : 34)
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.
UMUR HEWAN QURBAN :
NO
HEWAN
UMUR MINIMAL
1
Onta
5 tahun
2
Sapi
2 tahun
3
Kambing jawa
1 tahun
4
Domba/kambing gembel
6 bulan
CACAT :
Ada 3 macam cacat :
1. Cacat penyebab tidak shahnya qurban. (Buta, sakit, pincang, kurus).
2. Cacat penyebab makruh untuk berqurban. (Telinganya terpotong, tanduknya pecah).
3. Cacat yang tidak mempengaruhi ibadah qurban. (Ompong, buntung ekor, bunting, tidak berhidung).
MANA LEBIH BAIK : IKUT PATUNGAN SAPI/ONTA ATAU SATU KAMBING ?
Sebagian para ulama berpendapat bahwa berqurban dengan seekor kambing lebih baik daripada patungan sapi/onta. Patungan berqurban sapi lebih baik daripada patungan berqurban unta.
APAKAH HARUS JANTAN ?
Tidak ada beda antara jantan dan betina.
عَنْ أُمِّ كُرْزٍ قَالَتْ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحُدَيْبِيَةِ أَسْأَلُهُ عَنْ لُحُومِ الْهَدْيِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ : عَلَى الْغُلاَمِ شَاتَانِ وَعَلَى الْجَارِيَةِ شَاةٌ لاَ يَضُرُّكُمْ ذُكْرَانًا كُنَّ أَمْ إِنَاثًا .
LARANGAN BAGI YANG HENDAK BERQURBAN (KHUSUS KEPALA KELUARGA) :
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره وبشره شيئا . رواه مسلم .
TEMPAT :
Yang paling afdhal adalah lapangan tempat shalat ied, tapi boleh menyembelih qurban di mana saja yang disukai.
PENYEMBELIH QURBAN :
Yang paling afdhal adalah pequrban, namun boleh diwakilkan kepada orang lain.
TATA-CARA MENYEMBELIH :
1. Sebaiknya dilakukan oleh pequrban.
2. Jika diwakilkan, sebaiknya pequrban menyaksikan penyembelihannya.
3. Alat harus tajam.
4. Menyembelih unta (nahr) pada labbah (pangkal leher dekat badan) sedangkan selain unta (dzabh) pada pangkal leher dekat kepala.
5. Unta yang disembelih dalam posisi berdiri dan lutut kiri depan terikat.
6. Selain unta dibaringkan pada lambung kirinya dan dihadapkan ke kiblat.
7. Hewan qurban harus digiring ke tempat penyembelihan dengan lemah-lembut dan diberi minum.
8. Doa menyembelih :
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان . اللهم تقبل من فلان بن فلان .
9. Tidak boleh mengucapkan shalawat ketika menyembelih karena tidak ada dalilnya dan bisa Muhammad yang terbayang ketika menyembelih.
PEMANFAATAN DAGING QURBAN :
1. Dimakan sendiri dan keluarga.
2. Disedekahkan kepada orang yang membutuhkan.
3. Dihadiahkan kepada orang kaya.
4. Disimpan sebagai cadangan ketika tidak terjadi krisis pangan.
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ ضَحَّى مِنْكُمْ فَلاَ يُصْبِحَنَّ بَعْدَ ثَالِثَةٍ وَبَقِيَ فِي بَيْتِهِ مِنْهُ شَيْءٌ . فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ نَفْعَلُ كَمَا فَعَلْنَا عَامَ الْمَاضِي ؟ قَالَ : كُلُوا وَأَطْعِمُوا وَادَّخِرُوا فَإِنَّ ذَلِكَ الْعَامَ كَانَ بِالنَّاسِ جَهْدٌ فَأَرَدْتُ أَنْ تُعِينُوا فِيهَا .
MEMBERIKAN DAGING QURBAN KEPADA ORANG KAFIR :
1. Boleh : Kepada orang kafir mu’ahid (kafir yang terikat perjanjian damai) (Lajnah daimah/Majlis Ulama Saudi).
2. Haram : Jika dari daging qurban wajib karena nadzar misalnya (Syafi’iah).
3. Makruh : Jika dari daging qurban sunnah (Syafi’iah).
4. Makruh mutlak (Malikiah).
MEMPERJUAL-BELIKAN HASIL QURBAN :
Tidak boleh memperjual-belikan bagian apapun dari binatang qurban.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من باع جلد أضحيته فلا أضحية له . هذا حديث صحيح رواه الحاكم والبيهقى حسنه الشيخ الألبانى .
LARANGAN MENGUPAH JAGAL DENGAN BAGIAN DARI BINATANG QURBAN :
عن علي قال : أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقوم على بُدْنِهِ وأن أتصدق بلحمها وجلودها وأجلتها وأن لا أعطي الجزار منها . قال : نحن نعطيه من عندنا .
Tetapi boleh menerima bagian tersebut apapun bentuknya asal bukan sebagai upah. Upah harus dari luar binatang qurban.
SATU KAMBING UNTUK MAKAN-MAKAN PANITIA ? ATAU PANITIA MENDAPAT JATAH KHUSUS ?
Tidak boleh. Tetapi jatahnya sama dengan jamaah pada umumnya.
QURBAN UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL :
1. Orang yang sudah meninggal bukan pequrban utama, tetapi mengikuti keluarganya yang masih hidup yang berqurban.
2. Berqurban mutlak untuk orang yang telah meninggal dunia, dipersengketakan, ada yang menganggap baik dan ada yang menganggap sebagai sebuah bid’ah.
3. Berqurban untuk orang yang telah meninggal dunia karena wasiat atau nadzar.
SOLUSI MASALAH KULIT DAN LAIN-LAIN :
1. Semua kulit, kepala dan kaki dikumpulkan dan tunjuk sejumlah orang miskin sebagai penerimanya.
2. Serahkan kulit dan lain-lain kepada yayasan sosial Islam. (Fatwa Lajnah daimah membolehkan).
******
Dari tulisan Ammi Nur Baits
www.muslim.or.id
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (الكوثر : 1-2)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36) لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (الحج : 37) .
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.
37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا . رواه الترمذى والحاكم وابن ماجه .
“Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika Idul Adhha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu bahagiakanlah dirimu dengannya”.
DEFINISI:
الأضحية والضحية اسم لما يذبح من الإبل والبقر والغنم يوم النحر وأيام التشريق تقربا إلى الله تعالى .
HUKUM :
1- Sunnah muakkadah.
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره . رواه مسلم .
2- Wajib bagi yang mampu (sebagian ulama Hanafiah).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا . رواه أحمد وابن ماجه .
3- Sunnah ‘ain bagi tiap individu muslim dan sunnah kifayah bagi setiap keluarga muslim. (Menurut jumhur ulama).
1) حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِي عُمَارَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَال : سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ يَقُولُ سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ : كَيْفَ كَانَتْ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ فَصَارَتْ كَمَا تَرَى . قَالَ أَبُو عِيسَى : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ . رواه الترمذى .
2) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ : شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِيَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ وَقَالَ : بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي . رواه الترمذى وأبو داود والحاكم .
QURBAN BERSERIKAT :
عن جابر رضي الله عنه قال : ....فأمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نشترك في الإبل والبقر كلَّ سبعة منا في بدنة . رواه مسلم .
WAKTU :
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : ضَحَّى خَالٌ لِي يُقَالُ لَهُ أَبُو بُرْدَةَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ عِنْدِي دَاجِنًا جَذَعَةً مِنْ الْمَعَزِ . قَالَ : اذْبَحْهَا وَلَنْ تَصْلُحَ لِغَيْرِكَ . ثُمَّ قَالَ : مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّمَا يَذْبَحُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ . (رواه الشيخان) .
Menyembelih hewan qurban boleh siang atau malam. Namun siang lebih baik.
HEWAN QURBAN :
Hewan qurban adalah binatang ternak (Al An’am) berupa : Unta, sapi/kerbau, kambing/domba berdasarkan firman Allah,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (الحج : 34)
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.
UMUR HEWAN QURBAN :
NO
HEWAN
UMUR MINIMAL
1
Onta
5 tahun
2
Sapi
2 tahun
3
Kambing jawa
1 tahun
4
Domba/kambing gembel
6 bulan
CACAT :
Ada 3 macam cacat :
1. Cacat penyebab tidak shahnya qurban. (Buta, sakit, pincang, kurus).
2. Cacat penyebab makruh untuk berqurban. (Telinganya terpotong, tanduknya pecah).
3. Cacat yang tidak mempengaruhi ibadah qurban. (Ompong, buntung ekor, bunting, tidak berhidung).
MANA LEBIH BAIK : IKUT PATUNGAN SAPI/ONTA ATAU SATU KAMBING ?
Sebagian para ulama berpendapat bahwa berqurban dengan seekor kambing lebih baik daripada patungan sapi/onta. Patungan berqurban sapi lebih baik daripada patungan berqurban unta.
APAKAH HARUS JANTAN ?
Tidak ada beda antara jantan dan betina.
عَنْ أُمِّ كُرْزٍ قَالَتْ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحُدَيْبِيَةِ أَسْأَلُهُ عَنْ لُحُومِ الْهَدْيِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ : عَلَى الْغُلاَمِ شَاتَانِ وَعَلَى الْجَارِيَةِ شَاةٌ لاَ يَضُرُّكُمْ ذُكْرَانًا كُنَّ أَمْ إِنَاثًا .
LARANGAN BAGI YANG HENDAK BERQURBAN (KHUSUS KEPALA KELUARGA) :
عن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره وبشره شيئا . رواه مسلم .
TEMPAT :
Yang paling afdhal adalah lapangan tempat shalat ied, tapi boleh menyembelih qurban di mana saja yang disukai.
PENYEMBELIH QURBAN :
Yang paling afdhal adalah pequrban, namun boleh diwakilkan kepada orang lain.
TATA-CARA MENYEMBELIH :
1. Sebaiknya dilakukan oleh pequrban.
2. Jika diwakilkan, sebaiknya pequrban menyaksikan penyembelihannya.
3. Alat harus tajam.
4. Menyembelih unta (nahr) pada labbah (pangkal leher dekat badan) sedangkan selain unta (dzabh) pada pangkal leher dekat kepala.
5. Unta yang disembelih dalam posisi berdiri dan lutut kiri depan terikat.
6. Selain unta dibaringkan pada lambung kirinya dan dihadapkan ke kiblat.
7. Hewan qurban harus digiring ke tempat penyembelihan dengan lemah-lembut dan diberi minum.
8. Doa menyembelih :
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان atau
بسم الله والله أكبر . هذا منك ولك عن فلان بن فلان . اللهم تقبل من فلان بن فلان .
9. Tidak boleh mengucapkan shalawat ketika menyembelih karena tidak ada dalilnya dan bisa Muhammad yang terbayang ketika menyembelih.
PEMANFAATAN DAGING QURBAN :
1. Dimakan sendiri dan keluarga.
2. Disedekahkan kepada orang yang membutuhkan.
3. Dihadiahkan kepada orang kaya.
4. Disimpan sebagai cadangan ketika tidak terjadi krisis pangan.
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ ضَحَّى مِنْكُمْ فَلاَ يُصْبِحَنَّ بَعْدَ ثَالِثَةٍ وَبَقِيَ فِي بَيْتِهِ مِنْهُ شَيْءٌ . فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ نَفْعَلُ كَمَا فَعَلْنَا عَامَ الْمَاضِي ؟ قَالَ : كُلُوا وَأَطْعِمُوا وَادَّخِرُوا فَإِنَّ ذَلِكَ الْعَامَ كَانَ بِالنَّاسِ جَهْدٌ فَأَرَدْتُ أَنْ تُعِينُوا فِيهَا .
MEMBERIKAN DAGING QURBAN KEPADA ORANG KAFIR :
1. Boleh : Kepada orang kafir mu’ahid (kafir yang terikat perjanjian damai) (Lajnah daimah/Majlis Ulama Saudi).
2. Haram : Jika dari daging qurban wajib karena nadzar misalnya (Syafi’iah).
3. Makruh : Jika dari daging qurban sunnah (Syafi’iah).
4. Makruh mutlak (Malikiah).
MEMPERJUAL-BELIKAN HASIL QURBAN :
Tidak boleh memperjual-belikan bagian apapun dari binatang qurban.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من باع جلد أضحيته فلا أضحية له . هذا حديث صحيح رواه الحاكم والبيهقى حسنه الشيخ الألبانى .
LARANGAN MENGUPAH JAGAL DENGAN BAGIAN DARI BINATANG QURBAN :
عن علي قال : أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقوم على بُدْنِهِ وأن أتصدق بلحمها وجلودها وأجلتها وأن لا أعطي الجزار منها . قال : نحن نعطيه من عندنا .
Tetapi boleh menerima bagian tersebut apapun bentuknya asal bukan sebagai upah. Upah harus dari luar binatang qurban.
SATU KAMBING UNTUK MAKAN-MAKAN PANITIA ? ATAU PANITIA MENDAPAT JATAH KHUSUS ?
Tidak boleh. Tetapi jatahnya sama dengan jamaah pada umumnya.
QURBAN UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL :
1. Orang yang sudah meninggal bukan pequrban utama, tetapi mengikuti keluarganya yang masih hidup yang berqurban.
2. Berqurban mutlak untuk orang yang telah meninggal dunia, dipersengketakan, ada yang menganggap baik dan ada yang menganggap sebagai sebuah bid’ah.
3. Berqurban untuk orang yang telah meninggal dunia karena wasiat atau nadzar.
SOLUSI MASALAH KULIT DAN LAIN-LAIN :
1. Semua kulit, kepala dan kaki dikumpulkan dan tunjuk sejumlah orang miskin sebagai penerimanya.
2. Serahkan kulit dan lain-lain kepada yayasan sosial Islam. (Fatwa Lajnah daimah membolehkan).
******
Dari tulisan Ammi Nur Baits
www.muslim.or.id
Selasa, 02 November 2010
MARAKNYA KEMUSYRIKAN DI INDONESIA (Khutbah Idul adhha 1431 H)
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر 9 *
ولله الحمد
الحمد لله الذى جعل الأعياد موسم الخيرات . وجعل لنا مافى الأرض للعمارة وزرع الحسنات.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. خالقُ الأرض والسماوات.وأشهدأن سيدنامحمدا عبده ورسوله. الداعى إلى دينه تعالى بأوضح البينات.
اللهم صل وسلم وبارك على سيد الكائنات. نبينا محمد وعلى آله وصحبه وتابعيه المجتهدين لنُصرة الدين وإزالة المنكرات.
أما بعد : فيا أيها المسلمون والمسلمات رحمكم الله،أوصيكم ونفسى بتقوى الله، فقد فاز من اتقاه،فاتقوا الله حق تقاته،ولا تموتن إلا وأنتم فى حَيِّزٍٍِ مِنْ تقواه، قال الله عز من قائل فى كتابه العزيز،أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (البقرة : 2) ، وقال : وَمَا كَانَ هَذَا الْقُرْآنُ أَنْ يُفْتَرَى مِنْ دُونِ اللهِ وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ الْكِتَابِ لاَ رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (يونس : 37) ، وقال : تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لاَ رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (السجدة : 2)
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Mulai sekarang, pada kesempatan yang sangat berbahagia ini marilah kita perkokoh niat untuk meningkatkan keimanan hingga tingkat taqwa. Karena hanya dengan iman dan taqwa kita hidup bahagia di dunia sampai di akhirat. Berikut firman-firman Allah swt satu-satunya referensi kaum muslimin tentang segala hal,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (الأعراف : 96) .
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.
Akan tetapi yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin sekarang ini adalah maraknya kesyirikan. Upacara-upacara memberikan sesaji kepada setan yang diekspose besar-besaran oleh media massa dan dijual oleh negara sebagai produk industri pariwisata. Iman masih ada tetapi sangat lemah dan tidak dibarengi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT. Banyak kaum muslimin melakukan apa yang di dalam istilah Al Qur’an disebut dengan talbisul haq bil bathil (mencampuradukkan antara yang haq dengan yang batil). Sehingga wujud amalannya di dalam sebuah upacara pemberian sesaji kepada setan menggabungkan antara doa dengan menggunakan bahasa Arab yang ditujukan kepada Allah SWt, tetapi juga dibarengi dengan aksi bersahabat dengan setan dengan cara memberikan sesaji kepada mereka.
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Kaum muslimin awam dikibuli oleh orang-orang yang mengaku kompeten dalam urusan agama Islam dengan doa-doa berbahasa Arab, padahal pada waktu yang sama mereka dibawa kepada sebuah tindakan bersahabat dengan setan. Sebuah perbuatan yang sangat dimurkai oleh Allah SWT. Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia, apalagi bagi kaum muslimin. Allah SWT menegaskan hal itu dalam 7 ayat : ayat 168 dan 208 surah Al Baqarah, ayat 142 surah Al An’am, ayat 22 surah Al A’raf, ayat 5 surah Yusuf, ayat 60 surah Yasin dan ayat 62 surah Az Zukhruf. Semua firman Allah SWT tentang setan tersebut selalu dengan ungkapan “aduwwun mubin” yang artinya adalah musuh yang nyata. Setan tidak nyata wujudnya, tetapi keberadaannya adalah sebagai ujian dari Allah SWT untuk semua manusia sebagai musuh yang pasti dan wajib disikapi sebagai musuh. Bukan dijadikan teman untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan manusia. Sekali lagi, harus dan wajib dijadikan musuh yang harus disikapi sebagai musuh. Membentengi diri dari gangguan setan dan jin relatif tidak sulit, karena Allah SWT menegaskan dan setan sendiri mengakui tidak mampu mengganggu manusia jika manusia membentengi diri dengan (1) iman yang kuat (2) Tawakkal yang benar kepada Allah SWT (keduanya di dalam surah An-Nahl : 99), dan (3) ayat Kursi (Lihat tafsir ayat Kursi oleh Ibnu Katsir).
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Juga diakui oleh setan bahwa orang yang kebal dari gangguannya sedikit jumlahnya (surah Al Isra’ : 62). Oleh sebab itulah justru banyak jumlah orang yang terkecoh mengikuti mereka yang sesaji kepada setan karena jumlah mereka banyak dan bahkan di dalamnya orang-orang intelek dan orang-orang yang seakan-akan tokoh Islam. Mereka itu sudah terjerumus ke dalam perangkap setan karena telah menjadikan setan itu sebagai pemimpin, penolong dan menyekutukannya dengan Allah SWT ketika berdoa (surah An-Nahl : 100). Jangan terkecoh, setiap muslim harus hanya kembali kepada Allah dan Rasulullah, kepada Al Qur’an dan Al Hadits yang shahih. Penyebab orang mengikuti ritual sesat antara lain : (1) Prinsip : yang penting tujuan tercapai dengan cara apapun (2) Terkecoh oleh banyaknya orang yang bergabung di dalamnya (3) Terkecoh oleh kwalitas orang yang bergabung di dalamnya (4) Tidak serius dengan kwalitas keIslaman dirinya dan (5) Buruk sangka kepada Allah bahwa Islam yang Dia turunkan tidak lengkap dan tidak utuh. Na’udzu billah min zhalik.
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Allah SWT, Sang Pencipta Yang Maha Jujur menyatakan bahwa Islam sudah lengkap dan bahkan Islam sudah Dia ridhai sebagai agama bagi manusia (Al Maidah : 3). Dengan demikian, orang yang mengambil tuntunan dari selain Islam, maka pasti dia telah sesat karena keluar dari tatanan yang diturunkan oleh Allah SWT dengan sempurna. Orang hanya mengejar kebahagiaan di dunia, namun tidak peduli mereka akan sangat sengsara dengan siksa Allah di akhirat. Na’udzu billah. Tidak usah kita melakukan atau mengikuti ritual-ritual sesat sehingga kita masuk kategori-kategori buruk yang sudah disebutkan oleh Allah dalam sejumlah ayat berikut :
1. وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ (البقرة : 206)
Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", maka mereka bangga dengan dosa yang dilakukannya. (Orang bangga dengan dosa yang dilakukannya).
2. وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلاً مَا يُؤْمِنُونَ (البقرة : 88)
Dan mereka (Bani Israil kaum Nabi Musa) berkata: "Hati kami tertutup". (Orang mengakui dirinya tidak mendapat petunjuk/sesat).
3. وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلاَّ بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (الأنعام : 123)
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (Pemuka kaum penjahat).
4. كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ (الحجر 90-91)
“Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi”. (Mengambil sesuatu ayat Al Qur’an namun membuang sebagian yang lain).
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Harus diingat pula, bahwa semua ibadah bisa dimasuki gangguan dan penyimpangan oleh setan. Ibadah haji dan umrah pun bisa dimasuki penyimpangan oleh setan. Kenyataan yang ada seperti : Orang merangkul sekeliling Ka’bah, menjadikan tanah haram dan air Zamzam sebagai jimat dan lain sebagainya. Apalagi ibadah menyembelih hewan halal. Banyak orang tidak mau melakukannya dengan alasan istrinya sedang hamil, takut anaknya cacat karena menyembelih. Padahal menyembelih adalah ibadah kepada Allah SWT jika dilakukan dengan benar sesuai dengan aturan Islam. Apakah ibadah lebih baik ditinggalkan ? Tentu tidak.
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Marilah kita kejar kebahagiaan dan bukan sekedar kesenangan, dengan kembali hanya kepada Al Qur’an dan Al Hadits yang shahih. Tidak menjadikan keIslaman kita singkritis, campur antara Islam dan bukan Islam. Kebahagiaan yang kita idamkan adalah kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم، وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين
الخطبة الثانية
الله أكبر 7 * ولله الحمد .
الحمد لله الذى أمرنا بعبادته ونهانا عن معصيته.
أشهد أن لا إله إلا الله الملك الحق المبين . وأشهد أن محمدا رسولَه الصادقَ الوعدَ الأمين وأصلى وأسلم على خير خلق الله محمد سيد الأنبياء والمرسلين ، وعلى آله وأصحابه أجمعين .
فيا أيها الناس اتقوا الله حق تقاته وكونوا من زمرة المؤمنين . وجاهدوا فى سبيله حق جهاده تفوزوا مع الفائزين . إن الله وملائكته يصلون على النبى يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
اللهم صل على نبينا محمد وعلى آل نبينا محمد، وسلم ورضى الله تعالى عن كل صحابة رسول الله أجمعين . الحمد لله رب العالمين .
1. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات .
2. اللهم اغفر لنا ولوالدينا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم.
3. اللهم انصر سلطاننا سلطان المسلمين ونور قلوبهم وقو أجسامهم .
4. اللهم أهلك الكفرة والمبتدعة والمشركين ودمر أعداءك أعداءنا أعداء الدين .
5. اللهم انصر من نصر الدين واخذل من خذل المسلمين وأعل كلمتك إلى يوم الدين .
6. اللهم انصر المجاهدين فى كل مكان وفى كل زمان لأجل صلاح الإسلام والمسلمين
7. اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه.
8. ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.
9. ربنا آتنا من لدنك رحمة وهيء لنا من أمرنا رشدا.
10. ربنا آتنا فى الدنيا حسنة، وفى الآخرة حسنة، وقنا عذاب النار .
11. والحمد لله رب العالمين
عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروا على نعمه يزدكم واسألوا من فضله يعطكم ولذكر الله أكبر
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر 9 *
ولله الحمد
الحمد لله الذى جعل الأعياد موسم الخيرات . وجعل لنا مافى الأرض للعمارة وزرع الحسنات.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. خالقُ الأرض والسماوات.وأشهدأن سيدنامحمدا عبده ورسوله. الداعى إلى دينه تعالى بأوضح البينات.
اللهم صل وسلم وبارك على سيد الكائنات. نبينا محمد وعلى آله وصحبه وتابعيه المجتهدين لنُصرة الدين وإزالة المنكرات.
أما بعد : فيا أيها المسلمون والمسلمات رحمكم الله،أوصيكم ونفسى بتقوى الله، فقد فاز من اتقاه،فاتقوا الله حق تقاته،ولا تموتن إلا وأنتم فى حَيِّزٍٍِ مِنْ تقواه، قال الله عز من قائل فى كتابه العزيز،أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (البقرة : 2) ، وقال : وَمَا كَانَ هَذَا الْقُرْآنُ أَنْ يُفْتَرَى مِنْ دُونِ اللهِ وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ الْكِتَابِ لاَ رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (يونس : 37) ، وقال : تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لاَ رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (السجدة : 2)
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Mulai sekarang, pada kesempatan yang sangat berbahagia ini marilah kita perkokoh niat untuk meningkatkan keimanan hingga tingkat taqwa. Karena hanya dengan iman dan taqwa kita hidup bahagia di dunia sampai di akhirat. Berikut firman-firman Allah swt satu-satunya referensi kaum muslimin tentang segala hal,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (الأعراف : 96) .
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.
Akan tetapi yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin sekarang ini adalah maraknya kesyirikan. Upacara-upacara memberikan sesaji kepada setan yang diekspose besar-besaran oleh media massa dan dijual oleh negara sebagai produk industri pariwisata. Iman masih ada tetapi sangat lemah dan tidak dibarengi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT. Banyak kaum muslimin melakukan apa yang di dalam istilah Al Qur’an disebut dengan talbisul haq bil bathil (mencampuradukkan antara yang haq dengan yang batil). Sehingga wujud amalannya di dalam sebuah upacara pemberian sesaji kepada setan menggabungkan antara doa dengan menggunakan bahasa Arab yang ditujukan kepada Allah SWt, tetapi juga dibarengi dengan aksi bersahabat dengan setan dengan cara memberikan sesaji kepada mereka.
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Kaum muslimin awam dikibuli oleh orang-orang yang mengaku kompeten dalam urusan agama Islam dengan doa-doa berbahasa Arab, padahal pada waktu yang sama mereka dibawa kepada sebuah tindakan bersahabat dengan setan. Sebuah perbuatan yang sangat dimurkai oleh Allah SWT. Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia, apalagi bagi kaum muslimin. Allah SWT menegaskan hal itu dalam 7 ayat : ayat 168 dan 208 surah Al Baqarah, ayat 142 surah Al An’am, ayat 22 surah Al A’raf, ayat 5 surah Yusuf, ayat 60 surah Yasin dan ayat 62 surah Az Zukhruf. Semua firman Allah SWT tentang setan tersebut selalu dengan ungkapan “aduwwun mubin” yang artinya adalah musuh yang nyata. Setan tidak nyata wujudnya, tetapi keberadaannya adalah sebagai ujian dari Allah SWT untuk semua manusia sebagai musuh yang pasti dan wajib disikapi sebagai musuh. Bukan dijadikan teman untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan manusia. Sekali lagi, harus dan wajib dijadikan musuh yang harus disikapi sebagai musuh. Membentengi diri dari gangguan setan dan jin relatif tidak sulit, karena Allah SWT menegaskan dan setan sendiri mengakui tidak mampu mengganggu manusia jika manusia membentengi diri dengan (1) iman yang kuat (2) Tawakkal yang benar kepada Allah SWT (keduanya di dalam surah An-Nahl : 99), dan (3) ayat Kursi (Lihat tafsir ayat Kursi oleh Ibnu Katsir).
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Juga diakui oleh setan bahwa orang yang kebal dari gangguannya sedikit jumlahnya (surah Al Isra’ : 62). Oleh sebab itulah justru banyak jumlah orang yang terkecoh mengikuti mereka yang sesaji kepada setan karena jumlah mereka banyak dan bahkan di dalamnya orang-orang intelek dan orang-orang yang seakan-akan tokoh Islam. Mereka itu sudah terjerumus ke dalam perangkap setan karena telah menjadikan setan itu sebagai pemimpin, penolong dan menyekutukannya dengan Allah SWT ketika berdoa (surah An-Nahl : 100). Jangan terkecoh, setiap muslim harus hanya kembali kepada Allah dan Rasulullah, kepada Al Qur’an dan Al Hadits yang shahih. Penyebab orang mengikuti ritual sesat antara lain : (1) Prinsip : yang penting tujuan tercapai dengan cara apapun (2) Terkecoh oleh banyaknya orang yang bergabung di dalamnya (3) Terkecoh oleh kwalitas orang yang bergabung di dalamnya (4) Tidak serius dengan kwalitas keIslaman dirinya dan (5) Buruk sangka kepada Allah bahwa Islam yang Dia turunkan tidak lengkap dan tidak utuh. Na’udzu billah min zhalik.
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Allah SWT, Sang Pencipta Yang Maha Jujur menyatakan bahwa Islam sudah lengkap dan bahkan Islam sudah Dia ridhai sebagai agama bagi manusia (Al Maidah : 3). Dengan demikian, orang yang mengambil tuntunan dari selain Islam, maka pasti dia telah sesat karena keluar dari tatanan yang diturunkan oleh Allah SWT dengan sempurna. Orang hanya mengejar kebahagiaan di dunia, namun tidak peduli mereka akan sangat sengsara dengan siksa Allah di akhirat. Na’udzu billah. Tidak usah kita melakukan atau mengikuti ritual-ritual sesat sehingga kita masuk kategori-kategori buruk yang sudah disebutkan oleh Allah dalam sejumlah ayat berikut :
1. وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ (البقرة : 206)
Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", maka mereka bangga dengan dosa yang dilakukannya. (Orang bangga dengan dosa yang dilakukannya).
2. وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلاً مَا يُؤْمِنُونَ (البقرة : 88)
Dan mereka (Bani Israil kaum Nabi Musa) berkata: "Hati kami tertutup". (Orang mengakui dirinya tidak mendapat petunjuk/sesat).
3. وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلاَّ بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (الأنعام : 123)
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (Pemuka kaum penjahat).
4. كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ (الحجر 90-91)
“Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi”. (Mengambil sesuatu ayat Al Qur’an namun membuang sebagian yang lain).
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Harus diingat pula, bahwa semua ibadah bisa dimasuki gangguan dan penyimpangan oleh setan. Ibadah haji dan umrah pun bisa dimasuki penyimpangan oleh setan. Kenyataan yang ada seperti : Orang merangkul sekeliling Ka’bah, menjadikan tanah haram dan air Zamzam sebagai jimat dan lain sebagainya. Apalagi ibadah menyembelih hewan halal. Banyak orang tidak mau melakukannya dengan alasan istrinya sedang hamil, takut anaknya cacat karena menyembelih. Padahal menyembelih adalah ibadah kepada Allah SWT jika dilakukan dengan benar sesuai dengan aturan Islam. Apakah ibadah lebih baik ditinggalkan ? Tentu tidak.
الله أكبر 3*ولله الحمد
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Marilah kita kejar kebahagiaan dan bukan sekedar kesenangan, dengan kembali hanya kepada Al Qur’an dan Al Hadits yang shahih. Tidak menjadikan keIslaman kita singkritis, campur antara Islam dan bukan Islam. Kebahagiaan yang kita idamkan adalah kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم، وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين
الخطبة الثانية
الله أكبر 7 * ولله الحمد .
الحمد لله الذى أمرنا بعبادته ونهانا عن معصيته.
أشهد أن لا إله إلا الله الملك الحق المبين . وأشهد أن محمدا رسولَه الصادقَ الوعدَ الأمين وأصلى وأسلم على خير خلق الله محمد سيد الأنبياء والمرسلين ، وعلى آله وأصحابه أجمعين .
فيا أيها الناس اتقوا الله حق تقاته وكونوا من زمرة المؤمنين . وجاهدوا فى سبيله حق جهاده تفوزوا مع الفائزين . إن الله وملائكته يصلون على النبى يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
اللهم صل على نبينا محمد وعلى آل نبينا محمد، وسلم ورضى الله تعالى عن كل صحابة رسول الله أجمعين . الحمد لله رب العالمين .
1. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات .
2. اللهم اغفر لنا ولوالدينا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم.
3. اللهم انصر سلطاننا سلطان المسلمين ونور قلوبهم وقو أجسامهم .
4. اللهم أهلك الكفرة والمبتدعة والمشركين ودمر أعداءك أعداءنا أعداء الدين .
5. اللهم انصر من نصر الدين واخذل من خذل المسلمين وأعل كلمتك إلى يوم الدين .
6. اللهم انصر المجاهدين فى كل مكان وفى كل زمان لأجل صلاح الإسلام والمسلمين
7. اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه.
8. ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.
9. ربنا آتنا من لدنك رحمة وهيء لنا من أمرنا رشدا.
10. ربنا آتنا فى الدنيا حسنة، وفى الآخرة حسنة، وقنا عذاب النار .
11. والحمد لله رب العالمين
عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروا على نعمه يزدكم واسألوا من فضله يعطكم ولذكر الله أكبر
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Selasa, 26 Oktober 2010
Bahagia dengan dalami syahadat
(من " أهمية الشهادتين" ص : 26-27)
1/5. Seseorang yang merindukan kebahagiaan hakiki/dunia akhirat, tiada jalan lain baginya selain masuk ke dalam Islam. Dimulai dengan bersyahadat.
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (محمد : 19)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah…”.
2/5. Dengan bersyahadat, sesungguhnya seseorang langsung diarahkan kepada intisari semua ajaran Islam dari Allah.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ نُوحِى إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا (الأنبياء : 25)
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku…”.
3/5. Masuk Islam dimulai dari memahami intisari semua ajaran Islam yang terkandung di dalam syahadat untuk sebuah perubahan kehidupan secara total dan terus-menerus .
إِنَّ اللهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ (الرعد : 11)
“…Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan suatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”.
4/5 . Seseorang yang hendak komitmen dengan syahadat tidak perlu ragu bahwa Islam itu tidak benar/meragukan. Agama lain mungkin benar dan agama Islam salah, karena Islam adalah hakikat da’wah para rasul Allah.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ (النحل : 36)
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut…”.
5/5. Karena pentingnya syahadat dalam kehidupan Rasulullah SAW sampai bersabda:
فقه السيرة - (1 / 38)
عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : من قال لا إله إلا الله دخل الجنة . ( صحيح )
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (7 / 121)
إن الله تعالى قد حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغى بذلك وجه الله .تحقيق الألباني (صحيح) .
*****
1/5. Seseorang yang merindukan kebahagiaan hakiki/dunia akhirat, tiada jalan lain baginya selain masuk ke dalam Islam. Dimulai dengan bersyahadat.
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (محمد : 19)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah…”.
2/5. Dengan bersyahadat, sesungguhnya seseorang langsung diarahkan kepada intisari semua ajaran Islam dari Allah.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ نُوحِى إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا (الأنبياء : 25)
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku…”.
3/5. Masuk Islam dimulai dari memahami intisari semua ajaran Islam yang terkandung di dalam syahadat untuk sebuah perubahan kehidupan secara total dan terus-menerus .
إِنَّ اللهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ (الرعد : 11)
“…Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan suatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”.
4/5 . Seseorang yang hendak komitmen dengan syahadat tidak perlu ragu bahwa Islam itu tidak benar/meragukan. Agama lain mungkin benar dan agama Islam salah, karena Islam adalah hakikat da’wah para rasul Allah.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ (النحل : 36)
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut…”.
5/5. Karena pentingnya syahadat dalam kehidupan Rasulullah SAW sampai bersabda:
فقه السيرة - (1 / 38)
عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : من قال لا إله إلا الله دخل الجنة . ( صحيح )
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (7 / 121)
إن الله تعالى قد حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغى بذلك وجه الله .تحقيق الألباني (صحيح) .
*****
Senin, 11 Oktober 2010
TAUBAT NASHUHA
1/3. SEMUA ORANG BERDOSA DAN DOSA-DOSA BESAR :
*) مشكاة المصابيح - (2 / 27)
2341 - [ 19 ] ( حسن ) .
وعن أنس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون " . رواه الترمذي وابن ماجه والدارمي .
*) السلسلة الصحيحة - مختصرة - (2 / 655)
967 - ( حسن )
لو أن العباد لم يذنبوا ؛ لخلق الله عز وجل خلقا يذنبون ثم يغفر لهم وهو الغفور الرحيم . ( حسن ) .
*) وعباد الرحمن : وَالَّذِينَ لاَ يَدْعُونَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ وَلاَ يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِى حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلاَ يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا. يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (الفرقان : 68-69)
68. Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
69. (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina,
*) عن عبد الله ابن مسعود قال: قلت : أى الذنب أكبر؟ قال: "أن تَجعل لله ندًا وهو خلقك". قال: ثم أى؟ قال: "أن تقتل ولدك خشية أن يَطْعم معك". قال: ثم أى؟ قال: "أن تزانى حليلة جارك". (رواه البخارى ومسلم) .
2/3. TAUBAT YANG BENAR DAN TEPAT WAKTU :
*) إِلاَّ مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا. وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللهِ مَتَابًا (الفرقان :70-71) .
70. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
71. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
*) (ابن كثير) : .... ولا تعارض بين هذه وبين آية النساء: { وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا } [ النساء : 93] فإن هذه وإن كانت مدنية إلا أنها مطلقة، فتحمل على من لم يتب، لأن هذه مقيدة بالتوبة، ثم قد قال الله تعالى: { إِنَّ اللهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ } [ النساء : 48 ، 116] .
*) قُلْ يَا عِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ( الزمر : 53) .
53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
*) السلسلة الصحيحة - مختصرة - (1 / 249)
127 - ( حسن )
قال الله تعالى : يا ابن آدم ! إنك ما دعوتنى ورجوتنى غفرت لك على ما كان فيك ولا أبالى . يا ابن آدم ! لو بَلَغَتْ ذنوبُك عنانَ السماء ثم استغفرتنى غفرت لك ولا أبالى . يا ابن آدم ! إنك لو أتيتنى بقراب الأرض خطايا ثم لقيتنى لا تشرك بى شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة .
*) صحيح الترغيب والترهيب - (3 / 122)
3143 - ( حسن )
وعن عبد الله بن عمر رضى الله عنهما عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : إن الله يقبل توبة العبد ما لم يغرغر . رواه ابن ماجه والترمذي وقال حديث حسن .
*) وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ (الذاريات : 56)
3/3. KESIMPULAN :
- Dosa-dosa besar (Syirik, membunuh orang yang diharamkan nyawanya, berzina dan mencuri) dihapus dan diganti dengan kebaikan karena taubat yang benar.
- Taubat yang benar : Berhenti total melakukan dosa dan menyesali perbuatannya. Kemudian menguatkan dan membangun keimanan dan selalu memperbanyak amal shalih.
- Akibat taubat : Semua amal keburukan diganti dengan amal kebaikan.
- Batas waktu taubat adalah sebelum nyawa sampai di kerongkongan.
- Gunakan kesempatan bertaubat dan jangan sampai menundanya. Tiada yang tahu kapan Allah memanggil seseorang ?
*****
*) مشكاة المصابيح - (2 / 27)
2341 - [ 19 ] ( حسن ) .
وعن أنس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون " . رواه الترمذي وابن ماجه والدارمي .
*) السلسلة الصحيحة - مختصرة - (2 / 655)
967 - ( حسن )
لو أن العباد لم يذنبوا ؛ لخلق الله عز وجل خلقا يذنبون ثم يغفر لهم وهو الغفور الرحيم . ( حسن ) .
*) وعباد الرحمن : وَالَّذِينَ لاَ يَدْعُونَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ وَلاَ يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِى حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلاَ يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا. يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (الفرقان : 68-69)
68. Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
69. (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina,
*) عن عبد الله ابن مسعود قال: قلت : أى الذنب أكبر؟ قال: "أن تَجعل لله ندًا وهو خلقك". قال: ثم أى؟ قال: "أن تقتل ولدك خشية أن يَطْعم معك". قال: ثم أى؟ قال: "أن تزانى حليلة جارك". (رواه البخارى ومسلم) .
2/3. TAUBAT YANG BENAR DAN TEPAT WAKTU :
*) إِلاَّ مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا. وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللهِ مَتَابًا (الفرقان :70-71) .
70. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
71. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
*) (ابن كثير) : .... ولا تعارض بين هذه وبين آية النساء: { وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا } [ النساء : 93] فإن هذه وإن كانت مدنية إلا أنها مطلقة، فتحمل على من لم يتب، لأن هذه مقيدة بالتوبة، ثم قد قال الله تعالى: { إِنَّ اللهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ } [ النساء : 48 ، 116] .
*) قُلْ يَا عِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ( الزمر : 53) .
53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
*) السلسلة الصحيحة - مختصرة - (1 / 249)
127 - ( حسن )
قال الله تعالى : يا ابن آدم ! إنك ما دعوتنى ورجوتنى غفرت لك على ما كان فيك ولا أبالى . يا ابن آدم ! لو بَلَغَتْ ذنوبُك عنانَ السماء ثم استغفرتنى غفرت لك ولا أبالى . يا ابن آدم ! إنك لو أتيتنى بقراب الأرض خطايا ثم لقيتنى لا تشرك بى شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة .
*) صحيح الترغيب والترهيب - (3 / 122)
3143 - ( حسن )
وعن عبد الله بن عمر رضى الله عنهما عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : إن الله يقبل توبة العبد ما لم يغرغر . رواه ابن ماجه والترمذي وقال حديث حسن .
*) وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ (الذاريات : 56)
3/3. KESIMPULAN :
- Dosa-dosa besar (Syirik, membunuh orang yang diharamkan nyawanya, berzina dan mencuri) dihapus dan diganti dengan kebaikan karena taubat yang benar.
- Taubat yang benar : Berhenti total melakukan dosa dan menyesali perbuatannya. Kemudian menguatkan dan membangun keimanan dan selalu memperbanyak amal shalih.
- Akibat taubat : Semua amal keburukan diganti dengan amal kebaikan.
- Batas waktu taubat adalah sebelum nyawa sampai di kerongkongan.
- Gunakan kesempatan bertaubat dan jangan sampai menundanya. Tiada yang tahu kapan Allah memanggil seseorang ?
*****
Minggu, 11 Juli 2010
INILAH HADITS2 TTG KHITAN
الختان
(Aneka pesta)
قال أبو جعفر سمعت أحمد بن أبي عمران يقول : كانت الْعَرَبُ تُسَمِّي الطَّعَامَ الذي يُطْعِمُهُ الرَّجُلُ إذَا وُلِدَ له مَوْلُودٌ طَعَامَ الْخُرْسِ وَتُسَمِّي طَعَامَ الْخِتَانِ طَعَامَ الإِعْذَارِ وإذا بَنَى الرَّجُلُ دَارًا أو اشْتَرَاهَا فَأَطْعَمَ قِيلَ طَعَامُ الْوَكِيرَةِ وإذا قَدِمَ من سَفَرٍ فَأَطْعَمَ قِيلَ طَعَامُ النَّقِيعَةِ . (بيان مشكل الآثار ، للطحاوى ص : 7/175) .
لغة : ( ختن ) الخِتان عند أبى منصور هو موضع القطع من الذكر والأُنثى . وقيل الخَتْن للرجال والخَفْضُ للنساء . والخَتْنُ : القطع . (من قاموس : لسان العرب 13/137) .
اصطلاحا : قَالَ الّمَاوَرْدِيّ : خِتَان الذَّكَر قَطْع الْجِلْدَة (القلفة) الَّتِي تُغَطِّى الْحَشَفَة.... قَالَ الّمَاوَرْدِيّ خِتَانهَا قَطْع جِلْدَة تَكُون أَعْلَى فَرْجهَا فَوْق مَدْخَل الذَّكَر كَالنَّوَاةِ أَوْ كَعُرْفِ الدِّيك ، وَالْوَاجِب قَطْع الْجِلْدَة الْمُسْتَعْلِيَة مِنْهُ دُون اِسْتِئْصَاله . (فتح البارى ص : 16/479) .
السلسلة الصحيحة الكاملة - (6 / 476)
2977 - " ألق عنك شعر الكفر ، و اختتن . قاله لرجل أسلم " .
قال الألباني في " السلسلة الصحيحة " 6 / 1180 : أخرجه عبد الرزاق في "المصنف" ( 6 / 10 / 9835 ) و من طريقه أحمد ( 3 / 415 ) و أبو داود ( 356 ) و من طريقه البيهقي ( 1 / 172 ) و الطبراني في " المعجم الكبير " (22 / 395 - 396 ) كلهم من طريق عبد الرزاق : أخبرنا ابن جريج قال : أخبرت عن عثيم بن كليب عن أبيه عن جده : أنه جاء النبي صلى الله عليه وسلم فقال : " قد أسلمت " ، فقال له النبي صلى الله عليه وسلم : " ألق عنك شعر الكفر ، يقول : احلق " .
مشكاة المصابيح - (2 / 503)
4420 - [ 2 ] ( متفق عليه )
وعن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " الفطرة خمس : الختان والاستحداد وقص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط " .
مشكاة المصابيح - (1 / 82)
382 - [ 7 ] ( حسن )
وعن أبي أيوب قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " أربع من سنن المرسلين : الحياء ويروى الختان والتعطر والسواك والنكاح " . رواه الترمذي .
السلسلة الضعيفة - (4 / 434)
1935 - " الختان سنة للرجال ، مكرمة للنساء " .
قال الألباني في " السلسلة الضعيفة و الموضوعة " 4 / 407 : ضعيف .
مختصر إرواء الغليل - (1 / 295)
1497 - روي أن عمر قضى في طفلة ماتت من الختان بديتها على عاقلة (قاتلة ، مؤدية الدية) خاتنتها .
تمام المنة - (1 / 69)
وأما حكم الختان فالراجح عندنا (الشيخ الألبانى) وجوبه وهو مذهب الجمهور كمالك والشافعي وأحمد واختاره ابن القيم وساق في التدليل على ذلك خمسة عشر وجها وهي وإن كانت مفرداتها لا تنهض على ذلك فلا شك أن مجموعها ينهض به ولا يتسع المجال لسوقها جميعا ههنا فأكتفي منها بوجهين :
الأول : قوله تعالى : ( ثم أوحينا إليك أن اتبع ملة إبراهيم حنيفا وما كان من المشركين) (النحل : 123) .
الثانى : أن الختان من أظهر الشعائر التى يفرق بها بين المسلم والنصرانى .
تمام المنة - (1 / 67 - 68)
أما التحديد (تحديد الوقت) فورد فيه حديثان :
الأول : عن جابر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم عق عن الحسن والحسين وختنهما لسبعة أيام. رواه الطبراني في " المعجم الصغير " .
الثاني : عن ابن عباس قال : سبعة من السنة في الصبي يوم السابع : يسمى ويختن...الحديث رواه الطبراني في " الأوسط " .
*****
(Aneka pesta)
قال أبو جعفر سمعت أحمد بن أبي عمران يقول : كانت الْعَرَبُ تُسَمِّي الطَّعَامَ الذي يُطْعِمُهُ الرَّجُلُ إذَا وُلِدَ له مَوْلُودٌ طَعَامَ الْخُرْسِ وَتُسَمِّي طَعَامَ الْخِتَانِ طَعَامَ الإِعْذَارِ وإذا بَنَى الرَّجُلُ دَارًا أو اشْتَرَاهَا فَأَطْعَمَ قِيلَ طَعَامُ الْوَكِيرَةِ وإذا قَدِمَ من سَفَرٍ فَأَطْعَمَ قِيلَ طَعَامُ النَّقِيعَةِ . (بيان مشكل الآثار ، للطحاوى ص : 7/175) .
لغة : ( ختن ) الخِتان عند أبى منصور هو موضع القطع من الذكر والأُنثى . وقيل الخَتْن للرجال والخَفْضُ للنساء . والخَتْنُ : القطع . (من قاموس : لسان العرب 13/137) .
اصطلاحا : قَالَ الّمَاوَرْدِيّ : خِتَان الذَّكَر قَطْع الْجِلْدَة (القلفة) الَّتِي تُغَطِّى الْحَشَفَة.... قَالَ الّمَاوَرْدِيّ خِتَانهَا قَطْع جِلْدَة تَكُون أَعْلَى فَرْجهَا فَوْق مَدْخَل الذَّكَر كَالنَّوَاةِ أَوْ كَعُرْفِ الدِّيك ، وَالْوَاجِب قَطْع الْجِلْدَة الْمُسْتَعْلِيَة مِنْهُ دُون اِسْتِئْصَاله . (فتح البارى ص : 16/479) .
السلسلة الصحيحة الكاملة - (6 / 476)
2977 - " ألق عنك شعر الكفر ، و اختتن . قاله لرجل أسلم " .
قال الألباني في " السلسلة الصحيحة " 6 / 1180 : أخرجه عبد الرزاق في "المصنف" ( 6 / 10 / 9835 ) و من طريقه أحمد ( 3 / 415 ) و أبو داود ( 356 ) و من طريقه البيهقي ( 1 / 172 ) و الطبراني في " المعجم الكبير " (22 / 395 - 396 ) كلهم من طريق عبد الرزاق : أخبرنا ابن جريج قال : أخبرت عن عثيم بن كليب عن أبيه عن جده : أنه جاء النبي صلى الله عليه وسلم فقال : " قد أسلمت " ، فقال له النبي صلى الله عليه وسلم : " ألق عنك شعر الكفر ، يقول : احلق " .
مشكاة المصابيح - (2 / 503)
4420 - [ 2 ] ( متفق عليه )
وعن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " الفطرة خمس : الختان والاستحداد وقص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط " .
مشكاة المصابيح - (1 / 82)
382 - [ 7 ] ( حسن )
وعن أبي أيوب قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " أربع من سنن المرسلين : الحياء ويروى الختان والتعطر والسواك والنكاح " . رواه الترمذي .
السلسلة الضعيفة - (4 / 434)
1935 - " الختان سنة للرجال ، مكرمة للنساء " .
قال الألباني في " السلسلة الضعيفة و الموضوعة " 4 / 407 : ضعيف .
مختصر إرواء الغليل - (1 / 295)
1497 - روي أن عمر قضى في طفلة ماتت من الختان بديتها على عاقلة (قاتلة ، مؤدية الدية) خاتنتها .
تمام المنة - (1 / 69)
وأما حكم الختان فالراجح عندنا (الشيخ الألبانى) وجوبه وهو مذهب الجمهور كمالك والشافعي وأحمد واختاره ابن القيم وساق في التدليل على ذلك خمسة عشر وجها وهي وإن كانت مفرداتها لا تنهض على ذلك فلا شك أن مجموعها ينهض به ولا يتسع المجال لسوقها جميعا ههنا فأكتفي منها بوجهين :
الأول : قوله تعالى : ( ثم أوحينا إليك أن اتبع ملة إبراهيم حنيفا وما كان من المشركين) (النحل : 123) .
الثانى : أن الختان من أظهر الشعائر التى يفرق بها بين المسلم والنصرانى .
تمام المنة - (1 / 67 - 68)
أما التحديد (تحديد الوقت) فورد فيه حديثان :
الأول : عن جابر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم عق عن الحسن والحسين وختنهما لسبعة أيام. رواه الطبراني في " المعجم الصغير " .
الثاني : عن ابن عباس قال : سبعة من السنة في الصبي يوم السابع : يسمى ويختن...الحديث رواه الطبراني في " الأوسط " .
*****
Senin, 05 Juli 2010
DOA PINDAH RUMAH
- فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنْتَ وَمَنْ مَعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَقُلْ رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ (المؤمنون : 28-29) .
Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim". Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat".
- Jangan kalah dengan Dasim (Syetan penggoda agar orang tidak mengucapkan salam ketika masuk rumahnya sendiri),
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (2 / 341)
841 - إذا ولج الرجل بيته فليقل : اللهم إني أسألك خير المولج و خير المخرج باسم الله ولجنا و باسم الله خرجنا و على الله ربنا توكلنا ثم يسلم على أهله .
تخريج السيوطي : (د طب ) عن أبي مالك الأشعري .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 839 في صحيح الجامع .
صحيح وضعيف سنن الترمذي - (7 / 426)
(سنن الترمذي)
3426- حدثنا سعيد بن يحيى بن سعيد الأموي حدثنا أبي حدثنا ابن جريج عن إسحق ابن عبد الله بن أبي طلحة عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قال يعني إذا خرج من بيته بسم الله توكلت على الله لا حول ولا قوة إلا بالله يقال له كفيت ووقيت وتنحى عنه الشيطان قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح غريب لا نعرفه إلا من هذا الوجه .
تحقيق الألباني :صحيح ، المشكاة ( 2443 / التحقيق الثاني ) ، التعليق الرغيب ( 2 / 264 ) ، الكلم الطيب ( 58 / 49 (
*****
Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim". Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat".
- Jangan kalah dengan Dasim (Syetan penggoda agar orang tidak mengucapkan salam ketika masuk rumahnya sendiri),
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (2 / 341)
841 - إذا ولج الرجل بيته فليقل : اللهم إني أسألك خير المولج و خير المخرج باسم الله ولجنا و باسم الله خرجنا و على الله ربنا توكلنا ثم يسلم على أهله .
تخريج السيوطي : (د طب ) عن أبي مالك الأشعري .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 839 في صحيح الجامع .
صحيح وضعيف سنن الترمذي - (7 / 426)
(سنن الترمذي)
3426- حدثنا سعيد بن يحيى بن سعيد الأموي حدثنا أبي حدثنا ابن جريج عن إسحق ابن عبد الله بن أبي طلحة عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قال يعني إذا خرج من بيته بسم الله توكلت على الله لا حول ولا قوة إلا بالله يقال له كفيت ووقيت وتنحى عنه الشيطان قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح غريب لا نعرفه إلا من هذا الوجه .
تحقيق الألباني :صحيح ، المشكاة ( 2443 / التحقيق الثاني ) ، التعليق الرغيب ( 2 / 264 ) ، الكلم الطيب ( 58 / 49 (
*****
ZAKAT DAN SEMANGAT MATERIALISME
Zakat adalah ibadah yang diwajibkan di dalam Islam. Zakat adalah rukun Islam, sama dengan syahadat, shalat, puasa dan haji. Seorang muslim yang telah memenuhi syarat-syarat mengeluarkan zakat lalu tidak menunaikannya, maka dia berdosa dan telah mulai merusak agama.
Orang enggan membayar zakat biasanya karena lupa atau yang lebih berbahaya adalah karena semangat materialismenya lebih kuat daripada semangat mahabbah kepada Allah, Rasulullah, Islam dan kaum muslimin, apalagi yang dhu’afa di antara mereka yang sangat membutuhkan bantuan dari harta zakat, infaq dan shadaqah. Apalagi yang termasuk kelompok faqir, yaitu orang yang masih diberi hidup oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala namun tidak diberi kekuatan untuk bekerja. Sehingga kehidupannya seratus peren tergantung kepada orang lain.
Kiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan seseorang sebagai seorang faqir hanya untuk menguji kaum muslimin yang kaya agar tergugah hatinya untuk beribadah dengan hartanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang wujudnya adalah mengeluarkan sebagian hartanya kepada lembaga amil dengan niat membantu orang faqir yang juga hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sesungguhnya, dengan membayar zakat seseorang tidak perlu melihat kwalitas agama orang yang bakal menerima zakat atau personil amil yang menangani zakatnya, dan juga tidak perlu merasa bahwa dia telah membuang hartanya yang telah ia dapatkan dengan susah-payah dan lezat rasanya itu sia-sia. Namun dengan melakukan ibadah harta sesungguhnya adalah mengabadikan harta itu sendiri di sisi Allah Subhahabu wa Ta’ala. Agar jiwa dan pikiran calon muzakki tenang dan yakin mari kita cermati firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surah An-Nahl : 96. Jadi yang penting adalah niatnya, bukan siapa yang bakal mengkonsumsinya atau siapa yang menanganinya. Mereka semua urusannya adalah dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
******
Orang enggan membayar zakat biasanya karena lupa atau yang lebih berbahaya adalah karena semangat materialismenya lebih kuat daripada semangat mahabbah kepada Allah, Rasulullah, Islam dan kaum muslimin, apalagi yang dhu’afa di antara mereka yang sangat membutuhkan bantuan dari harta zakat, infaq dan shadaqah. Apalagi yang termasuk kelompok faqir, yaitu orang yang masih diberi hidup oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala namun tidak diberi kekuatan untuk bekerja. Sehingga kehidupannya seratus peren tergantung kepada orang lain.
Kiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan seseorang sebagai seorang faqir hanya untuk menguji kaum muslimin yang kaya agar tergugah hatinya untuk beribadah dengan hartanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang wujudnya adalah mengeluarkan sebagian hartanya kepada lembaga amil dengan niat membantu orang faqir yang juga hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sesungguhnya, dengan membayar zakat seseorang tidak perlu melihat kwalitas agama orang yang bakal menerima zakat atau personil amil yang menangani zakatnya, dan juga tidak perlu merasa bahwa dia telah membuang hartanya yang telah ia dapatkan dengan susah-payah dan lezat rasanya itu sia-sia. Namun dengan melakukan ibadah harta sesungguhnya adalah mengabadikan harta itu sendiri di sisi Allah Subhahabu wa Ta’ala. Agar jiwa dan pikiran calon muzakki tenang dan yakin mari kita cermati firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surah An-Nahl : 96. Jadi yang penting adalah niatnya, bukan siapa yang bakal mengkonsumsinya atau siapa yang menanganinya. Mereka semua urusannya adalah dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
******
Jumat, 02 Juli 2010
TEORI DALAM KITAB 'KUNING' FATHUL MU'IN BEDA DENGAN PRAKTEKNYA DI MASYARAKAT
Saya telah membaca secara acak dan pilih-pilih judul kitab kuning (klasik) bidang fiqih yang berjudul "Fathul Mu'in". Saya berpikir bahwa harus ada orang yang membacakannya untuk masyarakat kaum muslimin dengan 'jujur' agar mereka mengamalkannya sesuai dengan hadits-haditsnya yang shahih.
Karena mungkin dibacakan dengan 'tidak jujur' maka banyak pengamalan ajaran Islam yang berbeda dengan apa yang dijelaskan di dalam kitab kuning tersebut. Sekedar contoh : Yasinan malam Jum'at, adzan Jum'at dua kali dan adzan shubuh.
Ingin tahu lebih banyak dan lebih jelas.....? Mari kita bedah kitab kuning yang sangat populer yang bertajuk "Fathul Mu'in" bersama-sama!!!!!!!!!!!!! OK ?
Karena mungkin dibacakan dengan 'tidak jujur' maka banyak pengamalan ajaran Islam yang berbeda dengan apa yang dijelaskan di dalam kitab kuning tersebut. Sekedar contoh : Yasinan malam Jum'at, adzan Jum'at dua kali dan adzan shubuh.
Ingin tahu lebih banyak dan lebih jelas.....? Mari kita bedah kitab kuning yang sangat populer yang bertajuk "Fathul Mu'in" bersama-sama!!!!!!!!!!!!! OK ?
SHALAT QASHAR ITU 10 HARI ?
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا (النساء : 101)
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar[343] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
[343] menurut pendapat Jumhur arti qashar di sini ialah: sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, yaitu di waktu bepergian dalam keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, yaitu di waktu dalam perjalanan dalam keadaan khauf. Dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar.
مشكاة المصابيح - (1 / 298)
1336 - [ 4 ] ( متفق عليه )
وعن أنس قال : خرجنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم من المدينة إلى مكة فكان يصلي ركعتين ركعتين حتى رجعنا إلى المدينة قيل له : أقمتم بمكة شيئا قال : " أقمنا بها عشرا "
شرح ابن بطال - (5 / 67)
56 - فيه: أَنَس، قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ النَّبِىُّ، - صلى الله عليه وسلم - ، مِنَ الْمَدِينَةِ إِلَى مَكَّةَ فَكَانَ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ، حَتَّى رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ، قُلْتُ: أَقَمْتُمْ بِمَكَّةَ شَيْئًا؟ قَالَ: « أَقَمْنَا بِهَا عَشْرًا » .
إنما أقام الرسول تسعة عشر يومًا يقصر، لأنه كان محاصرًا فى حصار الطائف أو حرب هوازن، فجعل ابن عباس هذه المدة حدًا بين القصر والإتمام، لقوله: « فنحن إذا سافرنا تسعة عشر يومًا قصرنا وإن زدنا أتممنا » .
قال المهلب: والفقهاء لا يتأولون هذا الحديث كما تأوله ابن عباس ويقولون: إنه كان - صلى الله عليه وسلم - فى هذه المدة التى ذكرها ابن عباس غير عازم على الاستقرار، لأنه كان ينتظر الفتح، ثم يرحل بعد ذلك، فظن ابن عباس أن التقصير لازم إلى تسعة عشر يومًا، ثم ما بعد ذلك حضر تتم فيه الصلاة، ولم يرع نيته فى ذلك.
وقد روى جابر بن عبد الله أن النبى - صلى الله عليه وسلم - أقام بتبوك عشرين ليلة يقصر الصلاة. ذكره عبد الرزاق. وروى ابن عيينة عن ابن أبى نجيح أنه سأل سالم بن عبد الله كيف كان ابن عمر يصنع؟ قال: إذا أجمع المكث أتم، وإذا قال: اليوم وغدًا قصر الصلاة، وإن مكث عشرين ليلة.
فتح الباري لابن حجر - (4 / 46)
1019 - حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ
خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْمَدِينَةِ إِلَى مَكَّةَ فَكَانَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ حَتَّى رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ قُلْتُ أَقَمْتُمْ بِمَكَّةَ شَيْئًا قَالَ أَقَمْنَا بِهَا عَشْرًا
قَوْله : ( فَكَانَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ )
فِي رِوَايَة الْبَيْهَقِيِّ مِنْ طَرِيق عَلِيّ بْن عَاصِم عَنْ يَحْيَى بْن أَبِي إِسْحَاق عَنْ أَنَس " إِلاَّ فِي الْمَغْرِب " .
قَوْله : ( أَقَمْنَا بِهَا عَشْرًا )
لَا يُعَارِض ذَلِكَ حَدِيث اِبْن عَبَّاس الْمَذْكُور ، لِأَنَّ حَدِيث اِبْن عَبَّاس كَانَ فِي فَتْح مَكَّة وَحَدِيث أَنَس فِي حَجَّة الْوَدَاع ، وَسَيَأْتِي بَعْد بَاب مِنْ حَدِيث اِبْن عَبَّاس " قَدِمَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابه لِصُبْحِ رَابِعَة " الْحَدِيث ، وَلَا شَكَّ أَنَّهُ خَرَجَ مِنْ مَكَّة صُبْح الرَّابِع عَشَر فَتَكُون مُدَّة الْإِقَامَة بِمَكَّة وَضَوَاحِيهَا عَشْرَة أَيَّام بِلَيَالِيِهَا كَمَا قَالَ أَنَس ، وَتَكُون مُدَّة إِقَامَته بِمَكَّة أَرْبَعَة أَيَّام سَوَاء لِأَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا فِي الْيَوْم الثَّامِن فَصَلَّى الظُّهْر بِمِنًى ، وَمِنْ ثَمَّ قَالَ الشَّافِعِيّ : إِنَّ الْمُسَافِر إِذَا أَقَامَ بِبَلْدَةٍ قَصَرَ أَرْبَعَة أَيَّام ، وَقَالَ أَحْمَد : إِحْدَى وَعِشْرِينَ صَلَاة . وَأَمَّا قَوْل اِبْن رَشِيد : أَرَادَ الْبُخَارِيّ أَنْ يُبَيِّن أَنَّ حَدِيث أَنَس دَاخِل فِي حَدِيث اِبْن عَبَّاس لِأَنَّ إِقَامَة عَشْر دَاخِل فِي إِقَامَة تِسْع عَشْرَة - فَأَشَارَ بِذَلِكَ إِلَى أَنَّ الْأَخْذ بِالزَّائِدِ مُتَعَيِّن - فَفِيهِ نَظَر لِأَنَّ ذَلِكَ إِنَّمَا يَجِيء عَلَى اِتِّحَاد الْقِصَّتَيْنِ ، وَالْحَقّ أَنَّهُمَا مُخْتَلِفَانِ ، فَالْمُدَّة الَّتِي فِي حَدِيث اِبْن عَبَّاس يَسُوغ الِاسْتِدْلَال بِهَا عَلَى مَنْ لَمْ يَنْوِ الْإِقَامَة بَلْ كَانَ مُتَرَدِّدًا مَتَى يَتَهَيَّأ لَهُ فَرَاغ حَاجَته يَرْحَل ، وَالْمُدَّة الَّتِي فِي حَدِيث اِبْن أَنَس يُسْتَدَلّ بِهَا عَلَى مَنْ نَوَى الْإِقَامَة لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَيَّام الْحَجّ كَانَ جَازِمًا بِالْإِقَامَةِ تِلْكَ الْمُدَّة ، وَوَجْه الدَّلَالَة . حَدِيث اِبْن عَبَّاس لَمَّا كَانَ الْأَصْل فِي الْمُقِيم الْإِتْمَام فَلَمَّا لَمْ يَجِئْ عَنْهُ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَقَامَ فِي حَال السَّفَر أَكْثَر مِنْ تِلْكَ الْمُدَّة جَعَلَهَا غَايَة لِلْقَصْرِ ، وَقَدْ اِخْتَلَفَ الْعُلَمَاء فِي ذَلِكَ عَلَى أَقْوَال كَثِيرَة كَمَا سَيَأْتِي ، وَفِيهِ أَنَّ الْإِقَامَة فِي أَثْنَاء السَّفَر تُسَمَّى إِقَامَة ، وَإِطْلَاق اِسْم الْبَلَد عَلَى مَا جَاوَرَهَا وَقَرُبَ مِنْهَا لِأَنَّ مِنًى وَعَرَفَة لَيْسَا مِنْ مَكَّة ، أَمَّا عَرَفَة فَلِأَنَّهَا خَارِج الْحَرَم فَلَيْسَتْ مِنْ مَكَّة قَطْعًا ، وَأَمَّا مِنًى فَفِيهَا اِحْتِمَال ، وَالظَّاهِر أَنَّهَا لَيْسَتْ مِنْ مَكَّة إِلَّا إِنْ قُلْنَا إِنَّ اِسْم مَكَّة يَشْمَل جَمِيع الْحَرَم ، قَالَ أَحْمَد بْن حَنْبَل : لَيْسَ لِحَدِيثِ أَنَس وَجْه إِلَّا أَنَّهُ حَسَبَ أَيَّام إِقَامَته صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّته مُنْذُ دَخَلَ مَكَّة إِلَى أَنْ خَرَجَ مِنْهَا لَا وَجْه لَهُ إِلَّا هَذَا . وَقَالَ الْمُحِبّ الطَّبَرِيُّ : أُطْلِقَ عَلَى ذَلِكَ إِقَامَة بِمَكَّة لِأَنَّ هَذِهِ الْمَوَاضِع مَوَاضِع النُّسُك وَهِيَ فِي حُكْم التَّابِع لِمَكَّة لِأَنَّهَا الْمَقْصُود بِالْأَصَالَةِ لَا يَتَّجِه سِوَى ذَلِكَ كَمَا قَالَ الْإِمَام أَحْمَد وَاَللَّه أَعْلَم . وَزَعَمَ الطَّحَاوِيُّ أَنَّ الشَّافِعِيّ لَمْ يَسْبِق إِلَى أَنَّ الْمُسَافِر يَصِير بِنِيَّةِ إِقَامَته أَرْبَعَة أَيَّام مُقِيمًا ، وَقَدْ قَالَ أَحْمَد نَحْو مَا قَالَ الشَّافِعِيّ ، وَهِيَ رِوَايَة عَنْ مَالِك .
*****
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar[343] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
[343] menurut pendapat Jumhur arti qashar di sini ialah: sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, yaitu di waktu bepergian dalam keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, yaitu di waktu dalam perjalanan dalam keadaan khauf. Dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar.
مشكاة المصابيح - (1 / 298)
1336 - [ 4 ] ( متفق عليه )
وعن أنس قال : خرجنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم من المدينة إلى مكة فكان يصلي ركعتين ركعتين حتى رجعنا إلى المدينة قيل له : أقمتم بمكة شيئا قال : " أقمنا بها عشرا "
شرح ابن بطال - (5 / 67)
56 - فيه: أَنَس، قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ النَّبِىُّ، - صلى الله عليه وسلم - ، مِنَ الْمَدِينَةِ إِلَى مَكَّةَ فَكَانَ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ، حَتَّى رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ، قُلْتُ: أَقَمْتُمْ بِمَكَّةَ شَيْئًا؟ قَالَ: « أَقَمْنَا بِهَا عَشْرًا » .
إنما أقام الرسول تسعة عشر يومًا يقصر، لأنه كان محاصرًا فى حصار الطائف أو حرب هوازن، فجعل ابن عباس هذه المدة حدًا بين القصر والإتمام، لقوله: « فنحن إذا سافرنا تسعة عشر يومًا قصرنا وإن زدنا أتممنا » .
قال المهلب: والفقهاء لا يتأولون هذا الحديث كما تأوله ابن عباس ويقولون: إنه كان - صلى الله عليه وسلم - فى هذه المدة التى ذكرها ابن عباس غير عازم على الاستقرار، لأنه كان ينتظر الفتح، ثم يرحل بعد ذلك، فظن ابن عباس أن التقصير لازم إلى تسعة عشر يومًا، ثم ما بعد ذلك حضر تتم فيه الصلاة، ولم يرع نيته فى ذلك.
وقد روى جابر بن عبد الله أن النبى - صلى الله عليه وسلم - أقام بتبوك عشرين ليلة يقصر الصلاة. ذكره عبد الرزاق. وروى ابن عيينة عن ابن أبى نجيح أنه سأل سالم بن عبد الله كيف كان ابن عمر يصنع؟ قال: إذا أجمع المكث أتم، وإذا قال: اليوم وغدًا قصر الصلاة، وإن مكث عشرين ليلة.
فتح الباري لابن حجر - (4 / 46)
1019 - حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ
خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْمَدِينَةِ إِلَى مَكَّةَ فَكَانَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ حَتَّى رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ قُلْتُ أَقَمْتُمْ بِمَكَّةَ شَيْئًا قَالَ أَقَمْنَا بِهَا عَشْرًا
قَوْله : ( فَكَانَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ )
فِي رِوَايَة الْبَيْهَقِيِّ مِنْ طَرِيق عَلِيّ بْن عَاصِم عَنْ يَحْيَى بْن أَبِي إِسْحَاق عَنْ أَنَس " إِلاَّ فِي الْمَغْرِب " .
قَوْله : ( أَقَمْنَا بِهَا عَشْرًا )
لَا يُعَارِض ذَلِكَ حَدِيث اِبْن عَبَّاس الْمَذْكُور ، لِأَنَّ حَدِيث اِبْن عَبَّاس كَانَ فِي فَتْح مَكَّة وَحَدِيث أَنَس فِي حَجَّة الْوَدَاع ، وَسَيَأْتِي بَعْد بَاب مِنْ حَدِيث اِبْن عَبَّاس " قَدِمَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابه لِصُبْحِ رَابِعَة " الْحَدِيث ، وَلَا شَكَّ أَنَّهُ خَرَجَ مِنْ مَكَّة صُبْح الرَّابِع عَشَر فَتَكُون مُدَّة الْإِقَامَة بِمَكَّة وَضَوَاحِيهَا عَشْرَة أَيَّام بِلَيَالِيِهَا كَمَا قَالَ أَنَس ، وَتَكُون مُدَّة إِقَامَته بِمَكَّة أَرْبَعَة أَيَّام سَوَاء لِأَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا فِي الْيَوْم الثَّامِن فَصَلَّى الظُّهْر بِمِنًى ، وَمِنْ ثَمَّ قَالَ الشَّافِعِيّ : إِنَّ الْمُسَافِر إِذَا أَقَامَ بِبَلْدَةٍ قَصَرَ أَرْبَعَة أَيَّام ، وَقَالَ أَحْمَد : إِحْدَى وَعِشْرِينَ صَلَاة . وَأَمَّا قَوْل اِبْن رَشِيد : أَرَادَ الْبُخَارِيّ أَنْ يُبَيِّن أَنَّ حَدِيث أَنَس دَاخِل فِي حَدِيث اِبْن عَبَّاس لِأَنَّ إِقَامَة عَشْر دَاخِل فِي إِقَامَة تِسْع عَشْرَة - فَأَشَارَ بِذَلِكَ إِلَى أَنَّ الْأَخْذ بِالزَّائِدِ مُتَعَيِّن - فَفِيهِ نَظَر لِأَنَّ ذَلِكَ إِنَّمَا يَجِيء عَلَى اِتِّحَاد الْقِصَّتَيْنِ ، وَالْحَقّ أَنَّهُمَا مُخْتَلِفَانِ ، فَالْمُدَّة الَّتِي فِي حَدِيث اِبْن عَبَّاس يَسُوغ الِاسْتِدْلَال بِهَا عَلَى مَنْ لَمْ يَنْوِ الْإِقَامَة بَلْ كَانَ مُتَرَدِّدًا مَتَى يَتَهَيَّأ لَهُ فَرَاغ حَاجَته يَرْحَل ، وَالْمُدَّة الَّتِي فِي حَدِيث اِبْن أَنَس يُسْتَدَلّ بِهَا عَلَى مَنْ نَوَى الْإِقَامَة لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَيَّام الْحَجّ كَانَ جَازِمًا بِالْإِقَامَةِ تِلْكَ الْمُدَّة ، وَوَجْه الدَّلَالَة . حَدِيث اِبْن عَبَّاس لَمَّا كَانَ الْأَصْل فِي الْمُقِيم الْإِتْمَام فَلَمَّا لَمْ يَجِئْ عَنْهُ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَقَامَ فِي حَال السَّفَر أَكْثَر مِنْ تِلْكَ الْمُدَّة جَعَلَهَا غَايَة لِلْقَصْرِ ، وَقَدْ اِخْتَلَفَ الْعُلَمَاء فِي ذَلِكَ عَلَى أَقْوَال كَثِيرَة كَمَا سَيَأْتِي ، وَفِيهِ أَنَّ الْإِقَامَة فِي أَثْنَاء السَّفَر تُسَمَّى إِقَامَة ، وَإِطْلَاق اِسْم الْبَلَد عَلَى مَا جَاوَرَهَا وَقَرُبَ مِنْهَا لِأَنَّ مِنًى وَعَرَفَة لَيْسَا مِنْ مَكَّة ، أَمَّا عَرَفَة فَلِأَنَّهَا خَارِج الْحَرَم فَلَيْسَتْ مِنْ مَكَّة قَطْعًا ، وَأَمَّا مِنًى فَفِيهَا اِحْتِمَال ، وَالظَّاهِر أَنَّهَا لَيْسَتْ مِنْ مَكَّة إِلَّا إِنْ قُلْنَا إِنَّ اِسْم مَكَّة يَشْمَل جَمِيع الْحَرَم ، قَالَ أَحْمَد بْن حَنْبَل : لَيْسَ لِحَدِيثِ أَنَس وَجْه إِلَّا أَنَّهُ حَسَبَ أَيَّام إِقَامَته صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّته مُنْذُ دَخَلَ مَكَّة إِلَى أَنْ خَرَجَ مِنْهَا لَا وَجْه لَهُ إِلَّا هَذَا . وَقَالَ الْمُحِبّ الطَّبَرِيُّ : أُطْلِقَ عَلَى ذَلِكَ إِقَامَة بِمَكَّة لِأَنَّ هَذِهِ الْمَوَاضِع مَوَاضِع النُّسُك وَهِيَ فِي حُكْم التَّابِع لِمَكَّة لِأَنَّهَا الْمَقْصُود بِالْأَصَالَةِ لَا يَتَّجِه سِوَى ذَلِكَ كَمَا قَالَ الْإِمَام أَحْمَد وَاَللَّه أَعْلَم . وَزَعَمَ الطَّحَاوِيُّ أَنَّ الشَّافِعِيّ لَمْ يَسْبِق إِلَى أَنَّ الْمُسَافِر يَصِير بِنِيَّةِ إِقَامَته أَرْبَعَة أَيَّام مُقِيمًا ، وَقَدْ قَالَ أَحْمَد نَحْو مَا قَالَ الشَّافِعِيّ ، وَهِيَ رِوَايَة عَنْ مَالِك .
*****
SEKITAR MASALAH BULAN RAJAB
1- Kedudukan bulan Rajab dalam Al Qur’an :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ . (التوبة : 36)
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
[640] maksud bulan haram adalah bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.
[641] maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
2- Puasa dan do’a di bulan Rajab :
السلسلة الصحيحة - مختصرة - (4 / 522)
1898 - ( حسن )
شعبان بين رجب ورمضان يغفل الناس عنه ترفع فيه أعمال العباد فأحب أن لا يرفع عملي إلا وأنا صائم ] . ( حسن )
صحيح وضعيف سنن ابن ماجة - (4 / 243)
( سنن ابن ماجة )
1743 حدثنا إبراهيم بن المنذر الحزامي حدثنا داود بن عطاء حدثني زيد بن عبد الحميد بن عبد الرحمن بن زيد بن الخطاب عن سليمان عن أبيه عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن صيام رجب .
تحقيق الألباني : ضعيف جدا ، الضعيفة ( 404 )
أداء ما وجب - (1 / 64)
( إسناده ضعيف )
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم : نهى عن صيام رجب كله [ 64 ]
صحيح وضعيف سنن أبي داود - (5 / 430)
( سنن أبي داود )
2430 حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا عيسى حدثنا عثمان يعني ابن حكيم قال سألت سعيد بن جبير عن صيام رجب فقال أخبرني ابن عباس أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يصوم حتى نقول لا يفطر ويفطر حتى نقول لا يصوم.
تحقيق الألباني : صحيح
مشكاة المصابيح - (1 / 306)
1369 - [ 16 ] (ضعيف)
وعن أنس قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل رجب قال : " اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان ". رواه البيهقي في الدعوات الكبير
3-
الإسراء والمعراج
اختلف العلماء في تعيين زمنه على أقوال شتى :
1 ـ فقيل : كان الإسراء في السنة التي أكرمه الله فيها بالنبوة، واختاره الطبرى .
2 ـ وقيل : كان بعد المبعث بخمس سنين، رجح ذلك النووى والقرطبى .
3 ـ وقيل : كان ليلة السابع والعشرين من شهر رجب سنة 10 من النبوة .
4 ـ وقيل : قبل الهجرة بستة عشر شهرًا، أي في رمضان سنة 12 من النبوة .
5 ـ وقيل : قبل الهجرة بسنة وشهرين، أي في المحرم سنة 13 من النبوة .
6 ـ وقيل : قبل الهجرة بسنة، أي في ربيع الأول سنة 13 من النبوة .
وَرُدَّتِ الأقوالُ الثلاثة الأول بأن خديجة رضي الله عنها توفيت في رمضان سنة عشر من النبوة، وكانت وفاتها قبل أن تفرض الصلوات الخمس . ولا خلاف أن فرض الصلوات الخمس كان ليلة الإسراء . أما الأقوال الثلاثة الباقية فلم أجد ما أرجح به واحدًا منها، غير أن سياق سورة الإسراء يدل على أن الإسراء متأخر جدًا . (الرحيق المختوم) .
4- Atirah = Rajabiah
مشكاة المصابيح - (1 / 332)
1478 - [ 2 ] ( ضعيف )
عن مخنف بن سليم قال : كنا وقوفا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم بعرفة فسمعته يقول : " يا أيها الناس إن على كل أهل بيت في كل عام أضحية وعتيرة هل تدرون ما العتيرة ؟ هي التي تسمونها الرجبية " . رواه الترمذي وأبو داود والنسائي وابن مامجه وقال الترمذي : هذا حديث غريب ضعيف الإسناد وقال أبو داود : والعتيرة منسوخة
أداء ما وجب - (1 / 38)
(صحيح)
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (لا فرع ولا عتيرة)
________
قلت : هذا صحيح ولكن ما هي حقيقة الفرع والعتيرة ؟
أما الأول : فهو أول النتاج كان ينتج لهم كانوا يذبحونهم لطواغيتهم والعتيرة ذبيحة في رجب كما جاء ذلك مفسرا في بعض طرق حديث أبي هريرة المذكور في الكتاب في (الصحيحين) و (المسند) فإذا ذبح المسلم ذبيحة أول النتاج لوجه الله تعالى أو ذبح في رجب كما يذبح في غيره دون أن يخصها به فلا مانع منه بل قد جاءت أحاديث تدل على ذلك من ذلك حديث عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن الفرع فقال : (حق . .) وسئل عن العتيرة ؟ فقال : (حق) وفي حديث آخر : (اذبحوا لله عز وجل في أي شهر كان) . والأول إسناده حسن والآخر صحيح على شرط الشيخين وهما من حديث أبي هريرة قد خرجتها في (إرواء الغليل)
(1166 - 1167)
وقال الحافظ في (تلخيص الحبير) (4 / 149) :
(وقد ورد الأمر بالعتيرة في أحاديث كثيرة وصحح ابن المنذر منها حديثا وساق البيهقي منها جملة والجمع بين هذا وبين حديث أبي هريرة أن المراد الوجوب أي لا فرع واجب ولا عتيرة واجبة قاله الشافعي ونص في رواية حرملة أنهما إن تيسر كل شهر كان حسنا) . [ 38 ]
*****
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ . (التوبة : 36)
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
[640] maksud bulan haram adalah bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.
[641] maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
2- Puasa dan do’a di bulan Rajab :
السلسلة الصحيحة - مختصرة - (4 / 522)
1898 - ( حسن )
شعبان بين رجب ورمضان يغفل الناس عنه ترفع فيه أعمال العباد فأحب أن لا يرفع عملي إلا وأنا صائم ] . ( حسن )
صحيح وضعيف سنن ابن ماجة - (4 / 243)
( سنن ابن ماجة )
1743 حدثنا إبراهيم بن المنذر الحزامي حدثنا داود بن عطاء حدثني زيد بن عبد الحميد بن عبد الرحمن بن زيد بن الخطاب عن سليمان عن أبيه عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن صيام رجب .
تحقيق الألباني : ضعيف جدا ، الضعيفة ( 404 )
أداء ما وجب - (1 / 64)
( إسناده ضعيف )
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم : نهى عن صيام رجب كله [ 64 ]
صحيح وضعيف سنن أبي داود - (5 / 430)
( سنن أبي داود )
2430 حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا عيسى حدثنا عثمان يعني ابن حكيم قال سألت سعيد بن جبير عن صيام رجب فقال أخبرني ابن عباس أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يصوم حتى نقول لا يفطر ويفطر حتى نقول لا يصوم.
تحقيق الألباني : صحيح
مشكاة المصابيح - (1 / 306)
1369 - [ 16 ] (ضعيف)
وعن أنس قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل رجب قال : " اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان ". رواه البيهقي في الدعوات الكبير
3-
الإسراء والمعراج
اختلف العلماء في تعيين زمنه على أقوال شتى :
1 ـ فقيل : كان الإسراء في السنة التي أكرمه الله فيها بالنبوة، واختاره الطبرى .
2 ـ وقيل : كان بعد المبعث بخمس سنين، رجح ذلك النووى والقرطبى .
3 ـ وقيل : كان ليلة السابع والعشرين من شهر رجب سنة 10 من النبوة .
4 ـ وقيل : قبل الهجرة بستة عشر شهرًا، أي في رمضان سنة 12 من النبوة .
5 ـ وقيل : قبل الهجرة بسنة وشهرين، أي في المحرم سنة 13 من النبوة .
6 ـ وقيل : قبل الهجرة بسنة، أي في ربيع الأول سنة 13 من النبوة .
وَرُدَّتِ الأقوالُ الثلاثة الأول بأن خديجة رضي الله عنها توفيت في رمضان سنة عشر من النبوة، وكانت وفاتها قبل أن تفرض الصلوات الخمس . ولا خلاف أن فرض الصلوات الخمس كان ليلة الإسراء . أما الأقوال الثلاثة الباقية فلم أجد ما أرجح به واحدًا منها، غير أن سياق سورة الإسراء يدل على أن الإسراء متأخر جدًا . (الرحيق المختوم) .
4- Atirah = Rajabiah
مشكاة المصابيح - (1 / 332)
1478 - [ 2 ] ( ضعيف )
عن مخنف بن سليم قال : كنا وقوفا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم بعرفة فسمعته يقول : " يا أيها الناس إن على كل أهل بيت في كل عام أضحية وعتيرة هل تدرون ما العتيرة ؟ هي التي تسمونها الرجبية " . رواه الترمذي وأبو داود والنسائي وابن مامجه وقال الترمذي : هذا حديث غريب ضعيف الإسناد وقال أبو داود : والعتيرة منسوخة
أداء ما وجب - (1 / 38)
(صحيح)
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (لا فرع ولا عتيرة)
________
قلت : هذا صحيح ولكن ما هي حقيقة الفرع والعتيرة ؟
أما الأول : فهو أول النتاج كان ينتج لهم كانوا يذبحونهم لطواغيتهم والعتيرة ذبيحة في رجب كما جاء ذلك مفسرا في بعض طرق حديث أبي هريرة المذكور في الكتاب في (الصحيحين) و (المسند) فإذا ذبح المسلم ذبيحة أول النتاج لوجه الله تعالى أو ذبح في رجب كما يذبح في غيره دون أن يخصها به فلا مانع منه بل قد جاءت أحاديث تدل على ذلك من ذلك حديث عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن الفرع فقال : (حق . .) وسئل عن العتيرة ؟ فقال : (حق) وفي حديث آخر : (اذبحوا لله عز وجل في أي شهر كان) . والأول إسناده حسن والآخر صحيح على شرط الشيخين وهما من حديث أبي هريرة قد خرجتها في (إرواء الغليل)
(1166 - 1167)
وقال الحافظ في (تلخيص الحبير) (4 / 149) :
(وقد ورد الأمر بالعتيرة في أحاديث كثيرة وصحح ابن المنذر منها حديثا وساق البيهقي منها جملة والجمع بين هذا وبين حديث أبي هريرة أن المراد الوجوب أي لا فرع واجب ولا عتيرة واجبة قاله الشافعي ونص في رواية حرملة أنهما إن تيسر كل شهر كان حسنا) . [ 38 ]
*****
Rabu, 05 Mei 2010
CIRI-CIRI ORANG-ORANG TAQWA
LOGIKA CIRI-CIRI المتقون DI AWAL AL BAQARAH
(An-Nuur Sariasih 7 Mei 2010)
(An-Nuur Sariasih 7 Mei 2010)
1. Hidup ini hanya bagaimana bahagia di dunia dan di akhirat.
2. Caranya : Menjadikan diri golongan orang-orang taqwa.
3. Dengan ‘taqwa’ akan raih ‘falah’ = bahagia di dunia dan di akhirat.
4. Ciri-ciri orang taqwa :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (البقرة : 5)
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang (1) beriman[13] kepada yang ghaib[14], (2) yang mendirikan shalat[15], dan (3) menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4. Dan mereka yang (4) beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan (5) kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka (6) yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18].
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[19].
[12] Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak cukup diartikan dengan ‘takut’ saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat, syetan, jin dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadah yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusyu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
[17] Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada para rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
[18] Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. Akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
[19] المفلحون ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.
KESIMPULAN :
1. Apapun yang dilakukan seorang muslim harus berkaitan dengan orientasi eksistensinya : kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Setiap melakukan kegiatan apapun seorang muslim harus selalu mengecek apakah yang dia lakukan berkaitan dengan orientasi eksistensinya atau tidak.
3. Setiap melakukan kegiatan apapun seorang muslim harus berniat beribadah.
4. Setiap muslim harus perbanyak aktifitas yang mendukung upaya meraih bahagian di dunia dan di akhirat.
*****
Kamis, 04 Maret 2010
ANEKDOT MAULID
1. Kenapa Nabi banyak diperingati lahirnya, sedangkan kyai banyak diperingati matinya ?
2. Mana yang lebih baik, 'madani' (= maju dalam arti luas dan agamis) atau 'madani' (bahasa jawa = tasyabbuh / menyerupai orang kafir dan pembangkang kepada Nabi (Musa AS khususnya) ?
3. Islam rahmatan lil'alamien koq identik dengan petasan yang banyak dan mahal menurut tindakan sebagian umat Islam ?
2. Mana yang lebih baik, 'madani' (= maju dalam arti luas dan agamis) atau 'madani' (bahasa jawa = tasyabbuh / menyerupai orang kafir dan pembangkang kepada Nabi (Musa AS khususnya) ?
3. Islam rahmatan lil'alamien koq identik dengan petasan yang banyak dan mahal menurut tindakan sebagian umat Islam ?
*****
MEREKA MAUNYA MAULUD ATAU MAULID ?
Peringatan kelahiran Nabi SAW di beberapa daerah sungguh semarak. Apa tujuannya ? Meningkatkan keimanan umat Islam ? Senang-senang ? Ekonomi dan materialisme ? Pembodohan umat Islam ? Pengembangan budaya ?
Semua pertanyaan di atas bisa diketahui jawabannya, apakah sejalan dengan Islam agtau tidak. Jjawabannya tentu harus berdasarkan Islam itu sendiri, tidak boleh berdasarkan hawa-nafsu, kesenangan, "enaknya", "baiknya" dan lain-lain. Dengan demikian maka akan terlihat Islam yang sesungguhnya, sebagaimana yang dimaksud oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Bukan justeru muncul Islam yang kedaerahan, sehingga Islam relevan untuk satu daerah dan tidak demikian untuk daerah lain. Sehingga Islam kehilangan 'syumuliah'nya dan yang akan terjadi di antara semua orang yang mengaku muslim adalah saling menyalahkan. Muncullah perpecahan. Siapa yang untung ? Musuh-musuh Islamlah yang pasti bakal menangguk keuntungan besar. Oleh sebab itu kaum muslimin jangan menjadi musuh Islam di dalam selimut atau menimbulkan permusuhan di kalangan umat Islam.
Apalagi kalau yang berbuat demikian orang yang dianggap 'kyai' oleh masyarakat, padahal dia bukan seorang ulama. Jika demikian yang terjadi, maka masyarakat akan sangat mudah terpengaruh karena mengikuti orang yang dia anggap memiliki 'kafaah' keIslaman yang mumpuni.
'Kurang kafaah' itu masih sering terlihat, seperti masih adanya spanduk yang bertuliskan tulisan yang sesungguhnya 'lucu'. Misalnya, 'Gebyar maulud.....'. 'Maulud' menurut 'sighah'nya adalah 'ism maf'ul' yang artinya 'yang dilahirkan' atau 'bayi'. Karena demikian, maka 'gebyar maulud' adalah 'gebyar bayi', lalu apa yang terkesan dengan ungkapan yang seperti itu maknanya ? Jelas, orang yang mengerti bahasa Arab terhibur dengan munculnya rasa geli ketika membacanya.
Jadi, yang sesuai dengan yang mereka maksud apa ? Mungkin 'maulid', yang sighahnya 'ism zaman' yang artinya 'waktu kelahiran'. Jika ini yang dimaksud maka 'maulid' adalah hari ulang tahun. Pertanyaannya, budaya dari mana perayaan ulang tahun itu ? Kaum muslimin suka menirunya apakah untuk dakwah dengan menghalalkan cara seperti itu ? Bolehkah menghalalkan segala cara untuk suatu kebaikan ? Lalu Out-put dakwah dengan media seperti itu apa ? Benarkan juumlah jamaah shalat shubuh di masjid-masjid karenanya menjadi meningkat ? Atau tetap segitu saja ? Embuh.......
Pada perayaan 'maulid/maulud' lebih dominan senang-senang. Padahal bukankah pada hari yang sama, tanggal yang sama, bulan yang sama, bahkan mungkin pada jam yang sama dengan maulid/maulud itu Nabi SAW juga wafat ? Bukankah Nabi SAW dilahirkan di dunia untuk diteladani ? Lalu di sekitar kelahiran Nabi SAW apa yang harus diteladani ? Bukankan di sekitar saat beliau akan wafat justru banyak hal yang harus kaum muslimin teladani ?
Malah justeru ketika peringatan maulid / maulud dilaksanakan yang terjadi adalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan As-Sunnah, pemborosan, mengikuti kaum Nabi Musa AS ketika mereka mengarak patung anak sapi yang mereka buat dari emas dan mereka sembah dipimpin oleh Samiry, jual-beli barang haram, dan mengutamakan berhutang untuk yang hal yang hanya menyenangkan.
Mari, renungkan tulisan ini. Baca pula dalil-dalil pada artikel sebelumnya dengan jernih, dengan kesadaran bahwa orang Islam itu mengikuti Al Qur'an dan As-Sunnah atau boleh meninggalkan sebagian dari keduanya. Jangan apriori karena Islam bukan untuk landasan melahirkan hal-hal yang menyenangkan secara materi atau melegalisasi sesuatu kreasi. Islam adalah 'rel' kehidupan setiap muslim. Tidak mengikuti 'rel', maka pasti akan terguling, mengikuti 'rel' sampai tujuan yang disediakan oleh Allah SWT.
Wallahu a'lam bish shawab.
NABI LAHIR UNTUK DITELADANI BUKAN UNTUK DISLAMETI
A. BELIAU DIUTUS UNTUK DITELADANI
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا (الأحزاب : 21) .
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab : 21).
B. CARA MEMULIAKAN BELIAU DENGAN MENGAMALKAN SABDANYA YANG SHAHIH BERIKUT :
مشكاة المصابيح - (1 / 44)
203 - [ 6 ] ( صحيح )
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة أشياء : صدقة جارية أوعلم ينتفع به أوولد صالح يدعو له . رواه مسلم .
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (6 / 444)
2497 - إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول : أنى لي هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك .
تخريج السيوطى : ( حم هـ هق ) عن أبي هريرة .
تحقيق الألبانى : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1617 في صحيح الجامع .
C. MENELADANI BELIAU DALAM SEGALA ASPEK YANG DIPERBOLEHKAN
· Suri teladan di bidang ibadah :
1) Jika malas shalat tahajjud, beliau melakukannya dengan duduk.
2) Beliau melengkapi shalat zhuhur 2 rakaat menjadi 4 rakaat setelah diingatkan.
3) Beliau dan rombongan menjalankan shalat shubuh sebagaimana biasa setelah kesiangan sepulang dari peperangan.
· Suri teladan di bidang rumahtangga :
1) Tidak menimpali ketika diomeli oleh salah seorang istrinya dan bahkan menjauhi beliau selama sehari semalam.
2) Beliau bersikap arif ketika Aisyah ra cemburu kepada Saodah ra dan menceprot muka Saodah ra dengan sop yang ia berikan.
· Suri teladan di bidang fisik :
1) Beliau mengalahkan pegulat terkuat ketika itu, Rukanah.
2) Dalam haji wada’ beliau menyembelih sendiri 63 ekor binatang hadyunya dari 100 ekor yang beliau siapkan.
· Suri teladan sebagai manusia biasa :
1) Beliau lupa ketika menjadi imam shalat shubuh padahal belum mandi junub.
2) Suka bergurau yang tidak menjatuhkan harga diri dan kemuliaannya.
3) Mempunyai hobi makan daging bagian lengan kambing.
· Suri teladan dalam kepemimpinan :
1) Selalu bermusyawarah dengan para sahabat, contoh ketika menentukan strategi perang Uhud (demokratis).
2) Beliau juga pernah menandingkan gulat antara Samurah bin Jundab (pemuda kuat fisik) dan Rafi’ bin Khudaij (pemuda ahli memanah/sniper).
3) Beliau juga memberikan pedang kepada Abu Dujanah bin Sammak bin Khirasyah dan menyatakan boleh berjalan secara congkak demi menjatuhkan mental musuh.
· Suri teladan dalam kesabaran :
1) Tidak marah diludahi, dilempari batu dan ditimpa plasenta binatang ketika sedang sujud di dekat Ka’bah.
2) Sabar berdakwah kepada pamannya yang menjelang ajalnya (tidak masuk Islam).
3) Sabar berdakwah kepada budaknya yang bergama Yahudi ketika menjelang ajalnya (masuk Islam).
· Suri teladan dalam bekerja :
1) Jujur dan amanah, sekalipun ketika menjalankan modal orang lain sebelum jadi nabi.
2) Sempurna, tekun, mandiri :
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (7 / 208)
2761 - إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه .
تخريج السيوطي : ( هب ) عن عائشة .
تحقيق الألباني : ( حسن ) انظر حديث رقم : 1880 في صحيح الجامع .
صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 204)
837 - ( صحيح )
وعن المقدام بن معد يكرب رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم : ما أكل أحد طعاما خيرا من أن يأكل من عمل يده وإن نبى الله داود عليه السلام كان يأكل من عمل يده . رواه البخارى .
صحيح وضعيف سنن ابن ماجة - (9 / 199)
( سنن ابن ماجة )
4199 حدثنا عثمان بن إسمعيل بن عمران الدمشقي حدثنا الوليد بن مسلم حدثنا عبد الرحمن بن يزيد بن جابر حدثنى أبو عبد رب قال : سمعت معاوية بن أبى سفيان يقول : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إنما الأعمال كالوعاء إذا طاب أسفله طاب أعلاه وإذا فسد أسفله فسد أعلاه .
تحقيق الألباني : صحيح ، الصحيحة ( 1734 )
D. YANG TIDAK BOLEH DITELADANI DARI BELIAU :
1) Menghimpun lebih dari 4 orang istri :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَاجَكَ اللاَّتِي آتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّا أَفَاءَ اللهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّاتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَالاَتِكَ اللاَّتِى هَاجَرْنَ مَعَكَ وَامْرَأَةً مُؤْمِنَةً إِنْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَنْ يَسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَكَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِي أَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ لِكَيْلاَ يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا (الأحزاب : 50)
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2) Puasa wishal.
مشكاة المصابيح - (1 / 448)
1986 - [ 5 ] ( متفق عليه )
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الوصال في الصوم . فقال له رجل : إنك تواصل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : وأيكم مثلى ، إنى أبيت يطعمنى ربى ويسقينى .
E. YANG ANEH SEKITAR PERINGATAN MAULID :
1) Adanya sepanduk bertuliskan “Gebyar maulud….”. (Maulid 2010 kota Serang).
2) Dominan senang-senang, padahal pada saat yang sama beliau wafat.
3) Mubadzdzir makanan dan harta (petasan).
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (الإسراء : 27)
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya”.
4) Kenapa Nabi diperingati wafatnya sedangkan Kyai diperingati meninggalnya ?
5) Arak-arakannya seperti pengikut Nabi Musa AS,
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (23 / 94) وغيره .
11094 - من تشبه بقوم فهو منهم .
تخريج السيوطي : ( د ) عن ابن عمر ( طس ) عن حذيفة .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6149 في صحيح الجامع .
6) Pembuatan dan penjualan patung yang haram hukumnya.
مختصر إرواء الغليل - (1 / 252)
1290 - ( صحيح )
حديث جابر أنه سمع النبي صلى اله عليه وسلم يقول : إن الله حرم بيع الخمر والميتة والخنزير والأصنام …. (الحديث رواه الجماعة) .
7) Perhatian kepadanya melebihi perhatian kepada yang wajib, sampai utang demi pestanya.
*****
Disempurnakan Jum’at 05 Maret 2010
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا (الأحزاب : 21) .
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab : 21).
B. CARA MEMULIAKAN BELIAU DENGAN MENGAMALKAN SABDANYA YANG SHAHIH BERIKUT :
مشكاة المصابيح - (1 / 44)
203 - [ 6 ] ( صحيح )
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة أشياء : صدقة جارية أوعلم ينتفع به أوولد صالح يدعو له . رواه مسلم .
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (6 / 444)
2497 - إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول : أنى لي هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك .
تخريج السيوطى : ( حم هـ هق ) عن أبي هريرة .
تحقيق الألبانى : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1617 في صحيح الجامع .
C. MENELADANI BELIAU DALAM SEGALA ASPEK YANG DIPERBOLEHKAN
· Suri teladan di bidang ibadah :
1) Jika malas shalat tahajjud, beliau melakukannya dengan duduk.
2) Beliau melengkapi shalat zhuhur 2 rakaat menjadi 4 rakaat setelah diingatkan.
3) Beliau dan rombongan menjalankan shalat shubuh sebagaimana biasa setelah kesiangan sepulang dari peperangan.
· Suri teladan di bidang rumahtangga :
1) Tidak menimpali ketika diomeli oleh salah seorang istrinya dan bahkan menjauhi beliau selama sehari semalam.
2) Beliau bersikap arif ketika Aisyah ra cemburu kepada Saodah ra dan menceprot muka Saodah ra dengan sop yang ia berikan.
· Suri teladan di bidang fisik :
1) Beliau mengalahkan pegulat terkuat ketika itu, Rukanah.
2) Dalam haji wada’ beliau menyembelih sendiri 63 ekor binatang hadyunya dari 100 ekor yang beliau siapkan.
· Suri teladan sebagai manusia biasa :
1) Beliau lupa ketika menjadi imam shalat shubuh padahal belum mandi junub.
2) Suka bergurau yang tidak menjatuhkan harga diri dan kemuliaannya.
3) Mempunyai hobi makan daging bagian lengan kambing.
· Suri teladan dalam kepemimpinan :
1) Selalu bermusyawarah dengan para sahabat, contoh ketika menentukan strategi perang Uhud (demokratis).
2) Beliau juga pernah menandingkan gulat antara Samurah bin Jundab (pemuda kuat fisik) dan Rafi’ bin Khudaij (pemuda ahli memanah/sniper).
3) Beliau juga memberikan pedang kepada Abu Dujanah bin Sammak bin Khirasyah dan menyatakan boleh berjalan secara congkak demi menjatuhkan mental musuh.
· Suri teladan dalam kesabaran :
1) Tidak marah diludahi, dilempari batu dan ditimpa plasenta binatang ketika sedang sujud di dekat Ka’bah.
2) Sabar berdakwah kepada pamannya yang menjelang ajalnya (tidak masuk Islam).
3) Sabar berdakwah kepada budaknya yang bergama Yahudi ketika menjelang ajalnya (masuk Islam).
· Suri teladan dalam bekerja :
1) Jujur dan amanah, sekalipun ketika menjalankan modal orang lain sebelum jadi nabi.
2) Sempurna, tekun, mandiri :
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (7 / 208)
2761 - إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه .
تخريج السيوطي : ( هب ) عن عائشة .
تحقيق الألباني : ( حسن ) انظر حديث رقم : 1880 في صحيح الجامع .
صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 204)
837 - ( صحيح )
وعن المقدام بن معد يكرب رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم : ما أكل أحد طعاما خيرا من أن يأكل من عمل يده وإن نبى الله داود عليه السلام كان يأكل من عمل يده . رواه البخارى .
صحيح وضعيف سنن ابن ماجة - (9 / 199)
( سنن ابن ماجة )
4199 حدثنا عثمان بن إسمعيل بن عمران الدمشقي حدثنا الوليد بن مسلم حدثنا عبد الرحمن بن يزيد بن جابر حدثنى أبو عبد رب قال : سمعت معاوية بن أبى سفيان يقول : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إنما الأعمال كالوعاء إذا طاب أسفله طاب أعلاه وإذا فسد أسفله فسد أعلاه .
تحقيق الألباني : صحيح ، الصحيحة ( 1734 )
D. YANG TIDAK BOLEH DITELADANI DARI BELIAU :
1) Menghimpun lebih dari 4 orang istri :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَاجَكَ اللاَّتِي آتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّا أَفَاءَ اللهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّاتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَالاَتِكَ اللاَّتِى هَاجَرْنَ مَعَكَ وَامْرَأَةً مُؤْمِنَةً إِنْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَنْ يَسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَكَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِي أَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ لِكَيْلاَ يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا (الأحزاب : 50)
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2) Puasa wishal.
مشكاة المصابيح - (1 / 448)
1986 - [ 5 ] ( متفق عليه )
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الوصال في الصوم . فقال له رجل : إنك تواصل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : وأيكم مثلى ، إنى أبيت يطعمنى ربى ويسقينى .
E. YANG ANEH SEKITAR PERINGATAN MAULID :
1) Adanya sepanduk bertuliskan “Gebyar maulud….”. (Maulid 2010 kota Serang).
2) Dominan senang-senang, padahal pada saat yang sama beliau wafat.
3) Mubadzdzir makanan dan harta (petasan).
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (الإسراء : 27)
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya”.
4) Kenapa Nabi diperingati wafatnya sedangkan Kyai diperingati meninggalnya ?
5) Arak-arakannya seperti pengikut Nabi Musa AS,
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (23 / 94) وغيره .
11094 - من تشبه بقوم فهو منهم .
تخريج السيوطي : ( د ) عن ابن عمر ( طس ) عن حذيفة .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6149 في صحيح الجامع .
6) Pembuatan dan penjualan patung yang haram hukumnya.
مختصر إرواء الغليل - (1 / 252)
1290 - ( صحيح )
حديث جابر أنه سمع النبي صلى اله عليه وسلم يقول : إن الله حرم بيع الخمر والميتة والخنزير والأصنام …. (الحديث رواه الجماعة) .
7) Perhatian kepadanya melebihi perhatian kepada yang wajib, sampai utang demi pestanya.
*****
Disempurnakan Jum’at 05 Maret 2010
Kamis, 14 Januari 2010
DIDIK ANAK DG PENDIDIKAN ISLAM
SURGA YANG DISIAPKAN OLEH ALLAH
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (16 / 403)
7756 - قال الله تعالى : أعددت لعبادي الصالحين ما لا عين رأت و لا أذن سمعت و لا خطر على قلب بشر . رواه البخارى ومسلم .
تخريج السيوطي : ( حم ق ن هـ ) عن أبي هريرة .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) .
“Aku telah siapkan untuk para hamba-Ku yang shalih apa-apa yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengat telinga dan tidak pernah terbayang dalam hati semua manusia”.
PENJELASAN “SURGA” MENURUT IBNU ABBAS
لَيْسَ فِى الدُّنْيَا شَئٌ مِمَّا فِى الْجَنَّةِ إِلاَّ اْلأَسْمَاءَ فَقَطْ
“Tidak ada di dunia ini sesuatu yang ada di surga selain hanya sekedar nama saja” 2).
2) Ditakhrij oleh Ath-Thabari di dalam tafsirnya (untuk ayat : 25 surat Al-Baqarah), Ibnu Abi Hatim di dalam tafsirnya untuk ayat yang sama dan Abu Na’im di dalam Shifat Al-Jannah (124).
SURGA ITU SANGAT DEKAT
3/445- وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ رَوَاهُ الْبُخَارِى .
"3/445- Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu ia berkata, 'Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Surga itu sangat dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, sedangkan neraka demikian pula'". (HR. Al-Bukhari).
KELUARGA SALIH BERKUMPUL DI DALAM SURGA
والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين . (الطور: 21)
Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (الرعد : 23)
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
TETAPI :
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ (البقرة : 124)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[87] Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku"[88]. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
BOBOT ISTIGHFAR SEORANG ANAK BAGI ORANGTUANYA
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (6 / 444)
2497 - إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول : أنَّى لي هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك .
تخريج السيوطي عن أبي هريرة .
تحقيق الألباني (صحيح).
“Sungguh seseorang ditinggikan derajatnya di dalam surga, sehingga dia berkata, “Lho kenapa aku jadi (lebih dimuliakan) begini ?”. Maka dikatakan kepadanya, “Ini (terjadi karena istighfar anakmu untukmu”.
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (16 / 403)
7756 - قال الله تعالى : أعددت لعبادي الصالحين ما لا عين رأت و لا أذن سمعت و لا خطر على قلب بشر . رواه البخارى ومسلم .
تخريج السيوطي : ( حم ق ن هـ ) عن أبي هريرة .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) .
“Aku telah siapkan untuk para hamba-Ku yang shalih apa-apa yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengat telinga dan tidak pernah terbayang dalam hati semua manusia”.
PENJELASAN “SURGA” MENURUT IBNU ABBAS
لَيْسَ فِى الدُّنْيَا شَئٌ مِمَّا فِى الْجَنَّةِ إِلاَّ اْلأَسْمَاءَ فَقَطْ
“Tidak ada di dunia ini sesuatu yang ada di surga selain hanya sekedar nama saja” 2).
2) Ditakhrij oleh Ath-Thabari di dalam tafsirnya (untuk ayat : 25 surat Al-Baqarah), Ibnu Abi Hatim di dalam tafsirnya untuk ayat yang sama dan Abu Na’im di dalam Shifat Al-Jannah (124).
SURGA ITU SANGAT DEKAT
3/445- وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ رَوَاهُ الْبُخَارِى .
"3/445- Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu ia berkata, 'Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Surga itu sangat dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, sedangkan neraka demikian pula'". (HR. Al-Bukhari).
KELUARGA SALIH BERKUMPUL DI DALAM SURGA
والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين . (الطور: 21)
Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (الرعد : 23)
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
TETAPI :
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ (البقرة : 124)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[87] Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku"[88]. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
BOBOT ISTIGHFAR SEORANG ANAK BAGI ORANGTUANYA
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (6 / 444)
2497 - إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول : أنَّى لي هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك .
تخريج السيوطي عن أبي هريرة .
تحقيق الألباني (صحيح).
“Sungguh seseorang ditinggikan derajatnya di dalam surga, sehingga dia berkata, “Lho kenapa aku jadi (lebih dimuliakan) begini ?”. Maka dikatakan kepadanya, “Ini (terjadi karena istighfar anakmu untukmu”.
*****
Rabu, 06 Januari 2010
BUKU TERJEMAHANKU YG TERBARU
KUMPULAN KULTUM SETAHUN
Jilid 1 dan 2.
Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub.
(hrd-cv) 852 dan 852 halaman.
Rp. 114.000,- dan Rp. 124.000,-
Kuliah Tujuh Menit, yang sering disingkat Kultum terangkum komplit dalam buku ini. Bulan-bulan dan bahkan hari-hari dalam setahun menurut penanggalan Hijriah, tersusun apik dalam materi kultum yang dibutuhkan umat untuk mendalam segala hal berkenaan dengan agamanya.
SIKAP AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH TERHADAP AHLI BID’AH & PENGIKUT HAWA NAFSU
Jilid 1 & 2
Dr. Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili
(bs-hrd.cv), 324 dan 324 halaman.
Rp. 83.000,- dan Rp. 74.000,-
Bagaimanakah sikap Ahlussunnah wal Jama’ah dari tindakanpengafiran, pemfasikkan, laknat, dan penerimaan amal ahli bid’ah di sisi Allah serta ketentuan tobat mereka ? Bagaimanakah sikap Ahlussunnah wal Jama’ah terhadap hukum shalat di belakang ahli bid’ah ?
Sedangkan pada jilid dua ini terdapat dua bab tentang sikap Ahlussunnah wal Jama’ah terhadap para pelaku bid’ah, di antaranya : Bagaimana sikap Ahlussunnah wal Jama’ah dalam membenci, menceritakan keburukan, mengucapkan salam, duduk bersama, tidak menghormati, berdebat, dan menghukum para pelaku bid’ah?
SYARAH ADAB BERJALAN MENUJU SHALAT
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Penysarah: Syaikh Sulaiman bin ‘Ajlan bin Ibrahim Al-Ajlan(hrd.cv), 680 halaman.
Rp. 120.000,-
Kitab Adab Berjalan Menuju Shalat ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan disyarah dengan baik oleh Syaikh Sulaiman bin ‘Ajlan bin Ibrahim Al-Ajlan. Di dalamnya terhimpun dalil-dalil yang disertai takhrij dan penjelasannya, serta pendapat para ulama berkenaan dengan keshahihan dan kelemahannya.
KISAH KISAH GAIB DALAM HADITS SHAHIH
Ustadz Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
(hrd.cv), 460 hal.
Rp. 84.000,-
Buku Kisah-Kisah Gaib dalam Hadits Shahih yang dikarang oleh Ustadz Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar ini secara komprehensif mencakup kisah yang terbanyak diberitakan kepada kita oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang berita-berita orang-orang terdahulu dari kalangan para nabi, para rasul, orang-orang shalih, dan orang-orang jahat.
Jilid 1 dan 2.
Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub.
(hrd-cv) 852 dan 852 halaman.
Rp. 114.000,- dan Rp. 124.000,-
Kuliah Tujuh Menit, yang sering disingkat Kultum terangkum komplit dalam buku ini. Bulan-bulan dan bahkan hari-hari dalam setahun menurut penanggalan Hijriah, tersusun apik dalam materi kultum yang dibutuhkan umat untuk mendalam segala hal berkenaan dengan agamanya.
SIKAP AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH TERHADAP AHLI BID’AH & PENGIKUT HAWA NAFSU
Jilid 1 & 2
Dr. Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili
(bs-hrd.cv), 324 dan 324 halaman.
Rp. 83.000,- dan Rp. 74.000,-
Bagaimanakah sikap Ahlussunnah wal Jama’ah dari tindakanpengafiran, pemfasikkan, laknat, dan penerimaan amal ahli bid’ah di sisi Allah serta ketentuan tobat mereka ? Bagaimanakah sikap Ahlussunnah wal Jama’ah terhadap hukum shalat di belakang ahli bid’ah ?
Sedangkan pada jilid dua ini terdapat dua bab tentang sikap Ahlussunnah wal Jama’ah terhadap para pelaku bid’ah, di antaranya : Bagaimana sikap Ahlussunnah wal Jama’ah dalam membenci, menceritakan keburukan, mengucapkan salam, duduk bersama, tidak menghormati, berdebat, dan menghukum para pelaku bid’ah?
SYARAH ADAB BERJALAN MENUJU SHALAT
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Penysarah: Syaikh Sulaiman bin ‘Ajlan bin Ibrahim Al-Ajlan(hrd.cv), 680 halaman.
Rp. 120.000,-
Kitab Adab Berjalan Menuju Shalat ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan disyarah dengan baik oleh Syaikh Sulaiman bin ‘Ajlan bin Ibrahim Al-Ajlan. Di dalamnya terhimpun dalil-dalil yang disertai takhrij dan penjelasannya, serta pendapat para ulama berkenaan dengan keshahihan dan kelemahannya.
KISAH KISAH GAIB DALAM HADITS SHAHIH
Ustadz Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
(hrd.cv), 460 hal.
Rp. 84.000,-
Buku Kisah-Kisah Gaib dalam Hadits Shahih yang dikarang oleh Ustadz Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar ini secara komprehensif mencakup kisah yang terbanyak diberitakan kepada kita oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang berita-berita orang-orang terdahulu dari kalangan para nabi, para rasul, orang-orang shalih, dan orang-orang jahat.
******
BUKU TERJEMAHANKU YG BEST SELLER
SYARAH KITAB TAUHIDJilid 1
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin606 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 80.000,-
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-namapatung berhala yang disembah orang -orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.
SYARAH KITAB TAUHIDJilid 2
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin762 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 101.000,-
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semuaorang tahu, itu adalah nama-namapatung berhala yang disembah orang -orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiapsumpah yang mereka ucapkan.
RINGKASAN FIKIH LENGKAP
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan1244 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 150.000,-
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan binAbdullah Al Fauzan addalah salahseorang anggota Badan Ulama Besar(Hai’ah Kibar Al ‘Ulama), anggota Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-BuhutsAl-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (Lembaga TetapPengkajian Ilmiah dan PenggodokanFatwa) Saudi Arabia, serta imam
SYARAH RIYADHUS SHALIHINJilid 2
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin1248 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 162.000,-
Imam An-Nawawi Rahimahullahmengarang sebuah kitab yang sangatbagus dan bermanfaat tinggi, kitabRiyadush Shalihin. Dalam kitab initerkumpul hadits-hadits yang shahihberkenaan dengan adab, baik yangberhubungan dengan manusia dan AllahSubhannahu wa Ta’ala.
SYARAH RIYADHUS SHALIHINJilid 3
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin1096 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 140.000,-
Imam An-Nawawi Rahimahullahmengarang sebuah kitab yang sangatbagus dan bermanfaat tinggi, kitabRiyadush Shalihin. Dalam kitab initerkumpul hadits-hadits yang shahihberkenaan dengan adab, baik yangberhubungan dengan manusia danAllah Subhannahu wa Ta’ala.
SYARAH RIYADHUS SHALIHINJilid 4
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin992 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 126.000,-
Imam An-Nawawi Rahimahullahmengarang sebuah kitab yang sangatbagus dan bermanfaat tinggi, kitabRiyadush Shalihin. Dalam kitab initerkumpul hadits-hadits yang shahihberkenaan dengan adab, baik yangberhubungan dengan manusia danAllah Subhannahu wa Ta’ala.
TAFSIR JUZ ’AMMA SYAIKH UTSAIMIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin536 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 72.000,-
Seseorang tidak akan mungkin ingatdengan Al-Qur’an melainkan jika diamengetahui maknanya. Karena orangyang tidak mengetahui makna samadengan orang yang tidak membaca.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Dan di antara mereka ada yang butahuruf,
KUMPULAN TANYA JAWAB BID’AH DALAM IBADAH
Hammud bin Abdullah Al-Mathr574 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 73.000,-
Kitab ini menghimpun berbagai fatwadan risalah mengenai bid’ah ‘perkarabaru’ dalam ibadah dan apa-apa yangtanpa dalil, yang dihimpun dari:(1) Syaikh Abdul Aziz bin Baaz;(2) Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin;(3) Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin;(4) Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan;
SYARAH AQIDAH WASITHIYAH
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin880 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 107.000,-
Kitab yang diberi judul Syarah AqidahWasithiyah ini disusun oleh tinta umat dizamannya: Syaikhul Islam Ibnu TaimiyahRahimahullah. Tokoh yang memilikipembelaan atas kebenaran dariancaman ahli kebathilan, dan kitab-kitabnya yang telah teruji. Padahakikatnya, dia adalah bagian darinikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala
SYARAH DO’A & DZIKIR HISHNUL MUSLIM
Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qathani644 hlm/sedang-hrd-cv
Rp. 70.000,-
Do’a dan dzikir yang dimohonkankepada Allah Ta’ala adalah bentengbagi kehidupan seorang Muslim,ketenteraman hati, penguat diri,kebahagiaan ruhiyah, penyelamat diridari berbagai macam keburukan, danpermohonan untuk kebaikan dunia danakhirnya.
AT-TAWAKKAL ALALLAH TA’ALA
Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji368/sedang-hc
Rp. 50.000,-
At-Tawakkal Alallah Ta’ala yangdiketengahkan dalam buku inimencakup hakikat tawakal, sudutpandang aqidah, urgensi, buah,macam-macam, sebab-sebab yangterkait, dan fenomena lemahnya tawakalkepada Allah tersebab kebanyakanmanusia senantiasa menyandarkanpermasalahan kepada sebab-sebabsemata.
KUMPULAN KULTUM SETAHUN JILID 1
Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub(hrd-cv) 852 hal.
Rp. 114.000,-
Kuliah Tujuh Menit, yang seringdisingkat Kultum terangkum komplitdalam buku ini. Bulan-bulan dan bahkan hari-hari dalam setahunmenurut penanggalan Hijriah, tersusunapik dalam materi-materi Kultum yangdibutuhkan umat untuk mendalamisegala hal berkenaan denganagamanya.
KUMPULAN KULTUM SETAHUN JILID 2
Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub(hrd-cv) 852 hal.
Rp. 124.000,-
Kuliah Tujuh Menit, yang seringdisingkat Kultum terangkum komplitdalam buku ini. Bulan-bulan danbahkan hari-hari dalam setahunmenurut penanggalan Hijriah, tersusunapik dalam materi-materi Kultum yangdibutuhkan umat untuk mendalamisegala hal berkenaan denganagamanya.
KAMUS ISTILAH-ISTILAH HADITS
Abdul Manan Ar-Rasikh234 hlm/ sedang
Rp. 13.500,-
Sebagaimana tidak diragukan bahwasiapa yang menghendaki untuk mahirdalam bahasa Arab, maka ia harusmenghafal dan memahami kaidah-kaidah nahwu dan sharaf. Demikianjuga, siapa saja yang hendak memilikipandangan luas dalam ilmu hadits, iaharus mengetahui kaidah-kaidah danistilah-istilah berkaitan dengan haditsmulia yang datang dari Nabi ShallallahuAlaihi wa Sallam.
MANASIK HAJI DAN UMRAH BERGAMBAR
32 hlm/sedang dan full colour
Rp. 10.000,-
*****
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin606 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 80.000,-
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-namapatung berhala yang disembah orang -orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.
SYARAH KITAB TAUHIDJilid 2
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin762 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 101.000,-
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semuaorang tahu, itu adalah nama-namapatung berhala yang disembah orang -orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiapsumpah yang mereka ucapkan.
RINGKASAN FIKIH LENGKAP
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan1244 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 150.000,-
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan binAbdullah Al Fauzan addalah salahseorang anggota Badan Ulama Besar(Hai’ah Kibar Al ‘Ulama), anggota Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-BuhutsAl-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (Lembaga TetapPengkajian Ilmiah dan PenggodokanFatwa) Saudi Arabia, serta imam
SYARAH RIYADHUS SHALIHINJilid 2
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin1248 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 162.000,-
Imam An-Nawawi Rahimahullahmengarang sebuah kitab yang sangatbagus dan bermanfaat tinggi, kitabRiyadush Shalihin. Dalam kitab initerkumpul hadits-hadits yang shahihberkenaan dengan adab, baik yangberhubungan dengan manusia dan AllahSubhannahu wa Ta’ala.
SYARAH RIYADHUS SHALIHINJilid 3
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin1096 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 140.000,-
Imam An-Nawawi Rahimahullahmengarang sebuah kitab yang sangatbagus dan bermanfaat tinggi, kitabRiyadush Shalihin. Dalam kitab initerkumpul hadits-hadits yang shahihberkenaan dengan adab, baik yangberhubungan dengan manusia danAllah Subhannahu wa Ta’ala.
SYARAH RIYADHUS SHALIHINJilid 4
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin992 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 126.000,-
Imam An-Nawawi Rahimahullahmengarang sebuah kitab yang sangatbagus dan bermanfaat tinggi, kitabRiyadush Shalihin. Dalam kitab initerkumpul hadits-hadits yang shahihberkenaan dengan adab, baik yangberhubungan dengan manusia danAllah Subhannahu wa Ta’ala.
TAFSIR JUZ ’AMMA SYAIKH UTSAIMIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin536 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 72.000,-
Seseorang tidak akan mungkin ingatdengan Al-Qur’an melainkan jika diamengetahui maknanya. Karena orangyang tidak mengetahui makna samadengan orang yang tidak membaca.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Dan di antara mereka ada yang butahuruf,
KUMPULAN TANYA JAWAB BID’AH DALAM IBADAH
Hammud bin Abdullah Al-Mathr574 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 73.000,-
Kitab ini menghimpun berbagai fatwadan risalah mengenai bid’ah ‘perkarabaru’ dalam ibadah dan apa-apa yangtanpa dalil, yang dihimpun dari:(1) Syaikh Abdul Aziz bin Baaz;(2) Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin;(3) Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin;(4) Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan;
SYARAH AQIDAH WASITHIYAH
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin880 hlm/besar-hrd-cv
Rp. 107.000,-
Kitab yang diberi judul Syarah AqidahWasithiyah ini disusun oleh tinta umat dizamannya: Syaikhul Islam Ibnu TaimiyahRahimahullah. Tokoh yang memilikipembelaan atas kebenaran dariancaman ahli kebathilan, dan kitab-kitabnya yang telah teruji. Padahakikatnya, dia adalah bagian darinikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala
SYARAH DO’A & DZIKIR HISHNUL MUSLIM
Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qathani644 hlm/sedang-hrd-cv
Rp. 70.000,-
Do’a dan dzikir yang dimohonkankepada Allah Ta’ala adalah bentengbagi kehidupan seorang Muslim,ketenteraman hati, penguat diri,kebahagiaan ruhiyah, penyelamat diridari berbagai macam keburukan, danpermohonan untuk kebaikan dunia danakhirnya.
AT-TAWAKKAL ALALLAH TA’ALA
Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji368/sedang-hc
Rp. 50.000,-
At-Tawakkal Alallah Ta’ala yangdiketengahkan dalam buku inimencakup hakikat tawakal, sudutpandang aqidah, urgensi, buah,macam-macam, sebab-sebab yangterkait, dan fenomena lemahnya tawakalkepada Allah tersebab kebanyakanmanusia senantiasa menyandarkanpermasalahan kepada sebab-sebabsemata.
KUMPULAN KULTUM SETAHUN JILID 1
Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub(hrd-cv) 852 hal.
Rp. 114.000,-
Kuliah Tujuh Menit, yang seringdisingkat Kultum terangkum komplitdalam buku ini. Bulan-bulan dan bahkan hari-hari dalam setahunmenurut penanggalan Hijriah, tersusunapik dalam materi-materi Kultum yangdibutuhkan umat untuk mendalamisegala hal berkenaan denganagamanya.
KUMPULAN KULTUM SETAHUN JILID 2
Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub(hrd-cv) 852 hal.
Rp. 124.000,-
Kuliah Tujuh Menit, yang seringdisingkat Kultum terangkum komplitdalam buku ini. Bulan-bulan danbahkan hari-hari dalam setahunmenurut penanggalan Hijriah, tersusunapik dalam materi-materi Kultum yangdibutuhkan umat untuk mendalamisegala hal berkenaan denganagamanya.
KAMUS ISTILAH-ISTILAH HADITS
Abdul Manan Ar-Rasikh234 hlm/ sedang
Rp. 13.500,-
Sebagaimana tidak diragukan bahwasiapa yang menghendaki untuk mahirdalam bahasa Arab, maka ia harusmenghafal dan memahami kaidah-kaidah nahwu dan sharaf. Demikianjuga, siapa saja yang hendak memilikipandangan luas dalam ilmu hadits, iaharus mengetahui kaidah-kaidah danistilah-istilah berkaitan dengan haditsmulia yang datang dari Nabi ShallallahuAlaihi wa Sallam.
MANASIK HAJI DAN UMRAH BERGAMBAR
32 hlm/sedang dan full colour
Rp. 10.000,-
Sesungguhnya rumah yang mula-muladibangun untuk (tempat ibadah)manusia iala Baitullah yang di Bakkah(Mekah) yang diberkahi dan menjadipetunjuk bagi semua umat manusia”.(QS. Ali ’Imran: 96)”Padanya terdapat tanda-tanda yangnyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;barangsiapa memasukinya (Baitullahitu) menjadi amanlah dia; mengerjakanhaji adalah kewajiban manusiaterhadap Allah, yaitu (bagi) orang yangsanggup mengadakan perjalanan keBaitullah; barangsiapa mengingkari(kewajiban haji), maka sesungguhnyaAllah Mahakaya (tidak memerlukansesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali’Imran: 97)
*****
BUKU TERJEMAHANKU YG TLH TERBIT
70 TOKOH WANITA DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH
Ahmad Khalil Jam'ah
Rp. 52.000,-
576 hlm/sedang-hc
Sesungguhnya sirah (tingkah laku) orang-orang salih itu merupakan tarbiah praktis dan batiniah. Alasan dari semua itu adalah karena tarbiah dengan cara meneladani merupakan kiat terbaik dalam rangka mengasuh potensi ruhiah , menghaluskan perasaan, dan bergerak maju pada jalan ketakwaan dengan ismah. Banyak penulis yang berupaya membukukan sirah para tokoh Muslim. Para penulis berupaya menonjolkan berbagai peran besar yang telah dimainkan para tokoh tersebut. Pengaruh para tokoh yang salih sangat besar di masa hidup dan di masa setelahnya. Bahkan, kisah para tokoh salih dapat dan masih dijadikan pelajaran di masa sekarang.
AT-TAWAKKAL ALALLAH TA'ALA
Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji
Rp. 50.000,-
368/sedang-hc
At-Tawakkal Alallah Ta'ala yang diketengahkan dalam buku ini mencakup hakikat tawakal, sudut pandang aqidah, urgensi, buah, macam-macam, sebab-sebab yang terkait, dan fenomena lemahnya tawakal kepada Allah tersebab kebanyakan manusia senantiasa menyandarkan permasalahan kepada sebab-sebab semata.
BUKU INI AKU PINJAM
Dr. Shalih bin Muhammad Ar-Rasyid Muhammad Shalih Al-Munajid
Rp. 19.000,-
244 hlm/sedang
Buku merupakan jendela dunia. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan Pena sebagai ciptaan yang pertama kali diciptakan seraya berfirman,”Tulislah!” Pena pun menulis apa yang akan terjadi hingga Hari Kiamat. Puji syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan nikmat pena dan tulisan kepada hamba-hamba-Nya dan menjelaskannya seraya berfirman,” Nun, demi Qalam dan apa yang mereka tulis.” (Al-Qalam: 1)
HAKEKAT SUFI DALAM AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
Dr. Muhammad bin Rabi'bin Hadi Al-Madkhali
Rp. 7.000,-
100 hlm/sedang
Apa definisi sufi?
Bagaimana sejarah dan sebab-sebab pertumbuhannya? Ajaran apa yang menjadi dasar akidahnya? Adakah perbedaan antara zuhud dan sufi? Siapakah tokoh-tokohnya dan bagaimana pemikirannya? Apa pula karamah-karamah yang mereka miliki? Insya Allah, buku kecil ini mendudukkan sufi dalam timbangan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
HUKUM MENGUSAP MUKA, SETELAH SHALAT DAN BERDOA
Bakar bin Abdullah Abu Zaid
Rp. 8.500,-
108 hlm/sedang
Sebagian besar umat Islam mengusap mukanya selesai shalat dan berdo'a. Kita semua tentu pernah melihat, bahkan melakukannya karena menganggapnya sunnah.
KAMUS ISTILAH-ISTILAH HADITS
Abdul Manan Ar-Rasikh
Rp. 13.500,-
234 hlm/ sedang
Sebagaimana tidak diragukan bahwa siapa yang menghendaki untuk mahir dalam bahasa Arab, maka ia harus menghafal dan memahami kaidah-kaidah nahwu dan sharaf. Demikian juga, siapa saja yang hendak memiliki pandangan luas dalam ilmu hadits, ia harus mengetahui kaidah-kaidah dan istilah-istilah berkaitan dengan hadits mulia yang datang dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
KUMPULAN TANYA JAWAB BID'AH DALAM IBADAH
Hammud bin Abdullah Al-Mathr
Rp. 73.000,-
574 hlm/besar-hrd-cv
Kitab ini menghimpun berbagai fatwa dan risalah mengenai bid'ah ‘perkara baru' dalam ibadah dan apa-apa yang tanpa dalil, yang dihimpun dari:
MANAKAH ORANG YANG KHUSYU' DALAM SHALAT?
Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussattar
Rp. 29.000,-
320 hlm/sedang
Rahasia shalat, roh dan intinya ialah keberadaan hamba yang menghadap Allah dengan seluruh sisi dirinya. Sebagaimana dia tidak boleh menolehkan wajah dari kiblat Allah ke arah kiri atau kanan, maka tidak semestinya juga dia menolehkan hatinya dari Allah kepada selain-Nya.
MANASIK HAJI & UMROH BERGAMBAR
Rp. 10.000,-
32 hlm/sedang-full colour
”Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia iala Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua umat manusia”. (QS. Ali 'Imran: 96)
MENGAPA AHMADIYAH DILARANG?
Dr. Ihsan Ilahi Zhahir
Rp. 57.000,-
460 hlm/sedang-hrd-cv
Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani adalah seorang pendiri dan pemimpin gerakan keagamaan bernama Ahmadiyah yang sangat kontroversial. Wawasan pikirannya ia sebarkan dalam bentuk: buku, risalah, dan makalah yang kemudian pemikirannya itu ia namakan sebagai wahyu. Dan dengan ini, ia mengklaim status kenabiannya dan agama yang disampaikannya.
QANA'AH OBAT ANTI STRES
Khalid Abu Shalih
Rp. 9.000,-
116 hlm/sedang
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Beruntunglah orang yang memeluk Islam, diberi rezeki, dan merasa cukup dengan pemberian Allah kepadanya.” (Diriwayatkan Muslim).
Orang yang tak merasa puas tidak akan kenyang selamanya, sekalipun memiliki harta yang banyak jumlahnya. Pikirannya dipacu untuk memikirkan cara mendapatkan harta. Padahal, apa yang tidak ditakdirkan tidak akan dapat dicapainya. Hanya kelelahan fisik dan mental yang didapat.
RINGKASAN FIKIH LENGKAP
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Rp. 150.000,-
1244 hlm/besar-hrd-cv
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan addalah salah seorang anggota Badan Ulama Besar (Hai'ah Kibar Al ‘Ulama), anggota Al-Lajnah Ad-Da'imah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta' (Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiah dan Penggodokan Fatwa) Saudi Arabia, serta imam dan khatib Masjid Raya Emir Mut'ib bin Abdul Aziz bi Riyadh. Di antara jabatan yang pernah beliau pegnag adalah sebagai direktur Ma'had ‘Ali (Perguruan Tinggi) Peradilan.
SAYA INGIN MENIKAH, TAPI....
Salman bin Zhafir Asy-Syahri
Rp. 6.500,-
72 hlm/sedang
Allah Ta'ala berfitman,”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan meras tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang.” (Ar-Rum: 72)
SYARAH AQIDAH WASITHIYAH
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin
Rp. 107.000,-
880 hlm/besar-hrd-cv
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah adalah tokoh yang memiliki pembelaan atas kebenaran dari ancaman ahli kebathilan, dan kitab-kitabnya yang telah teruji. Pada hakikatnya, dia adalah bagian dari nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala bagi umat ini, karena dengan perantaraan dirinya telah terpatahkan laju berbagai perkara besar yang sangat mengancam keberadaan aqidah Islamiyah.
SYARAH DO'A & DZIKIR HISHNUL MUSLIM
Dr. Sa'id bin Ali Wahf Al-Qathani
Rp. 70.000,-
644 hlm/sedang-hrd-cv
Do'a dan dzikir yang dimohonkan kepada Allah Ta'ala adalah benteng bagi kehidupan seorang Muslim, ketenteraman hati, penguat diri, kebahagiaan ruhiyah, penyelamat diri dari berbagai macam keburukan, dan permohonan untuk kebaikan dunia dan akhirnya.
SYARAH KITAB TAUHID
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 1 : Rp. 80.000,-
Jilid 1 : 606 hlm/besar-hrd-cv
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-nama patung berhala yang disembah orang-orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.
SYARAH KITAB TAUHID
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 2 : Rp. 101.000,-
Jilid 2 : 768 hlm/besar-hrd-cv
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-nama patung berhala yang disembah orang-orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.
SYARAH RIYADHUS HALIHIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 1 : Rp. 138.000,-
Jilid 1/1080 hlm/besar-hrd-cv
SYARAH RIYADHUS SHALIHIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 2 : Rp. 162.000,-
Jilid 2/1248 hlm/besar-hrd-cv
SYARAH RIYADHUS SHALIHIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 3 : Rp. 140.000,-
Jilid 3/1096 hlm/besar-hrd-cv
*****
Ahmad Khalil Jam'ah
Rp. 52.000,-
576 hlm/sedang-hc
Sesungguhnya sirah (tingkah laku) orang-orang salih itu merupakan tarbiah praktis dan batiniah. Alasan dari semua itu adalah karena tarbiah dengan cara meneladani merupakan kiat terbaik dalam rangka mengasuh potensi ruhiah , menghaluskan perasaan, dan bergerak maju pada jalan ketakwaan dengan ismah. Banyak penulis yang berupaya membukukan sirah para tokoh Muslim. Para penulis berupaya menonjolkan berbagai peran besar yang telah dimainkan para tokoh tersebut. Pengaruh para tokoh yang salih sangat besar di masa hidup dan di masa setelahnya. Bahkan, kisah para tokoh salih dapat dan masih dijadikan pelajaran di masa sekarang.
AT-TAWAKKAL ALALLAH TA'ALA
Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji
Rp. 50.000,-
368/sedang-hc
At-Tawakkal Alallah Ta'ala yang diketengahkan dalam buku ini mencakup hakikat tawakal, sudut pandang aqidah, urgensi, buah, macam-macam, sebab-sebab yang terkait, dan fenomena lemahnya tawakal kepada Allah tersebab kebanyakan manusia senantiasa menyandarkan permasalahan kepada sebab-sebab semata.
BUKU INI AKU PINJAM
Dr. Shalih bin Muhammad Ar-Rasyid Muhammad Shalih Al-Munajid
Rp. 19.000,-
244 hlm/sedang
Buku merupakan jendela dunia. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan Pena sebagai ciptaan yang pertama kali diciptakan seraya berfirman,”Tulislah!” Pena pun menulis apa yang akan terjadi hingga Hari Kiamat. Puji syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan nikmat pena dan tulisan kepada hamba-hamba-Nya dan menjelaskannya seraya berfirman,” Nun, demi Qalam dan apa yang mereka tulis.” (Al-Qalam: 1)
HAKEKAT SUFI DALAM AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
Dr. Muhammad bin Rabi'bin Hadi Al-Madkhali
Rp. 7.000,-
100 hlm/sedang
Apa definisi sufi?
Bagaimana sejarah dan sebab-sebab pertumbuhannya? Ajaran apa yang menjadi dasar akidahnya? Adakah perbedaan antara zuhud dan sufi? Siapakah tokoh-tokohnya dan bagaimana pemikirannya? Apa pula karamah-karamah yang mereka miliki? Insya Allah, buku kecil ini mendudukkan sufi dalam timbangan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
HUKUM MENGUSAP MUKA, SETELAH SHALAT DAN BERDOA
Bakar bin Abdullah Abu Zaid
Rp. 8.500,-
108 hlm/sedang
Sebagian besar umat Islam mengusap mukanya selesai shalat dan berdo'a. Kita semua tentu pernah melihat, bahkan melakukannya karena menganggapnya sunnah.
KAMUS ISTILAH-ISTILAH HADITS
Abdul Manan Ar-Rasikh
Rp. 13.500,-
234 hlm/ sedang
Sebagaimana tidak diragukan bahwa siapa yang menghendaki untuk mahir dalam bahasa Arab, maka ia harus menghafal dan memahami kaidah-kaidah nahwu dan sharaf. Demikian juga, siapa saja yang hendak memiliki pandangan luas dalam ilmu hadits, ia harus mengetahui kaidah-kaidah dan istilah-istilah berkaitan dengan hadits mulia yang datang dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
KUMPULAN TANYA JAWAB BID'AH DALAM IBADAH
Hammud bin Abdullah Al-Mathr
Rp. 73.000,-
574 hlm/besar-hrd-cv
Kitab ini menghimpun berbagai fatwa dan risalah mengenai bid'ah ‘perkara baru' dalam ibadah dan apa-apa yang tanpa dalil, yang dihimpun dari:
MANAKAH ORANG YANG KHUSYU' DALAM SHALAT?
Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussattar
Rp. 29.000,-
320 hlm/sedang
Rahasia shalat, roh dan intinya ialah keberadaan hamba yang menghadap Allah dengan seluruh sisi dirinya. Sebagaimana dia tidak boleh menolehkan wajah dari kiblat Allah ke arah kiri atau kanan, maka tidak semestinya juga dia menolehkan hatinya dari Allah kepada selain-Nya.
MANASIK HAJI & UMROH BERGAMBAR
Rp. 10.000,-
32 hlm/sedang-full colour
”Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia iala Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua umat manusia”. (QS. Ali 'Imran: 96)
MENGAPA AHMADIYAH DILARANG?
Dr. Ihsan Ilahi Zhahir
Rp. 57.000,-
460 hlm/sedang-hrd-cv
Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani adalah seorang pendiri dan pemimpin gerakan keagamaan bernama Ahmadiyah yang sangat kontroversial. Wawasan pikirannya ia sebarkan dalam bentuk: buku, risalah, dan makalah yang kemudian pemikirannya itu ia namakan sebagai wahyu. Dan dengan ini, ia mengklaim status kenabiannya dan agama yang disampaikannya.
QANA'AH OBAT ANTI STRES
Khalid Abu Shalih
Rp. 9.000,-
116 hlm/sedang
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Beruntunglah orang yang memeluk Islam, diberi rezeki, dan merasa cukup dengan pemberian Allah kepadanya.” (Diriwayatkan Muslim).
Orang yang tak merasa puas tidak akan kenyang selamanya, sekalipun memiliki harta yang banyak jumlahnya. Pikirannya dipacu untuk memikirkan cara mendapatkan harta. Padahal, apa yang tidak ditakdirkan tidak akan dapat dicapainya. Hanya kelelahan fisik dan mental yang didapat.
RINGKASAN FIKIH LENGKAP
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Rp. 150.000,-
1244 hlm/besar-hrd-cv
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan addalah salah seorang anggota Badan Ulama Besar (Hai'ah Kibar Al ‘Ulama), anggota Al-Lajnah Ad-Da'imah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta' (Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiah dan Penggodokan Fatwa) Saudi Arabia, serta imam dan khatib Masjid Raya Emir Mut'ib bin Abdul Aziz bi Riyadh. Di antara jabatan yang pernah beliau pegnag adalah sebagai direktur Ma'had ‘Ali (Perguruan Tinggi) Peradilan.
SAYA INGIN MENIKAH, TAPI....
Salman bin Zhafir Asy-Syahri
Rp. 6.500,-
72 hlm/sedang
Allah Ta'ala berfitman,”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan meras tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang.” (Ar-Rum: 72)
SYARAH AQIDAH WASITHIYAH
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin
Rp. 107.000,-
880 hlm/besar-hrd-cv
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah adalah tokoh yang memiliki pembelaan atas kebenaran dari ancaman ahli kebathilan, dan kitab-kitabnya yang telah teruji. Pada hakikatnya, dia adalah bagian dari nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala bagi umat ini, karena dengan perantaraan dirinya telah terpatahkan laju berbagai perkara besar yang sangat mengancam keberadaan aqidah Islamiyah.
SYARAH DO'A & DZIKIR HISHNUL MUSLIM
Dr. Sa'id bin Ali Wahf Al-Qathani
Rp. 70.000,-
644 hlm/sedang-hrd-cv
Do'a dan dzikir yang dimohonkan kepada Allah Ta'ala adalah benteng bagi kehidupan seorang Muslim, ketenteraman hati, penguat diri, kebahagiaan ruhiyah, penyelamat diri dari berbagai macam keburukan, dan permohonan untuk kebaikan dunia dan akhirnya.
SYARAH KITAB TAUHID
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 1 : Rp. 80.000,-
Jilid 1 : 606 hlm/besar-hrd-cv
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-nama patung berhala yang disembah orang-orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.
SYARAH KITAB TAUHID
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 2 : Rp. 101.000,-
Jilid 2 : 768 hlm/besar-hrd-cv
Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-nama patung berhala yang disembah orang-orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.
SYARAH RIYADHUS HALIHIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 1 : Rp. 138.000,-
Jilid 1/1080 hlm/besar-hrd-cv
SYARAH RIYADHUS SHALIHIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 2 : Rp. 162.000,-
Jilid 2/1248 hlm/besar-hrd-cv
SYARAH RIYADHUS SHALIHIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 3 : Rp. 140.000,-
Jilid 3/1096 hlm/besar-hrd-cv
SYARAH RIYADHUS SHALIHIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 4 : Rp. ,-
Jilid4/hrd-cv
TAFSIR JUZ AMMA
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Rp. 72.000,-
536 hlm/besar-hrd-cv
Seseorang tidak akan mungkin ingat dengan Al-Qur'an melainkan jika dia mengetahui maknanya. Karena orang yang tidak mengetahui makna sama dengan orang yang tidak membaca.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab, kecuali dongengan bohong belaka....”(Al-Baqarah: 78)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Jilid 4 : Rp. ,-
Jilid4/hrd-cv
TAFSIR JUZ AMMA
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Rp. 72.000,-
536 hlm/besar-hrd-cv
Seseorang tidak akan mungkin ingat dengan Al-Qur'an melainkan jika dia mengetahui maknanya. Karena orang yang tidak mengetahui makna sama dengan orang yang tidak membaca.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab, kecuali dongengan bohong belaka....”(Al-Baqarah: 78)
*****
Langganan:
Postingan (Atom)