بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / لا إله إلا الله والله أكبر / الله أكبر ولله الحمد .
إِنَّ اْلحَمْدَ ِللهِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ . وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شرَيِْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ) (آل عمران:102)
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً) (الأحزاب:70- 71)
أَلاَ وَإِنَّ أَصْدَقَ اْلكَلاَمِ كَلاَمُ اللهِ تَعَالىَ وَخَيْرَ اْلهُدَي هُدَي مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فيِ النَارِ ، أما بعد :
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah untuk meraih ridha-Nya di dunia dan di akhirat. Hanya dengan taqwa kepada Allah, ridha-Nya dapat dicapai. Di antaranya adalah dengan mendawamkan berbagai macam ibadah yang telah kita biasakan selama bulan Ramadhan kemarin ini. Yang wujudnya adalah amal-amal shalih, yaitu : Puasa sunnah, shalat tahajjud/qiyamullail, shalat witir, berinfaq, tilawah Al Qur'an, dzikir, thalabul ilmi (menuntut ilmu agama), berbicara santun, dan lain-lainnya.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Marilah kita tingkatkan kwalitas dan kwantitas amal shalih kita. Kunci amal shalih adalah, jika seseorang ilmunya shahih, maka amalnya pasti shalih, sebaliknya jika seseorang tidak memiliki ilmu sama sekali atau ilmunya salah maka amalnya tidak mungkin shalih, tetapi thalih.
Syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji tidak akan menjadi shalih, melainkan jika ilmu yang berkenaan dengan semua itu shahih. Semua ibadah di atas menjadi rusak/batal dan sia-sia ketika diamalkan bukan dengan dasar ilmu yang shahih. Sikap kepada orang tua, saudara, guru, kawan, lawan dan setan, tidak akan menjadi shalih melainkan ilmu berkenaan dengan semua itu shahih.
Pokoknya, semua ibadah dan amalan seseorang tidak akan menjadi shalih dan diterima oleh Allah SWT, melainkan jika dijalankan dengan dasar ilmu yang shahih. Ilmu yang shahih adalah ilmu yang bersumber kepada Al Qur'an, As-Sunnah dan sirah Salaf shalih melalui syarah-syarahnya dari para ulama yang mu'tabar dalam dunia Islam Sunni. Tidak akan diterima ibadah atau amal seseorang yang dasar pengamalannya karena ikut-ikutan, rasa malu kepada orang lain, tanpa dasar ilmu, asal selesai, tanpa unsur dzikir, pikir, khusyu', tawadhu' dan ikhlas. Ibadah yang demikian ditolak, dan amal yang demikian tidak bisa menjadi ibadah dan juga ditolak dan sia-sia.
Kedudukan ilmu dalam Islam sangat menentukan besar kecilnya pahala dan diterima atau ditolaknya ibadah atau amal. Sehingga ibadah thalabul ilmi adalah ibadah paling besar dalam Islam, melebihi besarnya ibadah syahadat, shalat, zakat, puasa, haji, berkeluarga, mencari nafkah dan lain sebagainya, karena semuanya tergantung kepada ilmu. Bahkan matipun harus dengan ilmu yang shahih dan na'udzu billah jika mati dengan ilmu yang salah. Demikian juga mengurus dan mensikapi orang mati, apalagi orang hidup. Semuanya mutlak harus dengan ilmu yang shahih agar apapun yang kita amalkan layak menjadi ibadah dan diterima di sisi Allah SWT serta tidak sia-sia belaka.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Berkenaan dengan ilmu yang shahih, kita tidak boleh lupa bahwa memilih pemimpin yang beberapa bulan lagi akan kita lakukan adalah termasuk amal yang ada ilmu shahihnya, baik dari Al Qur'an maupun dari Al Hadits. Sehingga memilih pemimpin adalah amal ibadah yang berkaitan dengan pahala dan dosa kepada Allah SWT. Dalam hal ini Allah telah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِى الأَمْرِ مِنْكُمْ .... (النساء : 59)
Hai orang-orang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu…..
Untuk menjelaskan kata ulul amri, khatib coba jelajah kitab mukhtashar tafsir Ibnu Katsir. Di dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menukil sejumlah pendapat para sahabat Rasulullah SAW berkenaan dengan ulul amri. Ibnu Abbas RA misalnya, menyatakan bahwa ulul amri adalah seorang ahli fiqih dan ahli agama. Mujahid dan Atha' menyatakan bahwa ulul amri adalah ulama. Lalu Ibnu Katsir sendiri menyatakan bahwa ulul amri itu umum, yang mencakup ulama dan umara. Dan pastilah seorang yang alim dan amir (pemimpin yang alim) adalah yang bersifat rabbani (Al Maidah : 63), ahludz dzikr (An-Nahl : 43) dan memerintahkan ketaatan kepada Allah SWT.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Seorang pemimpin memiliki posisi yang sangat strategis. Apalagi jika dia seorang pemimpin suatu wilayah atau negara. Dia adalah seorang koordinator pengelolaan berbagai potensi dan sumber daya untuk meraih cita-cita bersama, kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jika demikian maka seorang pemimpin haruslah seorang yang benar-benar paham cita-cita bersama itu, bukan paham keinginan hawa-nafsunya sendiri, keluarga dan kroninya saja. Pemimpin harus orang yang kuat fisik dan akalnya. Pemimpin harus orang yang luas pengetahuan dan jaringannya. Pemimpin harus orang yang ilmunya shahih sehingga semua amalnya dalam memimpin dan bertindak shalih.
Allah SWT menegaskan ketika orang-orang Yahudi meminta seorang pemimpin kepada nabi mereka dan Allah SWT menjadikan Thalut/Dawud sebagai pemimpin mereka :
قَالَ إِنَّ اللهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ .... (البقرة : 247)
Nabi mereka berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa……".
Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah SWT adalah seorang pemimpin yang telah Allah SWT lengkapi dengan keluasan ilmu dan kekuatan fisik. Khatib tegaskan bahwa ilmu Allah SWT adalah ilmu yang shahih, sehingga pemimpin pilihan Allah SWT adalah seorang pemimpin yang amal-amalnya senantiasa shalih karena ilmunya shahih. Tidak berani khianat, tidak mungkin melakukan kecurangan, tidak bisa aniaya kepada rakyat, langsung atau tidak langsung, tidak juga aniaya kepada dirinya sendiri. Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah adalah pemimpin yang dengan ketangguhan fisiknya, dia siap memimpin peperangan sekalipun. Tidak pengecut dan tidak ciut. Mahir menunggang kuda dan mengayunkan senjata. Tajam menatap masa depan yang lebih baik. Tidak gentar membela semua yang wajib ia bela. Tidak loyo memperjuangkan cita-cita bersama. Selalu siap menjadi koordinator dalam berbagai kegiatan demi kemajuan bersama. Tidak menghabiskan waktu untuk 'membangun jiwanya dan badannya' hanya demi kepentingan dirinya sendiri, dan bukan untuk kemajuan bersama. Selalu penuh taggungjawab mengenai apa saja yang ia lakukan.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Pasti, seorang pemimpin harus tangguh dan teguh dalam memeluk agamanya sehingga tahu 'jimat' apa yang ia mempankan ketika menghadapi godaan setan. Pemimpin harus paham bahasa setan yang langsung menyeruak di dalam hati dan langsung dipahami, sekalipun bahasa setan itu tidak pernah ada namanya. Karena setan ngomong langsung di dalam hati seseorang dan orang tersebut langsung paham apa yang setan maksud. Godaan setan itu sangat strategis, karena penggoda (setan), orang yang digoda (seorang pemimpin misalnya) dan proses bujuk-rayu setan tidak pernah diketahui oleh orang lain. Sehingga pemimpin sangat rentan dan sangat mudah tergiur mengikuti apa maunya setan, karena apa yang dibisikkan oleh setan adalah demi kepuasannya sendiri dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Ingat, baik dia itu setan dari jenis manusia maupun setan dari jenis jin (شياطين الإنس والجن) (Al An'am : 112).
Ketika seorang pemimpin sudah demikian, maka sesungguhnya dia mulai kehilangan kendali dirinya. Agama sudah dianggap hanya pemantas belaka. Baginya agama tidak penting dan cenderung membatasi gerak bebas dirinya. Akhirnya, benar-benar kehilangan agama sebagai pengendalinya. Dan semua tindakannya adalah tindakan-tindakan yang thalih dan sama sekali tidak shalih.
Padahal seorang pemimpin adalah gubernur (amir) Rasulullah SAW. Beliau bersabda dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya :
عن أبي هريرة رضى الله عنه ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : من أطاعنى فقد أطاع الله ، ومن عصانى فقد عصا الله ، ومن أطاع أميرى فقد أطاعنى ومن عصا أميرى فقد عصانى .
Dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, "Barangsiapa taat kepadaku maka dia telah taat kepada Allah dan barangsiapa maksiat kepadaku maka dia telah maksiat kepada Allah. Dan barangsiapa taat kepada gubernurku maka dia telah taat kepadaku dan barangsiapa maksiat kepada gubernurku maka dia telah maksiat kepadaku".
Pemimpin adalah orang yang wajib ditaati selama perintah dan larangannya sejalan dengan Islam. Kalau seorang pemimpin lemah agamanya, maka perintah dan larangannya tidak mungkin ia kontrol apakah sesuai dengan Islam atau tidak. Lantas apa dasar kebijakannya bila demikian? Hawa nafsu. Jika demikian maka Rasulullah SAW telah berpesan kepada umatnya :
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (28 / 49)
13477 - لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق .
تخريج السيوطي : عن عمران والحكم بن عمرو الغفارى .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) .
Mutlak tidak boleh ada ketaatan kepada sesama makhluk dalam perintah maksiat kepada Sang Khaliq (Pencipta).
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat ied rahimakumullah.
Jika pilihan rakyat adalah pemimpin yang buruk, tidak sesuai dengan kreterea yang diberikan oleh Allah SWT, maka tidak lama lagi rakyat terpaksa harus menyadari bahwa mereka hanya dibodohi dengan sejumlah uang, iming-iming dan janji-janji yang tidak kalah menariknya dengan janji-janji setan kepada manusia. Mereka sesungguhnya diajak untuk membinasakan wilayah yang ada di bawah kepemimpinannya dengan semua isinya. Mereka diajak mengorbankan rakyat dan semua potensi negara atau daerahnya. Dan ironinya, semua itu hanya demi kepentingan pemimpin tersebut. Mereka telah dibawa kepada kesengsaraan dunia dan penderitaan kekal abadi yang sangat berat di akhirat. Rasulullah SAW telah bersabda yang harus selalu dicamkan isinya :
عن أبي هريرة مرفوعا : سَيَلِيْكُمْ بَعْدِى وُلاَةٌ فَيَلِيْكُمُ الْبَرُّ بِبِرِّهِ وَالْفَاجِرُ بِفُجُوْرِهِ ، فَاسْمَعُوْا لَهُمْ وَأَطِيْعُوْا فِيْمَا وَافَقَ الْحَقَّ ، وَصَلُّوْا وَرَاءَهُمْ ، فَإِنْ أَحْسَنُوْا فَلَكُمْ وَلَهُمْ ، وَإِنْ أَسَاؤُوْا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ . أخرجه الدارقطني وابن حبان من طريق عبد الله ابن محمد بن يحيى بن عروة عن هشام بن عروة عن أبى صالح السمان عنه .
Dari Abu Hurairah RA dengan derajat marfu' beliau bersabda, "Akan memimpin kalian sepeninggalku para pemimpin yang bajik dengan kebajikannya dan para pemimpin pendosa dengan gelimang dosanya. Maka dengar dan patuhi mereka dalam hal-hal yang sejalan dengan kebenaran dan shalat-makmumlah di belakang mereka. Jika mereka berbuat baik maka kalian dan mereka untung. Sedangkan jika mereka jahat maka kalian untung dan mereka celaka". Ditakhrij oleh Ad-Daruquthni dan Ibnu Hibban dari jalur sanad Abdullah bin Muhammad bin Yahya bin Urwah dari Hisyam bin Urwah dari Abu Shalih As-Saman dari Abu Hurairah RA.
Pemimpin adalah koordinator semua upaya dengan semua potensi dan sumber daya dalam meraih cita-cita bersama. Pemimpin adalah pilihan rakyat, maka rakyat harus cerdas memilihnya. Pemimpin adalah imam dalam shalat, maka harus memenuhi syarat-syarat seorang imam dalam shalat. Pemimpin harus ditaati, maka bagaimana jika dia banyak memerintahkan atau menuntut hal-hal yang bertentangan dengan Islam. Pemimpin adalah panglima perang, maka harus kuat fisik, pemberani, alim dan teguh dalam beragama.
Pemimpin pilihan Allah SWT tidak musti orang yang banyak hartanya. Mengukur kelayakan dan kelaikan seseorang menjadi pemimpin hanya dari aspek harta saja adalah bani Israil yang salah dalam memilih pemimpin dan akhirnya dimurkai oleh Allah SWT (Al Baqarah : 247).
Sekali lagi, memilih seorang pemimpin adalah ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT. Perihal pemimpin dan kepemimpinan banyak difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al Qur'an dan disabdakan oleh Rasulullah SAW di dalam Hadits. Oleh sebab itu harus diamalkan dengan dasar ilmunya yang shahih agar amal memilih pemimpin itu dan hasilnya shalih untuk semuanya.
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ، ونفعنى وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم ، وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم ، وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ ، وَارْضَ اَللَّهُمَّ عَنِ الصَحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إَلَى يَوْمِ الدِيْنِ .
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَك َأَعْدَاءَ الدِيْنِ .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ َاْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ .
اللهم اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم .
اَلَّلهُمَّ أَعِنَّا عَلىَ ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ .
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَ قِيَامَنَا وَ قِرَاءَتَنَا وتلاوتنا وَزَكَاتَنَا وَعِبَادَاتِنَا كُلَّهاَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ . وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ .
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا .
رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قَنَا عَذاَبَ النَارِ .
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ .
والحمد لله رب العالمين .
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
REFERENSI :
1. Al Qur'anul Karim.
2. Mukhtashoru Tafsiri Ibni Katsir di dalam Al Maktabatussyamilah.
3. Kitab-kitab hadits tahqiq Syaikh Nashiruddin Al Albani di dalam Al Maktabatussyamilah.
4. Kitab "Al Ahkamus Sulthaniah", karya : Al Mawardi.
*****
Rabu, 24 Agustus 2011
Minggu, 21 Agustus 2011
BUKTI BUKTI ZAKAT MEMBAWA KESEHATAN LAHIR DAN BATIN
BUKTI : 1
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا..... (التوبة : 103) .
Ambillah sebagian dari harta mereka sebagai shadaqah (wajib) (zakat) yang berfungsi membersihkan dan mensucikan mereka….
تُطَهِّرُ dalam bahasa arab sering dipakai untuk menjelaskan makna suci tetapi pada aspek lahir. Contohnya firman Allah SWT :
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ (المدثر : 4) .
Dan pakaianmu bersihkanlah.
طَهِّرْ di dalam ayat di atas digunakan untuk menunjukkan makna mensucikan pakaian, dan pakaian adalah benda lahir.
Sedangkan تُزَكِّى dalam bahasa arab sering dipakai untuk menunjukkan makna suci tetapi pada aspek batin. Contohnya firman Allah SWT :
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (الشمس : 9-10) .
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Kata ganti dalam ayat ini kembali kepada jiwa dan jiwa adalah sesuatu yang batin. Dengan demikian maka زَكَّى dalam ayat ini digunakan untuk menunjukkan makna mensucikan jiwa, dan jiwa adalah sesuatu yang batin.
Demikianlah, fungsi zakat adalah untuk mensucikan aspek lahir dan batin seorang muzakki (pembayar zakat). Jika seseorang telah disucikan lahir dan batinya, tentu secara fisik dan psikis dia menjadi sehat dengan izin Allah SWT.
BUKTI : 2
تعريف الزكاة : ( اصطلاحا ) : اسم لما يخرجه الإنسان من حق الله تعالى إلى الفقراء .
Definisi zakat secara terminologis : Sebuah nama untuk apa-apa yang dibayarkan oleh orang berupa hak Allah untuk orang-orang fakir.
Yang bisa dipahami dari definisi zakat di atas bahwa zakat adalah sejumlah harta, dikeluarkan oleh seorang manusia. Dan yang paling pokok dalam definisi tersebut adalah bahwa zakat adalah hak Allah SWT, dan salah besar jika dikatakan bahwa zakat adalah hak ashnaf yang delapan macam. Apalagi jika ada orang mengatakan misalnya, "Ini bagian zakat untuk janda atau yatim". Yang demikian itu salah besar, karena janda atau yatim bukan sebutan dalam ashnaf penerima zakat, dan sesungguhnya zakat adalah hak Allah SWT. Janda dan yatim menerima zakat dari Allah SWT lewat amil jika mereka termasuk ke dalam ashnaf.
Orang yang tidak membayar zakat, baik zakat fitrah atau zakat maal, maka berarti hak Allah pun dia lahab juga. Perbuatan demikian bisa mengundang kemurkaan Allah SWT sehingga dia menjadi sakit karena murka Allah SWT atas dirinya. Sedangkan jika orang membayar zakat, maka dia tidak melahab hak Allah SWT dan menyerahkannya kepada Allah SWT lantaran amil. Dengan demikian dia jauh dari penyakit yang diturunkan oleh Allah SWT kepadanya karena tidak memancing kemurkaan-Nya.
BUKTI : 3
مشكاة المصابيح - (1 / 410)
1823 - [ 3 ] ( صحيح )
وَعَنْ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ بْنِ رَبِيْعَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَاتِ إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ وَإِنَّهَا لاَ تَحِلُّ لِمُحَمَّدٍ وَلاَ لِآلِ مُحَمَّدٍ " . رواه مسلم .
Dari Abdul Muthallib bin Rabi'ah ia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya shadaqah-shadaqah ini benar-benar merupakan kotoran/sampah dari manusia, dan sungguh semua itu tidak halal bagi Muhammad dan keluarga Muhammad". HR. Muslim.
Hadits di atas adalah sebuah shahih menurut tahqiq Syaikh Al Albani rahimahullah Ta'ala yang diriwayatkan oleh Muslim. Dari hadits ini dapat dipahami bahwa shadaqah dan zakat adalah sampah yang muncul dari manusia, menurut Rasulullah SAW. Bisa kita logikakan bahwa orang yang tidak membayar zakat, artinya dia memakan apa yang sesungguhnya adalah sampah. Pertanyaannya, sehatkah badan orang yang suka makan sampah ? Jawabannya : tidak akan sehat. Jika orang menghindari makan sampah, inilah orang yang menghindari penyakit, dan dengan izin Allah SWT dia akan menjadi sehat. Wallahu a'lam bish shawab………
*****
Pesan :
- Sebarkan artikel ini seluas-luasnya dalam rangka dakwah.
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا..... (التوبة : 103) .
Ambillah sebagian dari harta mereka sebagai shadaqah (wajib) (zakat) yang berfungsi membersihkan dan mensucikan mereka….
تُطَهِّرُ dalam bahasa arab sering dipakai untuk menjelaskan makna suci tetapi pada aspek lahir. Contohnya firman Allah SWT :
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ (المدثر : 4) .
Dan pakaianmu bersihkanlah.
طَهِّرْ di dalam ayat di atas digunakan untuk menunjukkan makna mensucikan pakaian, dan pakaian adalah benda lahir.
Sedangkan تُزَكِّى dalam bahasa arab sering dipakai untuk menunjukkan makna suci tetapi pada aspek batin. Contohnya firman Allah SWT :
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (الشمس : 9-10) .
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Kata ganti dalam ayat ini kembali kepada jiwa dan jiwa adalah sesuatu yang batin. Dengan demikian maka زَكَّى dalam ayat ini digunakan untuk menunjukkan makna mensucikan jiwa, dan jiwa adalah sesuatu yang batin.
Demikianlah, fungsi zakat adalah untuk mensucikan aspek lahir dan batin seorang muzakki (pembayar zakat). Jika seseorang telah disucikan lahir dan batinya, tentu secara fisik dan psikis dia menjadi sehat dengan izin Allah SWT.
BUKTI : 2
تعريف الزكاة : ( اصطلاحا ) : اسم لما يخرجه الإنسان من حق الله تعالى إلى الفقراء .
Definisi zakat secara terminologis : Sebuah nama untuk apa-apa yang dibayarkan oleh orang berupa hak Allah untuk orang-orang fakir.
Yang bisa dipahami dari definisi zakat di atas bahwa zakat adalah sejumlah harta, dikeluarkan oleh seorang manusia. Dan yang paling pokok dalam definisi tersebut adalah bahwa zakat adalah hak Allah SWT, dan salah besar jika dikatakan bahwa zakat adalah hak ashnaf yang delapan macam. Apalagi jika ada orang mengatakan misalnya, "Ini bagian zakat untuk janda atau yatim". Yang demikian itu salah besar, karena janda atau yatim bukan sebutan dalam ashnaf penerima zakat, dan sesungguhnya zakat adalah hak Allah SWT. Janda dan yatim menerima zakat dari Allah SWT lewat amil jika mereka termasuk ke dalam ashnaf.
Orang yang tidak membayar zakat, baik zakat fitrah atau zakat maal, maka berarti hak Allah pun dia lahab juga. Perbuatan demikian bisa mengundang kemurkaan Allah SWT sehingga dia menjadi sakit karena murka Allah SWT atas dirinya. Sedangkan jika orang membayar zakat, maka dia tidak melahab hak Allah SWT dan menyerahkannya kepada Allah SWT lantaran amil. Dengan demikian dia jauh dari penyakit yang diturunkan oleh Allah SWT kepadanya karena tidak memancing kemurkaan-Nya.
BUKTI : 3
مشكاة المصابيح - (1 / 410)
1823 - [ 3 ] ( صحيح )
وَعَنْ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ بْنِ رَبِيْعَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَاتِ إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ وَإِنَّهَا لاَ تَحِلُّ لِمُحَمَّدٍ وَلاَ لِآلِ مُحَمَّدٍ " . رواه مسلم .
Dari Abdul Muthallib bin Rabi'ah ia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya shadaqah-shadaqah ini benar-benar merupakan kotoran/sampah dari manusia, dan sungguh semua itu tidak halal bagi Muhammad dan keluarga Muhammad". HR. Muslim.
Hadits di atas adalah sebuah shahih menurut tahqiq Syaikh Al Albani rahimahullah Ta'ala yang diriwayatkan oleh Muslim. Dari hadits ini dapat dipahami bahwa shadaqah dan zakat adalah sampah yang muncul dari manusia, menurut Rasulullah SAW. Bisa kita logikakan bahwa orang yang tidak membayar zakat, artinya dia memakan apa yang sesungguhnya adalah sampah. Pertanyaannya, sehatkah badan orang yang suka makan sampah ? Jawabannya : tidak akan sehat. Jika orang menghindari makan sampah, inilah orang yang menghindari penyakit, dan dengan izin Allah SWT dia akan menjadi sehat. Wallahu a'lam bish shawab………
*****
Pesan :
- Sebarkan artikel ini seluas-luasnya dalam rangka dakwah.
Kamis, 11 Agustus 2011
SHALAT YANG AFDHAL BAGI SEORANG WANITA
مشكاة المصابيح - (1 / 234)
1063 - [ 12 ] ( صحيح )
وعن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " صلاة المرأة في بيتها أفضل من صلاتها في حجرتها وصلاتها في مخدعها أفضل من صلاتها في بيتها " . رواه أبو داود
Dari Ibnu Mas'ud dari Rasulullah SAW bersabda, "Shalat seorang wanita di tempat ia tidur lebih utama daripada shalatnya di kamarnya, dan shalatnya di tempatnya yang paling tersembunyi lebih utama daripada shalatnya di dalam ruang rumahnya". HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani.
صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 82)
342 - ( حسن )
وعنها رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صلاة المرأة في بيتها خير من صلاتها في حجرتها وصلاتها في حجرتها خير من صلاتها في دارها وصلاتها في دارها خير من صلاتها في مسجد قومها .
رواه الطبراني في الأوسط بإسناد جيد .
Darinya RA (salah seorang istri Rasul SAW) berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Shalat seorang wanita di tempat tidurnya lebih baik daripada shalatnya di kamarnya, shalatnya di kamarnya lebih baik daripada shalatnya di ruang dalam rumahnya, dan shalat di ruang dalam rumahnya lebih baik daripada shalatnya di masjid kaumnya". HR. Ath-Thabrani dengan sanad Jayyid (bagus) dan dinyatakan oleh Syaikh Al Albani derajatnya hasan.
Mohon maaf baru hanya 2 buah hadits yang diangkat dari sangat banyak hadits lain yang senada. Semoga bermanfaat.
1063 - [ 12 ] ( صحيح )
وعن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " صلاة المرأة في بيتها أفضل من صلاتها في حجرتها وصلاتها في مخدعها أفضل من صلاتها في بيتها " . رواه أبو داود
Dari Ibnu Mas'ud dari Rasulullah SAW bersabda, "Shalat seorang wanita di tempat ia tidur lebih utama daripada shalatnya di kamarnya, dan shalatnya di tempatnya yang paling tersembunyi lebih utama daripada shalatnya di dalam ruang rumahnya". HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani.
صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 82)
342 - ( حسن )
وعنها رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صلاة المرأة في بيتها خير من صلاتها في حجرتها وصلاتها في حجرتها خير من صلاتها في دارها وصلاتها في دارها خير من صلاتها في مسجد قومها .
رواه الطبراني في الأوسط بإسناد جيد .
Darinya RA (salah seorang istri Rasul SAW) berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Shalat seorang wanita di tempat tidurnya lebih baik daripada shalatnya di kamarnya, shalatnya di kamarnya lebih baik daripada shalatnya di ruang dalam rumahnya, dan shalat di ruang dalam rumahnya lebih baik daripada shalatnya di masjid kaumnya". HR. Ath-Thabrani dengan sanad Jayyid (bagus) dan dinyatakan oleh Syaikh Al Albani derajatnya hasan.
Mohon maaf baru hanya 2 buah hadits yang diangkat dari sangat banyak hadits lain yang senada. Semoga bermanfaat.
Rabu, 10 Agustus 2011
IKUTI PETUNJUK ALLAH DALAM MEMILIH PEMIMPIN
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang hidupnya selalu berjamaah. Itulah tabiat asli manusia yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Tidak mungkin manusia bisa hidup dengan tidak berjamaah. Bahkan dipastikan manusia akan punah bila hidupnya tidak berjamaah. Bandingkan kehidupan manusia dengan kehidupan sebatang pohon, misalnya. Pohon memiliki tabiat hidup yang sama sekali berbeda dengan manusia. Pohon bisa saja mempertahankan hidupnya sendirian. Karena dia berbunga lalu dari bunganya sendiri menghasilkan biji yang menjadi benih baginya. Biji yang muncul dari satu batang pohon akan menjadi pelanjut eksistensi pohon itu hingga hari kiamat. Atau dari daunnya dia mengembangkan keturunannya dan eksistensinya dengan demikian bisa dipertahankan. Ada pula, dari dahan atau rantingnya yang gugur menjadi bibit baginya. Bahkan ada tumbuh-tumbuhan yang mempertahankan eksistensinya hanya dengan akarnya. Sedangkan manusia, harus mempertahankan eksistensinya dengan pernikahan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan atau lebih.
Bahkan manusia dalam mempertahankan eksistensinya harus saling tolong menolong di antara mereka. Apalagi ketika menusia ternyata makhluk berbudaya. Karena Allah SWT telah memberinya akal yang selalu mendorong dirinya untuk melakukan berbagai eksperimen dan inovasi dalam segala hal. Akhirnya, karena adanya anugerah akal, sebagian orang lebih maju daripada sebagian yang lain. Sebagian kelompok sosial lebih berbudaya daripada yang lain. Kondisi demikian memicu semangat berlomba di antara mereka para manusia. Mereka berlomba dalam kemajuan budaya dan kemajuan sosial. Semua manusia menginginkan kemajuan dalam segala hal.
Semua tujuan mereka harus dicapai secara bersama. Mereka harus kompak untuk mencapai kemajuan itu. Mereka harus terkoordinir dalam melakukan berbagai upaya guna mencapai kemajuan yang mereka idam-idamkan bersama-sama. Kekuatan modal, semangat dan potensi-potensi lain yang mereka miliki harus diorganisir di bawah seorang pemimpin yang mumpuni. Sehingga arah jamaah focus kepada apa-apa yang menjadi tujuan mereka.
Pemimpin yang mengorganisir mereka harus seorang yang benar-benar paham tujuan bersama, bukan paham tujuan hawa-nafsunya sendiri, keluarga dan kroninya saja. Pemimpin harus orang yang kuat fisik dan akalnya. Pemimpin harus orang yang luas pengetahuan dan jaringannya. Pemimpin harus orang yang ilmunya shahih sehingga semua amalnya dalam memimpin shalih. Kalau ilmu yang dia miliki tidak shahih atau tidak memiliki ilmu sama sekali, tidak mungkin amal-amalnya menjadi shalil. Amalnya hanya thalih. Pemimpin harus tangguh dan teguh dalam memeluk agamanya sehingga tahu 'jimat' apa yang ia mempankan ketika menghadapi godaan setan. Pemimpin harus paham bahasa setan yang langsung menyeruak di dalam hati dan langsung dipahami, sekalipun bahasa setan itu tidak pernah ada namanya. Karena setan ngomong langsung di dalam hati seseorang dan orang tersebut langsung paham apa yang setan maksud. Godaan setan itu sangat strategis, karena penggoda (setan), orang yang digoda (seorang pemimpin misalnya) dan proses bujuk-rayu setan tidak pernah diketahui oleh orang lain. Sehingga pemimpin sangat rentan dan sangat mudah tergiur mengikuti apa maunya setan, karena merasa dia memenuhi apa yang dibisikkan oleh setan adalah demi kepuasannya sendiri dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Ingat, baik dia setan dari golongan jin atau setan dari golongan manusia.
Ketika seorang pemimpin sudah demikian, maka sesungguhnya dia mulai kehilangan kendali dirinya. Agama sudah dianggap hanya pemantas belaka. Baginya agama tidak penting dan cenderung membatasi gerak bebas dirinya. Akhirnya, benar-benar kehilangan agama sebagai pengendalinya. Dan semua tindakannya adalah tindakan-tindakan yang thalih dan sama sekali tidak shalih.
Ketika pemimpin yang demikian adalah pilihan rakyat, maka rakyat mulai menyadari bahwa mereka hanya dibodohi dengan sejumlah uang, iming-iming dan janji-janji yang tidak kalah menariknya dengan janji-janji setan kepada manusia. Mereka sesungguhnya diajak untuk menjungkir balikkan wilayah yang ada di bawah kepemimpinannya. Mereka diajak mengorbankan rakyat dan semua potensi negara atau daerahnya. Dan ironinya, semua itu hanya demi kepentingan pemimpin tersebut.
Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah SWT adalah seorang pemimpin sebagaimana yang dijelaskan oleh-Nya di dalam surah Al Baqarah ayat 247. Seorang pemimpin yang dipilihkan oleh Allah SWT untuk memenuhi permintaan Bani Israil adalah pemimpin yang telah Allah SWT lengkapi dengan keluasan ilmu dan kekuatan fisik. Sekali lagi, bahwa ilmu Allah SWT adalah ilmu yang shahih, sehingga pemimpin pilihan Allah SWT adalah seorang pemimpin yang amal-amalnya senantiasa shalih karena ilmunya shahih. Tidak berani khianat, tidak mungkin melakukan kecurangan, tidak bisa aniaya kepada rakyat, langsung atau tidak langsung, tidak juga aniaya kepada dirinya sendiri. Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah adalah pemimpin yang siap memimpin peperangan sekalipun. Tidak pengecut dan tidak ciut. Mahir menunggang kuda dan mengayunkan senjata. Tajam menatap masa depan yang lebih baik. Tidak gentar membela semua yang wajib ia bela. Tidak loyo memperjuangkan cita-cita bersama. Selalu siap menjadi koordinator dalam berbagai kegiatan demi kemajuan bersama. Tidak menghabiskan waktu untuk 'membangun jiwa dan badan' hanya demi kepentingan dirinya sendiri, dan bukan untuk kemajuan bersama.
Pemimpin pilihan Allah SWT bukan hanya orang yang banyak hartanya. Mengukur kelayakan dan kelaikan seseorang menjadi pemimpin hanya dari aspek harta saja adalah Yahudi kuno.
Semua rakyat mempunyai cita-cita : kemajuan negara dan daerah dalam segala aspek. Maju secara bersama-bersama. Tidak boleh ada yang ditinggal atau dirugikan. Semua potensi negara atau daerah harus ke sana arah penggunaannya agar negara atau daerah ini menjadi negara atau daerah yang thoyyibatun wa Rabbun ghafur, gemah ripah, lohjinawi, toto, titi, tentrem, kerto raharjo. Tidak ada jalan yang binasa, gedung sekolah yang baru dibangun langsung ambruk, gedung sekolah yang lama tidak dibangun sampai ambruk, rakyat miskin sampai kekurangan gizi, rakyat tidak bisa masuk sekolah karena biaya tidak ada, rakyat mati sia-sia karena tidak mampu berobat, para pemuda yang pesimis sehingga hanya bisa hura-hura dan membuat huru-hara, paham agama yang sangat rendah sehingga budayanya hanya beda tipis dengan pola yang ada di dunia binatang.
Jangan sampai rakyat rela dipimpin oleh seorang pemimpin yang menjadikan rakyatnya sebagai mesin produksi suara. Rakyat tidak boleh pintar dan luas wawasan, karena dianggap akan menjadi rival baginya. Jangan sampai rakyat rela dipimpin oleh seorang pemimpin yang menjadikan rakyatnya sebagaimana pepatah Arab yang artinya : Buatlah anjingmu kelaparan sehingga akan tunduk patuh kepadamu. Rakyat hanya dijadikan pekerja-pekerja yang memberikan keuntungan kepadanya. Semua potensi hanya diarahkan penggunaannya hanya demi kepentingannya sendiri, keluarga dan kroninya. Rakyat harus memilih pemimpin dengan kriteria sebagaimana yang Allah SWT sudah paparkan di dalam Al Qur'an. Rakyat harus paham dan yakin bahwa jika negara atau daerah ini dikelola oleh seorang pemimpin yang memiliki integritas tinggi, akan memberikan kemajuan yang jauh dari kondisi sekarang ini. Rakyat tidak akan diberi jalan yang bolong-bolong, lingkungan yang penuh sampah, udara penuh pencemaran, air kotor dan terkontaminasi, kota-kota yang pengab di siang hari, tidak rapi, di sana sini pengemis dan orang gila telanjang, trotoar-trotoar menjadi tempat mengais rezeki bagi pedang kaki lima dan gelap di malam hari, budaya penuh gusur-menggusur, pasar yang dipenuhi bau busuk menusuk, pembangunan fisik marak hanya di akhir masa jabatan dan lain sebagainya.
Semoga Allah SWT membantu rakyat yang taat kepada-Nya dalam memilihkan seorang pemimpin yang Rabbani, demi kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Amin ya Rabbal alamien.
******
Bahkan manusia dalam mempertahankan eksistensinya harus saling tolong menolong di antara mereka. Apalagi ketika menusia ternyata makhluk berbudaya. Karena Allah SWT telah memberinya akal yang selalu mendorong dirinya untuk melakukan berbagai eksperimen dan inovasi dalam segala hal. Akhirnya, karena adanya anugerah akal, sebagian orang lebih maju daripada sebagian yang lain. Sebagian kelompok sosial lebih berbudaya daripada yang lain. Kondisi demikian memicu semangat berlomba di antara mereka para manusia. Mereka berlomba dalam kemajuan budaya dan kemajuan sosial. Semua manusia menginginkan kemajuan dalam segala hal.
Semua tujuan mereka harus dicapai secara bersama. Mereka harus kompak untuk mencapai kemajuan itu. Mereka harus terkoordinir dalam melakukan berbagai upaya guna mencapai kemajuan yang mereka idam-idamkan bersama-sama. Kekuatan modal, semangat dan potensi-potensi lain yang mereka miliki harus diorganisir di bawah seorang pemimpin yang mumpuni. Sehingga arah jamaah focus kepada apa-apa yang menjadi tujuan mereka.
Pemimpin yang mengorganisir mereka harus seorang yang benar-benar paham tujuan bersama, bukan paham tujuan hawa-nafsunya sendiri, keluarga dan kroninya saja. Pemimpin harus orang yang kuat fisik dan akalnya. Pemimpin harus orang yang luas pengetahuan dan jaringannya. Pemimpin harus orang yang ilmunya shahih sehingga semua amalnya dalam memimpin shalih. Kalau ilmu yang dia miliki tidak shahih atau tidak memiliki ilmu sama sekali, tidak mungkin amal-amalnya menjadi shalil. Amalnya hanya thalih. Pemimpin harus tangguh dan teguh dalam memeluk agamanya sehingga tahu 'jimat' apa yang ia mempankan ketika menghadapi godaan setan. Pemimpin harus paham bahasa setan yang langsung menyeruak di dalam hati dan langsung dipahami, sekalipun bahasa setan itu tidak pernah ada namanya. Karena setan ngomong langsung di dalam hati seseorang dan orang tersebut langsung paham apa yang setan maksud. Godaan setan itu sangat strategis, karena penggoda (setan), orang yang digoda (seorang pemimpin misalnya) dan proses bujuk-rayu setan tidak pernah diketahui oleh orang lain. Sehingga pemimpin sangat rentan dan sangat mudah tergiur mengikuti apa maunya setan, karena merasa dia memenuhi apa yang dibisikkan oleh setan adalah demi kepuasannya sendiri dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Ingat, baik dia setan dari golongan jin atau setan dari golongan manusia.
Ketika seorang pemimpin sudah demikian, maka sesungguhnya dia mulai kehilangan kendali dirinya. Agama sudah dianggap hanya pemantas belaka. Baginya agama tidak penting dan cenderung membatasi gerak bebas dirinya. Akhirnya, benar-benar kehilangan agama sebagai pengendalinya. Dan semua tindakannya adalah tindakan-tindakan yang thalih dan sama sekali tidak shalih.
Ketika pemimpin yang demikian adalah pilihan rakyat, maka rakyat mulai menyadari bahwa mereka hanya dibodohi dengan sejumlah uang, iming-iming dan janji-janji yang tidak kalah menariknya dengan janji-janji setan kepada manusia. Mereka sesungguhnya diajak untuk menjungkir balikkan wilayah yang ada di bawah kepemimpinannya. Mereka diajak mengorbankan rakyat dan semua potensi negara atau daerahnya. Dan ironinya, semua itu hanya demi kepentingan pemimpin tersebut.
Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah SWT adalah seorang pemimpin sebagaimana yang dijelaskan oleh-Nya di dalam surah Al Baqarah ayat 247. Seorang pemimpin yang dipilihkan oleh Allah SWT untuk memenuhi permintaan Bani Israil adalah pemimpin yang telah Allah SWT lengkapi dengan keluasan ilmu dan kekuatan fisik. Sekali lagi, bahwa ilmu Allah SWT adalah ilmu yang shahih, sehingga pemimpin pilihan Allah SWT adalah seorang pemimpin yang amal-amalnya senantiasa shalih karena ilmunya shahih. Tidak berani khianat, tidak mungkin melakukan kecurangan, tidak bisa aniaya kepada rakyat, langsung atau tidak langsung, tidak juga aniaya kepada dirinya sendiri. Pemimpin yang dekat dengan ridha Allah adalah pemimpin yang siap memimpin peperangan sekalipun. Tidak pengecut dan tidak ciut. Mahir menunggang kuda dan mengayunkan senjata. Tajam menatap masa depan yang lebih baik. Tidak gentar membela semua yang wajib ia bela. Tidak loyo memperjuangkan cita-cita bersama. Selalu siap menjadi koordinator dalam berbagai kegiatan demi kemajuan bersama. Tidak menghabiskan waktu untuk 'membangun jiwa dan badan' hanya demi kepentingan dirinya sendiri, dan bukan untuk kemajuan bersama.
Pemimpin pilihan Allah SWT bukan hanya orang yang banyak hartanya. Mengukur kelayakan dan kelaikan seseorang menjadi pemimpin hanya dari aspek harta saja adalah Yahudi kuno.
Semua rakyat mempunyai cita-cita : kemajuan negara dan daerah dalam segala aspek. Maju secara bersama-bersama. Tidak boleh ada yang ditinggal atau dirugikan. Semua potensi negara atau daerah harus ke sana arah penggunaannya agar negara atau daerah ini menjadi negara atau daerah yang thoyyibatun wa Rabbun ghafur, gemah ripah, lohjinawi, toto, titi, tentrem, kerto raharjo. Tidak ada jalan yang binasa, gedung sekolah yang baru dibangun langsung ambruk, gedung sekolah yang lama tidak dibangun sampai ambruk, rakyat miskin sampai kekurangan gizi, rakyat tidak bisa masuk sekolah karena biaya tidak ada, rakyat mati sia-sia karena tidak mampu berobat, para pemuda yang pesimis sehingga hanya bisa hura-hura dan membuat huru-hara, paham agama yang sangat rendah sehingga budayanya hanya beda tipis dengan pola yang ada di dunia binatang.
Jangan sampai rakyat rela dipimpin oleh seorang pemimpin yang menjadikan rakyatnya sebagai mesin produksi suara. Rakyat tidak boleh pintar dan luas wawasan, karena dianggap akan menjadi rival baginya. Jangan sampai rakyat rela dipimpin oleh seorang pemimpin yang menjadikan rakyatnya sebagaimana pepatah Arab yang artinya : Buatlah anjingmu kelaparan sehingga akan tunduk patuh kepadamu. Rakyat hanya dijadikan pekerja-pekerja yang memberikan keuntungan kepadanya. Semua potensi hanya diarahkan penggunaannya hanya demi kepentingannya sendiri, keluarga dan kroninya. Rakyat harus memilih pemimpin dengan kriteria sebagaimana yang Allah SWT sudah paparkan di dalam Al Qur'an. Rakyat harus paham dan yakin bahwa jika negara atau daerah ini dikelola oleh seorang pemimpin yang memiliki integritas tinggi, akan memberikan kemajuan yang jauh dari kondisi sekarang ini. Rakyat tidak akan diberi jalan yang bolong-bolong, lingkungan yang penuh sampah, udara penuh pencemaran, air kotor dan terkontaminasi, kota-kota yang pengab di siang hari, tidak rapi, di sana sini pengemis dan orang gila telanjang, trotoar-trotoar menjadi tempat mengais rezeki bagi pedang kaki lima dan gelap di malam hari, budaya penuh gusur-menggusur, pasar yang dipenuhi bau busuk menusuk, pembangunan fisik marak hanya di akhir masa jabatan dan lain sebagainya.
Semoga Allah SWT membantu rakyat yang taat kepada-Nya dalam memilihkan seorang pemimpin yang Rabbani, demi kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Amin ya Rabbal alamien.
******
Senin, 01 Agustus 2011
TAKKID DAN PERSAKSIAN
ANDA SEORANG MUSLIM/MUSLIMAH ?
1. AMALAN KITA HARUS DARI REFERENSI AL QUR'AN DAN AS-SUNNAH SAJA, BUKAN DARI "DAWUH" KYAI ATAU AJENGAN ATAU ULAMA YANG TIDAK BERSUMBER DARI AL QUR'AN ATAU AS-SUNNAH YANG SHAHIHAH.
2. PUASA YANG KITA AMALKAN HARUS PUASA SUNNAH ATAU WAJIB YANG SYAR'I, BUKAN PUASA YANG DIANJURKAN OLEH MANUSIA BIASA, SEPERTI : PUASA PATI GENI, MUTIH, NGROWOT, PADANG ATI DAN LAIN SEBAGAINYA.
3. PUASA YANG SYAR'I, BAIK YANG WAJIB ATAU YANG SUNNAH TUJUANNYA ADALAH "AGAR KALIAN MENJADI BERTAQWA", SEDANG PUASA YANG TIDAK SYAR'I TUJUANNYA 'AGAR KALIAN MENJADI KEBAL, DUKUN, AHLI PELET" DAN LAIN-LAIN.
4. TUJUAN PUASA YANG TIDAK SYAR'I ADALAH DUNIAWI, KESOMBONGAN, BERSAHABAT DENGAN JIN DAN SETAN.
5. PUASA YANG TIDAK SYAR'I DENGAN TUJUAN YANG BISA DIIZINKAN OLEH ALLAH NAMUN PASTI TIDAK DIRIDHAI, SEPERTI ORANG MALING BERHARAP SELAMAT DALAM MELANCARKAN AKSI, DIIZINKAN OLEH ALLAH DAN SELAMAT, NAMUN KESELAMATANNYA TIDAK MENUNJUKKAN HALALNYA APA YANG IA LAKUKAN, AKAN TETAPI TETAP MALING TIDAK DIRIDHAI OLEH ALLAH.
6. SEMUA AMALAN KITA HARUS YANG DIRIDHAI OLEH ALLAH DAN BUKAN HANYA DIIZINKAN OLEHNYA.
JAZAKUMULLAH ATAS PERHATIAN DAN PEMAHAMAN ANTUM SEMUA ATAS POIN POIN PENTING DI ATAS, SEMOGA ALLAH MERIDHAI SELURUH AMAL KITA DAN SELALU MENCURAHKAN PETUNJUKNYA KEPADA KITA. AMIN.
1. AMALAN KITA HARUS DARI REFERENSI AL QUR'AN DAN AS-SUNNAH SAJA, BUKAN DARI "DAWUH" KYAI ATAU AJENGAN ATAU ULAMA YANG TIDAK BERSUMBER DARI AL QUR'AN ATAU AS-SUNNAH YANG SHAHIHAH.
2. PUASA YANG KITA AMALKAN HARUS PUASA SUNNAH ATAU WAJIB YANG SYAR'I, BUKAN PUASA YANG DIANJURKAN OLEH MANUSIA BIASA, SEPERTI : PUASA PATI GENI, MUTIH, NGROWOT, PADANG ATI DAN LAIN SEBAGAINYA.
3. PUASA YANG SYAR'I, BAIK YANG WAJIB ATAU YANG SUNNAH TUJUANNYA ADALAH "AGAR KALIAN MENJADI BERTAQWA", SEDANG PUASA YANG TIDAK SYAR'I TUJUANNYA 'AGAR KALIAN MENJADI KEBAL, DUKUN, AHLI PELET" DAN LAIN-LAIN.
4. TUJUAN PUASA YANG TIDAK SYAR'I ADALAH DUNIAWI, KESOMBONGAN, BERSAHABAT DENGAN JIN DAN SETAN.
5. PUASA YANG TIDAK SYAR'I DENGAN TUJUAN YANG BISA DIIZINKAN OLEH ALLAH NAMUN PASTI TIDAK DIRIDHAI, SEPERTI ORANG MALING BERHARAP SELAMAT DALAM MELANCARKAN AKSI, DIIZINKAN OLEH ALLAH DAN SELAMAT, NAMUN KESELAMATANNYA TIDAK MENUNJUKKAN HALALNYA APA YANG IA LAKUKAN, AKAN TETAPI TETAP MALING TIDAK DIRIDHAI OLEH ALLAH.
6. SEMUA AMALAN KITA HARUS YANG DIRIDHAI OLEH ALLAH DAN BUKAN HANYA DIIZINKAN OLEHNYA.
JAZAKUMULLAH ATAS PERHATIAN DAN PEMAHAMAN ANTUM SEMUA ATAS POIN POIN PENTING DI ATAS, SEMOGA ALLAH MERIDHAI SELURUH AMAL KITA DAN SELALU MENCURAHKAN PETUNJUKNYA KEPADA KITA. AMIN.
POKOK-POKOK KHUTBAH TTG PERSIAPAN MENGHADAPI BULAN RAMADHAN 1432 H
PERSIAPAN MENGHADAPI RAMADHAN 1432 H
1- Persiapan umum dari bulan Rajab dan Sya'ban dengan memperbanyak ibadah (puasa sunnah, shalat gerhana, shalat tahajjud, shalat rawatib, shadaqah).
2- Persiapan khusus meliputi :
Persiapan ruhy : Semangat beribadah dan berdoa.
Persiapan jasady : Fisik kuat demi menjalankan ibadah yang lebih banyak dan shahihah.
Persiapan maly : Zakat fitrah, zakat maal, shadaqah.
Persiapan ilmy : Ilmu yang shahih melahirkan amal shalih.
3- Bimbingan Rasul berkenaan dengan puasa :
1) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 730)
7294صيام المرء في سبيل الله يبعده من جهنم مسيرة سبعين عاما .
عن أبي الدرداء .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح )
2) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1128)
11275 - من صام يوما في سبيل الله باعد الله بذلك اليوم حر جهنم عن وجهه سبعين خريفا .
عن أبي سعيد .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح )
3) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1128)
11272 - من صام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه .
عن أبي هريرة .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6326 في صحيح الجامع
4) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 279)
2788 - إن الله تعالى يقول : إن الصوم لي و أنا أجزي به إن للصائم فرحتين : إذا أفطر فرح و إذا لقي الله تعالى فجزاه فرح ، والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك .
عن أبي هريرة وأبي سعيد معا .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1907 في صحيح الجامع
4- Jangan lupa zakat fitrah dan shadaqah :
1) مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللهِ بَاقٍ (النحل : 96)
2) صحيح ابن ماجة - (1 / 306)
حدثنا حفص بن عمرو حدثنا عبد الرحمن بن مهدي حدثنا مالك بن أنس عن نافع عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه و سلم صدقة الفطر صاعا (2،04 كغ عند الجمهور و3،25 كغ عند الحنفية) من شعير أو صاعا من تمر على كل حر أو عبد ، ذكر أو أنثى من المسلمين .
( صحيح ) صحيح أبي داود ، وأخرجه البخاري ومسلم .
3) صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 263)
1085 - ( حسن )
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم صدقة الفطر طهرة للصائم من اللغو (الكلام غير المعقود عليه) والرفث (والرَّفَثُ أَيضاً الفُحْشُ من القول وكلام النساءِ في الجماع) وطعمة للمساكين فمن أداها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة ومن أداها بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقة .
رواه أبو داود وابن ماجه والحاكم وقال : صحيح على شرط البخاري
5- Jangan sampai 10 hari terakhir ramadhan / malam Al Qadar : Masjid sepi, pasar ramai.
******
1- Persiapan umum dari bulan Rajab dan Sya'ban dengan memperbanyak ibadah (puasa sunnah, shalat gerhana, shalat tahajjud, shalat rawatib, shadaqah).
2- Persiapan khusus meliputi :
Persiapan ruhy : Semangat beribadah dan berdoa.
Persiapan jasady : Fisik kuat demi menjalankan ibadah yang lebih banyak dan shahihah.
Persiapan maly : Zakat fitrah, zakat maal, shadaqah.
Persiapan ilmy : Ilmu yang shahih melahirkan amal shalih.
3- Bimbingan Rasul berkenaan dengan puasa :
1) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 730)
7294صيام المرء في سبيل الله يبعده من جهنم مسيرة سبعين عاما .
عن أبي الدرداء .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح )
2) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1128)
11275 - من صام يوما في سبيل الله باعد الله بذلك اليوم حر جهنم عن وجهه سبعين خريفا .
عن أبي سعيد .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح )
3) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1128)
11272 - من صام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه .
عن أبي هريرة .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6326 في صحيح الجامع
4) الجامع الصغير وزيادته - (1 / 279)
2788 - إن الله تعالى يقول : إن الصوم لي و أنا أجزي به إن للصائم فرحتين : إذا أفطر فرح و إذا لقي الله تعالى فجزاه فرح ، والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك .
عن أبي هريرة وأبي سعيد معا .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1907 في صحيح الجامع
4- Jangan lupa zakat fitrah dan shadaqah :
1) مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللهِ بَاقٍ (النحل : 96)
2) صحيح ابن ماجة - (1 / 306)
حدثنا حفص بن عمرو حدثنا عبد الرحمن بن مهدي حدثنا مالك بن أنس عن نافع عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه و سلم صدقة الفطر صاعا (2،04 كغ عند الجمهور و3،25 كغ عند الحنفية) من شعير أو صاعا من تمر على كل حر أو عبد ، ذكر أو أنثى من المسلمين .
( صحيح ) صحيح أبي داود ، وأخرجه البخاري ومسلم .
3) صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 263)
1085 - ( حسن )
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم صدقة الفطر طهرة للصائم من اللغو (الكلام غير المعقود عليه) والرفث (والرَّفَثُ أَيضاً الفُحْشُ من القول وكلام النساءِ في الجماع) وطعمة للمساكين فمن أداها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة ومن أداها بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقة .
رواه أبو داود وابن ماجه والحاكم وقال : صحيح على شرط البخاري
5- Jangan sampai 10 hari terakhir ramadhan / malam Al Qadar : Masjid sepi, pasar ramai.
******
Langganan:
Postingan (Atom)