DAWAMKAN PELAJARAN RAMADHAN
(KHUTBAH IDUL FITRI 1430 H)
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر / لا إله إلا الله والله أكبر / الله أكبر ولله الحمد .
إِنَّ اْلحَمْدَ ِللهِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ . وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شرَيِْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ) (آل عمران:102)
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً) (الأحزاب:70 - 71)
أَلاَ وَإِنَّ أَصْدَقَ اْلكَلاَمِ كَلاَمُ اللهِ تَعَالىَ وَخَيْرَ اْلهُدَي هُدَي مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فيِ النَارِ ، أما بعد :
Kaum muslimin jamaah shalat ied rahimakumullah.
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah untuk meraih ridha-Nya di dunia dan di akhirat. Hanya dengan taqwa kepada Allah ridha-Nya dapat dicapai. Maka mari dawamkan pelajaran dari ibadah Ramadhan.
Seorang muslim yang membaik iman dan taqwanya adalah yang selalu merindukan Ramadhan dan merasa belum seberapa melakukan ibadah ketika Ramadhan meninggalkannya. Sebaliknya, kita maklumi jika anak-anak menghitung hari menunggu lebaran 1 syawwal dan berharap kiranya Ramadhan segera berakhir, karena selama berpuasa yang dia rasakan sangat berat kesenangan lahirlah yang dia bayangkan. Namun sulit memaklumi sikap demikian jika muncul dari orang yang tergolong dewasa.
Orang dewasa terapi Ramadhan menjadi hal yang memberatkan dirinya, apakah karena lonjakan kebutuhan yang dibarengi dengan lonjakan harga-harga, atau karena ibadah puasa itu dirasakan sangat berat. Sehingga tidak ada nilai latihan taat kepada Allah, namun rasa berat yang dirasakan. Jika demikian kepribadiannya dalam berpuasa, maka sudah barang tentu dia tidak mendapatkan manfaat dan pelajaran penting dari puasanya. Ibadah-ibadah seperti puasa, shalat tarawih, shalat witir, zakat fitrah, I’tikaf, tilawah Al Qur’an, mendengar kultum, memberikan kultum, memberikan ifthar, infaq sunnah, zikir dan lain-lain sangat sedikit dilakukan kalau tidak dikatakan tidak ia lakukan karena berat sekali baginya.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin jamaah shalat ied rahimakumullah.
Marilah kita cerahkan hati dengan berbagai ibadah di bulan Ramadhan kemarin ini. Marilah kita koreksi dan evaluasi setingan hati kita, apakah sudah bisa tawajjuh kepada Allah dan lebih cinta kepada Rasul-Nya atau justru tertutup oleh kesenangan duniawi. Sehingga lebaran menjadi saat yang mana semangat ibadah turun dan kembali kepada semangat materialistis. Lebaran menjadi saat kemerdekaan dari ibadah puasa yang sangat berat. Lebaran saat untuk tampil dan berlomba yang bersifat materialistis dan glamor. Perasaan kapok berpuasa menguat sehingga puasa 6 hari syawwal tidak pernah terpikirkan untuk dilakukan, karena puasa Ramadhan saja bagi orang dewasa satu ini masih seperti apa yang dirasakan oleh anak-anak, sehingga tidak dilakukan alias tidak berpuasa Ramadhan tanpa udzur syar’i. Na’udzu billahi min zhalik.
Mari kita ukur seberapa sebenarnya peningkatan kwalitas berbagai ibadah kita setelah ditempa dan ditambah dayanya selama bulan Ramadhan. Na’udzu billah jika tidak ada peningkatan, stagnan, bahkan mungkin berkurang.
Oleh karena itu mulai saat ini kita warga masjid ini harus meningkatkan semangat ibadahnya, semangat thalabul ‘ilminya, semangat ukhuwwahnya dan lain-lain sehingga diharapkan dengan pertambahan warga jamaahnya meningkat pula ketaqwaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Bukan meningkat jumlah warganya namun meningkat pula jumlah pemudanya yang tidak tahu orientasi kehidupan, menjadi layaknya pemuda yang suka latah dan ikut-ikutan dengan pemborosan waktu, tenaga bahkan biaya. Bukan meningkat jumlah warganya namun meningkat pula jumlah pemuda dan orang tua yang suka mabuk-mabukan, judi, berkhalwat dengan lain jenis bukan mahram, melakukan perkara-perkara yang tidak penting, asing dengan masjid yang sesungguhnya adalah rumah Allah, yang sering dengan alasan hak asasi karena tidak tahu beda antara hak asasi dan egoistis.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin jamaah shalat ied rahimakumullah.
Setelah kau, muslimin berlatih dengan puasa Ramadhan, maka cintailah ibadah puasa itu dengan melakukan puasa sunnah 6 hari di bulan syawwal, puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh, puasa arafah, puasa asyura dan lain-lain. Setelah kaum muslimin berlatih banyak shalat cintailah ibadah shalat dengan melakukan shalat nawafil qabliah dan ba’diah, shalat tahiyyatul masjid, shalat syukrul wudhu’, shalat tahajjud, shalat witir, shalat gerhana, shalat dhuha dan lain-lain. Setelah kaum muslimin berlatih berinfaq dengan memberi ifthar atau zakat fitrah maka cintailah ibadah maliah (ibadah harta) dengan melakukannya di waktu-waktu yang lain di luar bulan Ramadhan. Setelah kaum muslimin berlatih beribadah berupa banyak tilawah, maka cintailah ibadah tilawatul qur’an dengan rutin membacanya dengan target khatam dalam waktu 1 atau 2 atau 3 bulan.
Pandangan yang salah : Shalat tarawih harus berjamaah di masjid untuk kaum pria, tetapi ketika shalat fardhu di luar bulan Ramadhan tidak pernah dilakukan di masjid. Membaca Al Qur’an banyak dilakukan di bulan Ramadhan, tapi di liar bulan Ramadhan tidak pernah membaca Al Qur’an. Di bulan Ramadhan mestinya meningkat kwalitas dan kwantitas ibadahnya sehingga masjid menjadi makmur siang dan malam, tetapi justeru meningkat belanjanya sehingga masjid menjadi sepi dan pasar tempat syetan Zalambur menjadi padat dan ramai.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد .
Kaum muslimin jamaah shalat ied rahimakumullah.
Na’udzu billah bila di tengah masyarakat muslim di sini masih ada orang remaja atau dewasa tidak punya Al Qur’an, tidak bisa membaca Al Qur’an, adzan masih harus dilakukan orang tua atau lanjut usia, suka keluyuran dan tidak peduli dengan apa yang namanya ibadah, hanya urusan perut dan tidak mikir urusan hati dan jiwa, hanya kesenangan kemauan dan hawa-nafsu tidak pernah terbersit kepuasa karena suatu ibadah atau prestasi yang ia harus raih.
Semua ini evaluasi dan koreksi, yang harus selalu disikapi secara dewasa bukan dengan perasaan tersinggung. Harus dikaji dan dipikirkan bagaimana pendidikan generasi kita, apakah hanya berorientasi bisa makan dan hidup tanpa kerohanian yang baik ? Kita harus yakin bahwa dengan mengevaluasi diri dan keluarga kita masing-masing, kebaikan dalam arti yang seluas-luasnya akan menjadi hak-milik kita. Kepada Allah kita memohon pertolongan. Amin ya Rabbal alamien.
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ، ونفعنى وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم ، وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم ، وقل رب اغفر وأرحم وأنت خير الراحمين .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ ، وَارْضَ اَللَّهُمَّ عَنِ الصَحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إَلَى يَوْمِ الدِيْنِ .
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَك َأَعْدَاءَ الدِيْنِ .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ َاْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ .
اللهم اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم .
اَلَّلهُمَّ أَعِنَّا عَلىَ ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ .
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَ قِيَامَنَا وَ قِرَاءَتَنَا وتلاوتنا وَزَكَاتَنَا وَعِبَادَاتِنَا كُلَّهاَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ . وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ .
رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قَنَا عَذاَبَ النَارِ .
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا .
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ .
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar