(Kamis, 17 Desember 2009)
Judul Asli : المنهج الحركى للسيرة النبوية
Judul Terjemahan : Manhaj Haraki Strategi Pergerakan dan Perjuangan Politik dalam Sirah Nabi Saw (jilid 1 dari 2 jilid).
Penulis : Syaikh Munir Muhammad Al Ghadhban.
Tentang : Periode ke 3 dari 4 periode dalam jilid 1.
Penerbit : Rabbani Press, Jakarta.
PERIODE KETIGA
MENDIRIKAN NEGARA
(HAL : 165-261)
Karakteristik Periode ketiga :
1. Karakteristik pertama : Mencari Pembelaan di luar Mekah.
Ad 1 :
Ke Thaif ke Bani Tsaqif (gagal), namun tidak menyurutkan semangat da’wah beliau. Ini beliau lakukan karena jalan buntu di Mekah. Ungkapan penting beliau :
إنى لأرجو أن يخرج الله من أصلابهم من يقول : لا إله إلا الله .
2. Karakteristik kedua : Mencari Jaminan Keamanan dari musuh di Mekah.
Ad 2 :
Hanya Muth’am bin Adi, seorang pemuka di Mekah pimpinan Bani Naufal bin Abdi Manaf yang menjamin keamanan beliau.
3. Karakteristik ketiga : Mencari Pembelaan dan Perlindungan Kabilah-kabilah untuk menyelamatkan da’wah.
Ad 3 :
Tidak boleh memberikan kekuasaan kepada non-muslim sekalipun dia pernah bela da’wah.
4. Karakteristik keempat : Kegagalan perundingan.
Ad 4 :
Gagal yang disengaja karena tidak sejalan dengan Islam.
5. Karakteristik kelima : Mengarahkan Pandangan kepada Markas bertolaknya Gerakan.
Ad 5 :
6 orang Anshar masuk Islam karena mendahului orang-orang Yahudi (Aus) yang akan bergabung dengan Rasulullah.
6. Karakteristik keenam : Baiat pertama dan nilai-nilainya yang baru.
Ad 6 :
- Baiat pertama sebagaimana ungkapan Ubbadah bin Shamit :
على أن لا نشرك بالله شيئا ، ولا نسرق ، ولا نزنى ، ولا نقتل أولادنا ، ولا نأتى ببهتان نفتريه بين أيدينا وأرجلنا ، ولا نعصيه فى معروف .
- Peserta bai’at : Dari Khazraj 10 orang dan dari Aus 2 (Yahudi) orang.
7. Karakteristik ketujuh : Izin untuk melakukan Peperangan.
Ad 7 :
Perang tergantung adanya seorang imam.
8. Karakteristik kedelapan : Persiapan Pembahasan Tegaknya Negara.
Ad 8 :
- Dengan penuh kecermatan, rahasia, kecerdasan, serius dan pembinaan terus-menerus.
- Non-muslim bisa ikut ambil peran jika menguntungkan da’wah.
9. Karakteristik kesembilan : Manifesto Politik (baiat).
Ad 9 :
5 poin baiat ke 2 :
1. Berjanji taat dan setia baik dalam keadaan sibuk maupun senggang.
2. Berinfaq, baik dalam keadaan longgar maupun sempit.
3. Menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar.
4. Teguh membela kebenaran Allah tanpa rasa takut dicela orang.
5. Tetap membantuku dan akan tetap membelaku bila aku berada di tengah-tengah kalian, sebagaimana kalian membela diri kalian sendiri dan anak istri kalian. Dengan demikian kalian akan memperoleh surga.
(Semua ini jawaban atas pertanyaan Jabir ra kepada Nabi).
10. Karakteristik kesepuluh : Memperkokoh dan Mempertegas baiat.
Ad 10 :
Banjir baiat.
11. Karakteristik kesebelas : Pembentukan Pemerintahan Islam Melalui Pemilihan.
Ad 11 :
Pemilihan 12 orang naqib.
12. Karakteristik kedua belas : Pemimpin Menentukan Pertempuran.
Ad 12 :
Pemimpin adalah panglima tertinggi.
13. Karakteristik ketiga belas : Pimpinan Menentukan Kelahiran Negara Islam.
Ad 13 :
Para peserta baiat bersikap diam, sedangkan orang Madinah yang tidak tahu hal itu bersaksi tidak pernah terjadi baiat.
14. Karakteristik keempat belas : Dimulainya Perang Informasi antara Kedua Negara.
Ad 14 :
Tantang-menantang via syair.
15. Karakteristik kelima belas : Memilih Tempat Hijrah dan Membentuk Komitmen di dalamnya secara Sirriyyah.
Ad 15 :
Tempat tujuan hijrah dipilih berdasarkan berbagai pertimbangan. Madinah strategis untuk memutus jalur logistik ke Makkah.
16. Karakteristik keenam belas : Konspirasi Musuh untuk Membunuh Qiyadah.
Ad 16 :
Emosi Quraisy yang logis.
17. Karakteristik ketujuh belas : Kecerdasan Perencanaan Manusia dalam Hijrah.
Ad 17 :
- Demi da’wah semua hal dipikirkan secara cermat.
- Jinpun berupaya menggagalkan da’wah.
18. Karakteristik kedelapan belas : Basis Baru Bergabung kepada Islam.
Ad 18 :
Abu Buraidah = Suraqah, berakhir dengan sikap membela Islam.
19. Karakteristik kesembilan belas : Pengumuman Pertama untuk Syi’ar-syi’ar Ibadah.
Ad 19 :
Masjid Quba’ adalah titik awal kemunculan Nabi dan Islam.
20. Karakteristik kedua puluh : Keberhasilan Khittah dan Sampainya Pimpinan Tertinggi ke Puncak Pimpinan.
Ad 20 :
Negara Nabi tegak tanpa ceceran darah setetespun juga.
طلع البدر علينــــا # من ثنيــــات الوداع
وجب الشكر علينا # ما دعــــا للــــه داع
أيها المبعوث فينـا # جئت بالأمر المطاع
******
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar