Kamis, 29 Desember 2011

TAKSHIL BERBAGAI "IBADAH"

KOREKSI BERBAGAI MACAM "IBADAH"

HANYA AL QUR'AN DAN AS SUNNAH PEGANGAN KITA
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ [البقرة : 147]
Kebenaran itu dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Al Baqarah : 147, didukung oleh Ali Imran : 60, Yunus : 94, Hud : 17, Al Hajj : 54 dan As Sajdah 3).
كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ (الحجر : 90-91)
Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi.
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا [الحشر : 7]
….apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa saja yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.

APA HARUS YASIN PD MALAM JUM'AT ?
فتح المعين - (2 / 89)
( و ) سَنَّ ( قراءةَ ) سورة ( كهفٍ ) يومَ الجمعة وليلتَها لأحاديث فيها وقراءتها نهارا آكد وأولاه بعد الصبح مسارعة للخير وأن يكثر منها ومن سائر القرآن فيهما .
Dan disunnahkan membaca surah Al Kahfi pada siang hari Jum'at dan malamnya karena adanya sejumlah hadits berkenaan dengan hal itu. Membacanya di siang harinya lebih ditekankan. Paling utamanya adalah setelah shubuh karena dalam rangka bersegera dalam kebaikan. Dan hendaknya memperbanyak membacanya dan surah-surah lain dalam Al Qur'an di siang atau malam Jum'at.

صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 180)
736 - ( صحيح ) .
عن أبي سعيد الخدرى رضى الله عنه أن النبى صلى الله عليه وسلم قال : من قرأ سورة الكهف فى يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين .
رواه النسائي والبيهقي مرفوعا والحاكم مرفوعا وموقوفا أيضا وقال : صحيح الإسناد
Barangsiapa membaca surah Al Kahfi pada siang hari Jum'at maka dia akan diterangi oleh cahaya selama antara dua hari Jum'at.

مشكاة المصابيح مع شرحه مرعاة المفاتيح - (7 / 500)
قال الشوكاني : معنى إضاءة النور له ما بين الجمعتين إنه لا يزال عليه أثرُها وثوابُها فى جميع الأسبوع .


مرعاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح - (7 / 249)
قوله: (أضاء له) أي فى قلبه أو قبره أو يوم حشره فى الجمع الأكبر ، قاله القارى (النور) قيل أى نور السورة أو نور أجرها. وقيل أى نور الهداية والإيمان . (ما بين الجمعتين) أي مقدار ما بينهما من الزمان.

السلسلة الصحيحة الكاملة – (3 / 481)
1407 – " أكثروا الصلاة علي يومَ الجمعة و ليلةَ الجمعة ، فمن صلى علي صلاةً صلى الله عليه عشرا " .
قال الألباني في " السلسلة الصحيحة " 3 / 397 :
Perbanyaklah oleh kalian shalawat kepadaku pada siang dan malam Jum'at. Barangsiapa bershalawat satu kali kepadaku maka Allah akan bershalawat sepuluh kali kepadanya.

HARAM MENGGANGGU DG SUARA BACAAN AL QUR'AN
السلسلة الصحيحة - مختصرة - (1 / 498)
250 - ( صحيح )
وعن أبي سعيد الخدري أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (لا ضرر ولا ضرار ) وزاد : من ضار ضاره الله ومن شاق شاقه الله .
Dari Abu Sa'id Al Khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jangan membuat bahaya dan jangan membalas orang yang berbuat bahaya dengan bahaya". Ditambah, "Barangsiapa membuat bahaya maka Allah akan membuat bahaya baginya, dan barangsiapa membuat kesulitan maka Allah akan membuat kesulitan baginya".

فتح المعين - (2 / 89)
ويكره الجهر بقراءة الكهف وغيره إن حصل به تأذٍّ لمصلٍّ أو نائمٍ كما صرح النووى في كتبه . وقال شيخنا في شرح العباب : ينبغى حرمةُ الجهر بالقراءة في المسجد .
Dan dimakruhkan bersuara keras dalam membaca surah Al Kahfi atau surah-surah lainnya jika menimbulkan gangguan bagi orang shalat atau orang tidur. Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Imam Nawawi di dalam kitab-kitabnya. Sedangkan syaikh kami di dalam kitabnya Syarhul 'abab mengatakan, "Harus dinyatakan haram suara keras dalam membaca Al Qur'an di dalam masjid".

BACA DZIKIR ATAU DOA DISPEAKER MENENTANG AL QUR'AN
قُلِ ادْعُوا اللهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً (الإسراء : 110) .
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً. (الأنعام : 63).
Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut…". (Qs. Al An’am : 63).

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (الأعراف : 55).
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Qs. Al A’raf : 55).

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَاْلآَصَالِ وَلاَ تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (الأعراف : 205).
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Qs. Al A’raf : 205).
Dengan memahami ayat-ayat di atas maka dapat disimpulkan bahwa cara dzikir yang disebut-sebut oleh Allah SWT dengan empat hal, yaitu :
1- Dengan rendah diri.
2- Dengan suara yang lembut.
3- Dengan rasa takut kepada Allah SWT.
4- Tidak dengan mengeraskan suara.
Lebih dari empat ketentuan itu adalah tindakan berdoa atau berdzikir dengan cara yang melampaui batas. Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang suka melampaui batas.
Rasulullah SAW juga menegaskan sebagai berikut,
عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ هَلَّلْنَا وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ . (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَغَيْرُهُ) .
Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu anhu berkata, “Kami bepergian bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Jika kami mendekati suatu lembah maka kami bertahlil dan bertakbir dengan suara yang sangat keras, sehingga Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, rendahkan suara kalian, sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli atau tidak ada, sesungguhnya Dia bersama kalian, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha dekat. Maha Suci asma-Nya dan Maha Mulia”. (HR. Al Bukhari dan lain-lain dari Al Maktabatus syamilah).

HIDANGAN UNTUK ORANG MENINGGAL
مشكاة المصابيح - (1 / 373)
( صحيح )
وعن عوف بن مالك قال : صلَّى رسولُ الله صلى الله عليه وسلم على جنازة فحَفِظْتُ من دعائه وهو يقول : " اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه....". قال : حتى تمنيتُ أن أكون أنا ذلك الميت . رواه مسلم .
Dari Auf bin Malik ia berkata, "Rasulullah SAW menshalatkan sesosok jenazah sehingga aku menghafal salah satu doa yang beliau ucapkan, yang artinya, "Ya Allah, ampunilah dia, sayangilah dia, baguskanlah dia dan maafkanlah dia…….dst". Perawi hadits mengatakan bahwa Auf sampai berkata, "Hingga aku berangan-angan aduhai jika aku menjadi mayit itu". HR. Muslim.
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (6 / 444)
2497 - إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول : أنى لي هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك .
تخريج السيوطي : عن أبي هريرة .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) .
Seorang pria ditinggikan derajatnya di dalam surga, sehingga ia berkata, "Kenapa aku ini begini". Maka dikatakan kepadanya, "Ini karena istighfar anakmu untukmu".

TIDAK BISA "USHALLI" LALU TIDAK SHALAT GERHANA
فتح المعين - (1 / 21)
هى شرعا : أقوال وأفعال مخصوصة مفتتحة بالتكبير مختتمة بالتسليم .
Shalat itu menurut istilah adalah sejumlah ucapan dan amalan khusus yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

DIBACAKAN AL QUR'AN LALU MENGUCAPKAN "ALLAH"
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ . [الأعراف : 204 ]
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

أيسر التفاسير للجزائرى - (2 / 28)
{ فاستمعوا له وانصتوا } : أى اطلبوا سماعَه وتكلفوا له ، وانصتوا عند ذلك أى اسكتوا حتى تسمعوا سماعاً ينفعكم .

MENUNDA SHALAT ISYA' - SEKALIAN TAHAJJUD -
HINGGA DI ATAS PUKUL 24.00.
1) السلسلة الصحيحة - مختصرة - (ج 4 / ص 272)
1696 - ( صحيح )
إن للصلاة أولا وآخرا وإن أول وقت صلاة الظهر حين تزول الشمس وآخر وقتها حين يدخل وقت العصر وإن أول وقت صلاة العصر حين يدخل وقتها وإن آخر وقتها حين تصفر الشمس وإن أول وقت المغرب حين تغرب الشمس وإن آخر وقتها حين يغيب الأفق وإن أول وقت العشاء الآخرة حين يغيب الأفق وإن آخر وقتها حين ينتصف الليل وإن أول وقت الفجر حين يطلع الفجر وإن آخر وقتها حين تطلع الشمس . ( صحيح )
Sesungguhnya shalat itu memiliki awal dan akhir waktu. Awal waktu shalat zhuhur ketika matahari tergelincir dan akhir waktunya ketika masuk waktu ashar. Awal waktu ashar adalah ketika masuk waktunya dan akhir waktunya ketika ketika matahari menguning. Awal waktu maghrib adalah ketika matahari terbenam dan akhir waktunya adalah ketika hilang mega merah. Awal waktu isya' terakhir adalah ketika hilang mega merah dan akhir waktunya adalah ketika pertengahan malam. Dan awal waktu shalat shubuh (fajar) adalah ketika fajar menyingsing dan akhir waktunya adalah ketika terbit matahari.
Didukung oleh 4 buah hadits lainnya yang juga dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani.

JANGAN SAMPAI MASUK KATEGORI INI
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلاَ نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (الكهف : 103-105).
Katakanlah: "Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka putuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

وَقُلْ إِنِّى أَنَا النَّذِيرُ الْمُبِينُ كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ (الحجر : 89-91) .
Dan Katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan", sebagaimana (Kami telah memberi peringatan). Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang [Yahudi & Nasrani] yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi.

******