Kamis, 04 Maret 2010

ANEKDOT MAULID

1. Kenapa Nabi banyak diperingati lahirnya, sedangkan kyai banyak diperingati matinya ?
2. Mana yang lebih baik, 'madani' (= maju dalam arti luas dan agamis) atau 'madani' (bahasa jawa = tasyabbuh / menyerupai orang kafir dan pembangkang kepada Nabi (Musa AS khususnya) ?
3. Islam rahmatan lil'alamien koq identik dengan petasan yang banyak dan mahal menurut tindakan sebagian umat Islam ?
*****

MEREKA MAUNYA MAULUD ATAU MAULID ?

Peringatan kelahiran Nabi SAW di beberapa daerah sungguh semarak. Apa tujuannya ? Meningkatkan keimanan umat Islam ? Senang-senang ? Ekonomi dan materialisme ? Pembodohan umat Islam ? Pengembangan budaya ?
Semua pertanyaan di atas bisa diketahui jawabannya, apakah sejalan dengan Islam agtau tidak. Jjawabannya tentu harus berdasarkan Islam itu sendiri, tidak boleh berdasarkan hawa-nafsu, kesenangan, "enaknya", "baiknya" dan lain-lain. Dengan demikian maka akan terlihat Islam yang sesungguhnya, sebagaimana yang dimaksud oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Bukan justeru muncul Islam yang kedaerahan, sehingga Islam relevan untuk satu daerah dan tidak demikian untuk daerah lain. Sehingga Islam kehilangan 'syumuliah'nya dan yang akan terjadi di antara semua orang yang mengaku muslim adalah saling menyalahkan. Muncullah perpecahan. Siapa yang untung ? Musuh-musuh Islamlah yang pasti bakal menangguk keuntungan besar. Oleh sebab itu kaum muslimin jangan menjadi musuh Islam di dalam selimut atau menimbulkan permusuhan di kalangan umat Islam.
Apalagi kalau yang berbuat demikian orang yang dianggap 'kyai' oleh masyarakat, padahal dia bukan seorang ulama. Jika demikian yang terjadi, maka masyarakat akan sangat mudah terpengaruh karena mengikuti orang yang dia anggap memiliki 'kafaah' keIslaman yang mumpuni.
'Kurang kafaah' itu masih sering terlihat, seperti masih adanya spanduk yang bertuliskan tulisan yang sesungguhnya 'lucu'. Misalnya, 'Gebyar maulud.....'. 'Maulud' menurut 'sighah'nya adalah 'ism maf'ul' yang artinya 'yang dilahirkan' atau 'bayi'. Karena demikian, maka 'gebyar maulud' adalah 'gebyar bayi', lalu apa yang terkesan dengan ungkapan yang seperti itu maknanya ? Jelas, orang yang mengerti bahasa Arab terhibur dengan munculnya rasa geli ketika membacanya.
Jadi, yang sesuai dengan yang mereka maksud apa ? Mungkin 'maulid', yang sighahnya 'ism zaman' yang artinya 'waktu kelahiran'. Jika ini yang dimaksud maka 'maulid' adalah hari ulang tahun. Pertanyaannya, budaya dari mana perayaan ulang tahun itu ? Kaum muslimin suka menirunya apakah untuk dakwah dengan menghalalkan cara seperti itu ? Bolehkah menghalalkan segala cara untuk suatu kebaikan ? Lalu Out-put dakwah dengan media seperti itu apa ? Benarkan juumlah jamaah shalat shubuh di masjid-masjid karenanya menjadi meningkat ? Atau tetap segitu saja ? Embuh.......
Pada perayaan 'maulid/maulud' lebih dominan senang-senang. Padahal bukankah pada hari yang sama, tanggal yang sama, bulan yang sama, bahkan mungkin pada jam yang sama dengan maulid/maulud itu Nabi SAW juga wafat ? Bukankah Nabi SAW dilahirkan di dunia untuk diteladani ? Lalu di sekitar kelahiran Nabi SAW apa yang harus diteladani ? Bukankan di sekitar saat beliau akan wafat justru banyak hal yang harus kaum muslimin teladani ?
Malah justeru ketika peringatan maulid / maulud dilaksanakan yang terjadi adalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan As-Sunnah, pemborosan, mengikuti kaum Nabi Musa AS ketika mereka mengarak patung anak sapi yang mereka buat dari emas dan mereka sembah dipimpin oleh Samiry, jual-beli barang haram, dan mengutamakan berhutang untuk yang hal yang hanya menyenangkan.
Mari, renungkan tulisan ini. Baca pula dalil-dalil pada artikel sebelumnya dengan jernih, dengan kesadaran bahwa orang Islam itu mengikuti Al Qur'an dan As-Sunnah atau boleh meninggalkan sebagian dari keduanya. Jangan apriori karena Islam bukan untuk landasan melahirkan hal-hal yang menyenangkan secara materi atau melegalisasi sesuatu kreasi. Islam adalah 'rel' kehidupan setiap muslim. Tidak mengikuti 'rel', maka pasti akan terguling, mengikuti 'rel' sampai tujuan yang disediakan oleh Allah SWT.
Wallahu a'lam bish shawab.

NABI LAHIR UNTUK DITELADANI BUKAN UNTUK DISLAMETI

A. BELIAU DIUTUS UNTUK DITELADANI
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا (الأحزاب : 21) .
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab : 21).

B. CARA MEMULIAKAN BELIAU DENGAN MENGAMALKAN SABDANYA YANG SHAHIH BERIKUT :
مشكاة المصابيح - (1 / 44)
203 - [ 6 ] ( صحيح )
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة أشياء : صدقة جارية أوعلم ينتفع به أوولد صالح يدعو له . رواه مسلم .

صحيح وضعيف الجامع الصغير - (6 / 444)
2497 - إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول : أنى لي هذا ؟ فيقال : باستغفار ولدك لك .
تخريج السيوطى : ( حم هـ هق ) عن أبي هريرة .
تحقيق الألبانى : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1617 في صحيح الجامع .

C. MENELADANI BELIAU DALAM SEGALA ASPEK YANG DIPERBOLEHKAN
· Suri teladan di bidang ibadah :
1) Jika malas shalat tahajjud, beliau melakukannya dengan duduk.
2) Beliau melengkapi shalat zhuhur 2 rakaat menjadi 4 rakaat setelah diingatkan.
3) Beliau dan rombongan menjalankan shalat shubuh sebagaimana biasa setelah kesiangan sepulang dari peperangan.
· Suri teladan di bidang rumahtangga :
1) Tidak menimpali ketika diomeli oleh salah seorang istrinya dan bahkan menjauhi beliau selama sehari semalam.
2) Beliau bersikap arif ketika Aisyah ra cemburu kepada Saodah ra dan menceprot muka Saodah ra dengan sop yang ia berikan.
· Suri teladan di bidang fisik :
1) Beliau mengalahkan pegulat terkuat ketika itu, Rukanah.
2) Dalam haji wada’ beliau menyembelih sendiri 63 ekor binatang hadyunya dari 100 ekor yang beliau siapkan.
· Suri teladan sebagai manusia biasa :
1) Beliau lupa ketika menjadi imam shalat shubuh padahal belum mandi junub.
2) Suka bergurau yang tidak menjatuhkan harga diri dan kemuliaannya.
3) Mempunyai hobi makan daging bagian lengan kambing.
· Suri teladan dalam kepemimpinan :
1) Selalu bermusyawarah dengan para sahabat, contoh ketika menentukan strategi perang Uhud (demokratis).
2) Beliau juga pernah menandingkan gulat antara Samurah bin Jundab (pemuda kuat fisik) dan Rafi’ bin Khudaij (pemuda ahli memanah/sniper).
3) Beliau juga memberikan pedang kepada Abu Dujanah bin Sammak bin Khirasyah dan menyatakan boleh berjalan secara congkak demi menjatuhkan mental musuh.
· Suri teladan dalam kesabaran :
1) Tidak marah diludahi, dilempari batu dan ditimpa plasenta binatang ketika sedang sujud di dekat Ka’bah.
2) Sabar berdakwah kepada pamannya yang menjelang ajalnya (tidak masuk Islam).
3) Sabar berdakwah kepada budaknya yang bergama Yahudi ketika menjelang ajalnya (masuk Islam).
· Suri teladan dalam bekerja :
1) Jujur dan amanah, sekalipun ketika menjalankan modal orang lain sebelum jadi nabi.
2) Sempurna, tekun, mandiri :
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (7 / 208)
2761 - إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه .
تخريج السيوطي : ( هب ) عن عائشة .
تحقيق الألباني : ( حسن ) انظر حديث رقم : 1880 في صحيح الجامع .

صحيح الترغيب والترهيب - (1 / 204)
837 - ( صحيح )
وعن المقدام بن معد يكرب رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم : ما أكل أحد طعاما خيرا من أن يأكل من عمل يده وإن نبى الله داود عليه السلام كان يأكل من عمل يده . رواه البخارى .

صحيح وضعيف سنن ابن ماجة - (9 / 199)
( سنن ابن ماجة )
4199 حدثنا عثمان بن إسمعيل بن عمران الدمشقي حدثنا الوليد بن مسلم حدثنا عبد الرحمن بن يزيد بن جابر حدثنى أبو عبد رب قال : سمعت معاوية بن أبى سفيان يقول : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إنما الأعمال كالوعاء إذا طاب أسفله طاب أعلاه وإذا فسد أسفله فسد أعلاه .
تحقيق الألباني : صحيح ، الصحيحة ( 1734 )

D. YANG TIDAK BOLEH DITELADANI DARI BELIAU :
1) Menghimpun lebih dari 4 orang istri :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَاجَكَ اللاَّتِي آتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّا أَفَاءَ اللهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّاتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَالاَتِكَ اللاَّتِى هَاجَرْنَ مَعَكَ وَامْرَأَةً مُؤْمِنَةً إِنْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَنْ يَسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَكَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِي أَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ لِكَيْلاَ يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا (الأحزاب : 50)
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2) Puasa wishal.
مشكاة المصابيح - (1 / 448)
1986 - [ 5 ] ( متفق عليه )
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الوصال في الصوم . فقال له رجل : إنك تواصل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : وأيكم مثلى ، إنى أبيت يطعمنى ربى ويسقينى .

E. YANG ANEH SEKITAR PERINGATAN MAULID :
1) Adanya sepanduk bertuliskan “Gebyar maulud….”. (Maulid 2010 kota Serang).
2) Dominan senang-senang, padahal pada saat yang sama beliau wafat.
3) Mubadzdzir makanan dan harta (petasan).
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (الإسراء : 27)
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya”.
4) Kenapa Nabi diperingati wafatnya sedangkan Kyai diperingati meninggalnya ?
5) Arak-arakannya seperti pengikut Nabi Musa AS,
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (23 / 94) وغيره .
11094 - من تشبه بقوم فهو منهم .
تخريج السيوطي : ( د ) عن ابن عمر ( طس ) عن حذيفة .
تحقيق الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6149 في صحيح الجامع .
6) Pembuatan dan penjualan patung yang haram hukumnya.
مختصر إرواء الغليل - (1 / 252)
1290 - ( صحيح )
حديث جابر أنه سمع النبي صلى اله عليه وسلم يقول : إن الله حرم بيع الخمر والميتة والخنزير والأصنام …. (الحديث رواه الجماعة) .
7) Perhatian kepadanya melebihi perhatian kepada yang wajib, sampai utang demi pestanya.

*****
Disempurnakan Jum’at 05 Maret 2010